Salah satu rukun Iman yg wajib diyakini oleh kaum muslimin yakni percaya pada Hari Akhir atau Hari Kiamat. Di antara konsekuensinya adalah percaya pada hal-hal yg berhubungan dgn terjadinya hari Kiamat tersebut.
Di antara hal-hal tersebut ialah percaya pada syafa’at (derma) yg diberikan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk orang yg berhak dr umatnya sesuai dgn kehendak & izin Allah Ta’ala.
Terkait syafa’at yg dimiliki Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam ini, Syaikh Abdurrahman bin Hasan Rahimahullah di dlm kitab Fath Al-Majid, menyebutkan, bahwa Ibnul Qayyim menunjukan bahwa syafa’at yg dimiliki oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ada enam, yakni sebagai berikut:
Pertama, Asy-Syafa’ah Al-Kubra (syafa’at yg besar), yakni syafa’at tak bisa dijalankan para Nabi yaitu Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, & Isa hingga kesudahannya disanggupi oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Hal itu terjadi tatkala manusia pergi menghadap para nabi, untuk memohonkan syafa’at pada Allah bagi mereka, supaya Allah merenggangkan mereka dr keadaan yg sungguh memberatkan di Padang Mahsyar.
Syafa’at ini khusus bagi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam & tak seorang pun mampu melakukannya.
Kedua, syafa’at Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk calon penghuni surga, biar dimudahkan masuk ke dalamnya.
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu menyebutkan hal itu di dlm hadits panjang yg diriwayatkan oleh Al-Bukhari & Muslim dlm kitab Shahih.
Ketiga, syafa’at Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk pelaku maksiat dr golongan umatnya, yg sebaiknya masuk neraka lantaran dosa-dosa mereka.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam lalu memberi syafa’at untuk mereka, sehingga tak masuk ke dlm neraka.
Keempat, syafa’at Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk orang-orang durhaka dr pemeluk agama tauhid yg masuk neraka disebabkan dosa-dosa yg mereka kerjakan.
Hadits-hadits tentang hal ini bersifat mutawatir dr Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam & disepakati oleh semua shahabat & ahlussunnah. Mereka sepakat bahwa orang yg tak mempercayai hal ini adalah orang yg sesat.
Kelima, syafa’at Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk penghuni nirwana agar pahala mereka bertambah & derajat mereka di dlm surga meningkat.
Hal ini tak ditentang oleh seorang pun. Syafa’at ini khusus bagi orang-orang tulus, yg tak mencari pelindung & pemberi dukungan selain daripada Allah, sebagaimana firman-Nya Ta’ala,
وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِيْنَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيْعٌ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
“Peringatkanlah dengannya (Al-Qur`an) itu orang yg takut akan dikumpulkan menghadap Tuhannya (pada hari Kiamat), tak ada bagi mereka pelindung & pemberi syafa’at (tunjangan) selain Allah, biar mereka bertakwa.” (QS. Al-An’aam: 51).
Keenam, syafa’at Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk keluarganya yg kafir, yg tergolong penghuni neraka, sehingga diringankan azabnya. Ini hanya khusus bagi paman ia yg bernama Abu Thalib.
Semoga Allah memberikan sumbangan pada kita semua, & mudah-mudahan shalawat & salam senantiasa tercurahkan pada Nabi kita Muhammad, berserta seluruh keluarga & para shahabatnya. Wallahu A’lam.
Disadur dr kitab Durus Al-Am yg ditulis oleh Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]