Inilah Dalil-Dalil Tentang Berbuat Baik Kepada Kerabat

Sesungguhnya Allah Ta’ala sudah membuat manusia berbangsa-bangsa & bersuku-suku, untuk saling mengenal di antara mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا، إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ، إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيْرٌ

”Wahai insan! Sungguh, Kami telah membuat ananda dr seorang pria & seorang wanita, kemudian Kami jadikan ananda berbangsa-bangsa & bersuku-suku biar ananda saling mengenal. Sungguh, yg paling mulia di antara ananda di segi Allah ialah orang yg paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Al-Hujuraat: 13).

Ikatan yg mempersatukan insan beragam macam & bentuknya, tetapi yg paling penting yakni ikatan dgn kedua orangtua, kemudian ikatan kekerabatan.

Mereka itu mirip yg diungkapkan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin,

”Hubungan pertalian keluarga itulah yg dinamakan kerabat. Bukan mirip yg dimengerti sebagian orang, bahwa kerabat adalah saudara dr pihak istri & suami, sebab kekerabatan dgn mereka ialah perbesanan.

Makara, relasi pertalian keluarga yakni saudara seseorang, mirip ibu, bapak, anak laki-lakinya & anak perempuannya, & setiap orang yg mempunyai relasi pertalian keluarga, baik dr pihak bapaknya, ibunya, anak laki-lakinya atau anak perempuannya.”

Di antara lezat Allah pada seseorang, dgn memberikan pada mereka kerabat yg membuat mereka senang tatkala berjumpa , membantu tatkala tertimpa musibah, memperlihatkan kedamaian tatkala merasa cemas & bingung, bisa diminta sumbangan tatkala keluarganya tertimpa petaka & ujian.

Ketahuilah, bahwa hak mereka sungguh besar. Allah Ta’ala menimbulkan hak itu pada tingkatan ketiga setelah hak Allah yg mencangkup hak-Nya & Rasul-Nya, & sesudah hak kedua orangtua.”

  Inilah Keutamaan Majelis Dzikir yang Harus Diketahui

Firman Allah Ta’ala,

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى

”Dan sembahlah Allah & janganlah ananda mempersekutukan-Nya dgn sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah pada kedua orangtua, karib-kerabat.” (QS. An-Nisaa`: 36).

Itulah perjanjian yg Allah tegaskan pada bani Israil. Firman Allah Ta’ala,

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِيْنِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

”Dan (camkan) tatkala Kami mengambil komitmen dr Bani Israil, “Janganlah ananda menyembah selain Allah, & berbuat baiklah pada kedua orangtua, saudara, anak-anak yatim, & orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yg baik pada insan.” (QS. Al-Baqarah: 83).

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Inilah Dalil-Dalil Tentang Berbuat Baik Pada Kerabat (Bagian 2)