Inilah Efek Ucapan Orang tua Kepada Anak (Labeling)

Materi Parenting PAUD. Hati-Hati Efek Ucapan Orang bau tanah Pada Anak atau biasa disebut dgn labeling. Ucapan-ucapan positif atau negatif kita pada anak ternyata di respon eksklusif sesuai ucapan tersebut (bila negatif sang anak akan berprilaku negatif & sebaliknya jika anak diajak bicara dgn ucapan-ucapan yg positif sang anak akan bertingkah positif) di level Alam Bawah Sadarnya, Sel-Sel Tubuhnya hinga Sistem DNA dlm Tubuhnya.

Inilah Efek Ucapan Orang tua Pada Anak (Labeling)

Pengaruh Labeling Pada Anak (Ucapan Orang Tua ke Anak)

Ucapan Positif atau Neagatif tersebut berkerja mirip suatu doa bagi anak kita pula murid-murid kita di sekolah.

Secara umum tanpa sadar, dlm sehari orang bau tanah & guru bisa memiliki komposisi ucapan negatif sekitar 85% dr total ucapan pada anaknya. Kecuali orang yg sudah & terus berlatih hingga balasannya mempunyai komposisi yg berkebalikannya.

Kaprikornus bila selama ini anak kita atau bawah umur murid kita mempunyai prilaku negatif ada baiknya kita secepatnya mengubah cara kita berpikir & berbicara dgn memakai kata-kata atau kalimat yg lebih positif, malalui latihan terus menerus setiap hari.

(DR. Richard Bandler/John Grinder pakar NLP, Masaru Emoto Peneliti Air, Dr. Kazuo Murakami Pakar Genetika)

Dijelaskan pula dlm suatu video “The Secret” disana dijabarkan kalau kalimat positif mempunyai kekuatan yg bisa mengganti apapun. Bahkan dlm harapan atau dream yg kita miliki, semestinya menggunakan kalimat positif tak memakai kalimat negatif.

Contoh yg salah, “Saya tak mau hidup melarat atau sulit” namun harus diganti menjadi “Saya ingin hidup kaya & senang“.

  The Healing and Discovering the Power of the Water

Kalau anda baca berulang-ulang, ada power atau kekuatan yg berbeda dr kedua kata diatas. Pada dikala membaca “tidak ingin hidup melarat” yg keluar dr otak kita mungkin citra orang gembel atau pengemis, tetapi ketika membaca “ingin hidup kaya” yg terbesit di otak mungkin citra rumah & kendaraan beroda empat glamor.

Bagaimana Kalimat Positif Diterapkan Pada Anak?

Gunakan kalimat positif untuk mengarahkan

“Jangan lari-lari di dapur, nanti jatuh !” mungkin kalimat ini sering papa & mama ucapkan pada awalnya. Namun seiring dgn proses berguru kita waktu itu, kalimat-kalimat yg diucapkan menjadi berbeda :

“Jalan saja kalau di dapur, jalan saja ya..”

Hasilnya memang berlawanan, anak kami yg belum mampu bicara tanpa kendala – waktu itu – lebih mudah mengetahui instruksi dgn kalimat positif.

Beberapa teladan kalimat yg bisa diubah :

  1. “Kalau nonton spongebob jangan akrab-dekat”, menjadi : “Kalau nonton, mundur lagi, duduk di sofa”
  2. “Mainan jangan dimasukin mulut”, diubah menjadi : “Yang boleh masuk ke mulut, kuliner & minuman”
  3. “Kalau makan jangan tersisa, buang-buang nasi kan sayang !”, diubah menjadi “Kalau makan hingga habis, nasinya agar ikut sobat-temannya yg di perut”

Lebih mudah mencerna kalimat positif dibandingkan dengan kita menyampaikan kalimat negatif + larangan, walaupun artinya sama. Selamat mengaplikasikan ya ayah bunda.