Lanjutan dr Inilah 16 Keutamaan Ramadhan yg Perlu Diketahui (Bagian 2)
14. Orang yg berpuasa akan diampuni pada malam terakhir bulan Ramadhan.
15. Allah Ta’ala mempunyai hamba-hamba yg ia bebaskan dr neraka, ia mengeluarkan mereka setiap malam pada bulan Ramadhan.
16. Seorang yg berpuasa memiliki doa yg dipenuhi & tak ditolak. Terkait hal ini Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Ada tiga doa yg tak ditolak; doa seorang ayah, doa orang yg berpuasa, & doa orang yg sedang dlm perjalanan.” (HR. Al-Baihaqi).
Wahai saudaraku seiman, bulan dgn keistimewaan & spesialisasi sedemikian, bagaimana kita menyambutnya? Dengan hirau, coba-coba, begadang & terus dlm kelalaian? Atau, merasa sesak & berat menghadapi kedatangannya & bergembira begitu hari-harinya berlalu?
Tidak demikian! Seorang hamba shalih menyambut bulan Ramadhan dgn taubat nashuha (taubat yg bantu-membantu), keseriusan tekad untuk mempergunakan kehadirannya, & menyanggupi hari-harinya dgn amal shalih.
Sejatinya, seorang muslim yg mencari pahala selalu memakai waktu di bulan ampunan ini dgn maksimal, mulai dr bangun pagi hingga tidur lagi di malam hari.
Di antara amalan yg perlu diperbanyak yakni membaca Al-Alquran, berzikir, bershalawat pada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, shalat sunnah dhuha, shalat sunnah rawatib, bersedekah, bederma, & lain sebagainya.
Jika tak kita manfaatkan sebaik-baiknya, maka sungguh kita termasuk orang yg merugi. Sebab, belum tentu bulan Ramadhan tahun depan mampu kita jumpai mirip sekarang ini. Belum pasti pula umur kita akan sampai pada bulan Ramadhan berikutnya.
Oleh sebab, marilah kita perbanyak ibadah kita di bulan yg mana amal kebaikan dilipatgandakan oleh Allah Ta’ala.
Semoga kita termasuk di antara hamba-hamba Allah yg senantiasa mengisi bulan pahala Ramadhan ini dgn banyak ketaaan hingga jadinya mendapatkan prediket takwa di sisi Allah Ta’ala. Aamiin Allahumma Aamiin.
Demikian dikutip dr kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]