Inilah Amalan 4 Imam Madzhab yang Jarang Kita Ketahui (Bagian 2)

Lanjutan dr Amalan Rahasia 4 Imam Madzhab

Imam Ahmad bin Hanbal

Dalam Musnadnya, Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan suatu hadits bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyarankan para sahabat & umatnya untuk mengkhatamkan al-Qur’an sekali dlm tujuh hari. Amalan ini pula yg menjadi kebiasaan Imam Ahmad bin Hanbal. Beliau sungguh-sungguh meneladani kebiasaan yg kerap dijalankan oleh sahabat Nabi yg mulia.

“Ayahku,” ujar Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, “biasa mengerjakan puasa sunnah. Ia berbuka beberapa hari sesuai hasratAllah Ta’ala kepadanya. Ia pula tak pernah meninggalkan puasa sunnah hari Senin & Kamis serta puasa Ayyamul Bidh (puasa tiga hari setiap pertengahan bulan Hijriyah).”

Menjelaskan amalan unggulan Imam Ahmad bin Hanbal ini, Syekh Salman al-Audah menyampaikan dlm Bersama Imam Madzhab, “Beliau banyak berpuasa tatkala di dlm penjara, populer sebagai sosok yg mempertahankan kehormatan diri, mencukupkan diri dgn sesuatu yg ada & menolak perlindungan.”

Majlisnya yg kerap dihadiri oleh ribuan jamaah pun disebut oleh ulama-ulama satu zaman & setelahnya dgn julukan majlis akhirat.

Imam Abu Hanifah

Ketika ada orang yg berkata, “Abu Hanifah tak pernah tidur di malam hari”, Imam Abu Hanifah berkata, “Demi Allah, janganlah orang-orang membicarakanku ihwal hal-hal yg tak gue perbuat.”

“Ia,” tulis Syekh Salman al-Audah tentang imam besar yg pula seorang pengusaha berhasil ini, “senantiasa mengidupkan malamnya dgn shalat, doa, & merendahkan diri di hadapan Allah Ta’ala. Ia ialah orang yg paling banyak shalatnya & paling wara’ (mempertahankan diri dr yg syubhat & haram).”

  Jawaban Menakjubkan Hasan Al-Banna Saat Pilih Sholat Tanpa Adzan

Inilah bekal yg senantiasa menjadi bahan bakar bagi mereka. Ialah kedekatan dgn Allah Ta’ala & mutu kekerabatan mereka dgn Rabb semesta alam. Dengan ritual-ritual yg selalu dijaga di sepanjang hidupnya ini, para imam berhasil menjadi permata zaman yg sinar gemilangnya menembus lintas generasi.

Inilah di antara diam-diam utama atas capaian kecemerlangan empat imam madzhab ini. Sebuah belakang layar yg jarang kita pahami. Pun bila kita tahu, amatlah sukar untuk mengikuti, apalagi untuk menandinginya.

Jika itu semua tak mampu, cukuplah kita menjadi sosok-sosok yg mencintai mereka.

Wallahu a’lam. [Pirman/wargamasyarakat]