Tahukah Anda, bahwa setiap tahun grafik statistik perkara talak (perceraian) mencapai 30 % lebih dr total jumlah pernikahan. Kenyataan ini sungguh memilukan. Perceraian yg diupayakan menjadi penyelesaian atas suatu problem berkembang menjadi problem gres yg lebih besar.
Dalam perceraian bekerjsama posisi seorang istrilah yg sungguh rentan & lemah.
Jika keputusan perceraian ini tak melibatkan seorang istri –dan ini yg sering terjadi-, maka kepergiannya dr rumah mudah terjadi.
Untuk itu, penulis pesankan pada setiap wanita yg akan menetapkan menikah atau pada semua yg sudah menemui kendala dlm kehidupan rumah tangganya, supaya menjadikan rumahnya sebagai surga yg penuh dgn kebahagiaan termasuk di antaranya yaitu waspada dlm memperhatikan hak-hak anak.
Talak (perceraian) bukanlah satu-satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan yg terjadi di dlm rumah tangga. Talak merupakan penyelesaian terakhir bukan penyelesaian pertama.
Oleh kesannya, di dlm Agama Islam, ijab kabul, perceraian, & rujuk dikontrol dgn sangat tepat.
Adapun aspek-faktor yg dapat memicu perceraian antara lain yakni sebagai berikut:
1. Istri berlebihan dlm mencurahkan pikiran untuk penampilan yg elok & embel-embel dgn mengorbankan rumah, bawah umur & suami.
2. Istri Sering pergi ke salon keelokan, berburu mode paling anyar di sentra perbelanjaan berkumpul dgn sobat-sahabat di restoran-restoran & segala kegiatan yg mampu melupakan pekerjaan rumah, karena hal-hal ini dapat menggerus ketabahan suami.
3. Istri menjalin relasi dgn laki-laki lain, pacaran atau yang lain.
Sehingga, ia mencurahkan semua kosa kata cinta & kasih pada sahabat laki-lakinya tersebut, sehingga suami pun tak kebagian cintanya sama sekali & merasa tak menerima apa-apa dr hak-hak kemesraan & cinta yg mestinya ia dapatkan.
4. Istri bergantung pada pembantu rumah tangga dlm melayani suami.
Sehingga, sang pembantulah yg selalu ada untuk melayani suami ketika makan, minum, merencanakan pakaian & lain-lain.
Seorang laki-laki sungguh mendambakan minimal istrinya-lah yg menyuguhkan masakan & minumannya sehabis dibuatkan oleh pembantu.
5. Seorang suami senang mendengar istrinya selalu memberikan kata-kata pujian & kata-kata besar hati dengannya baik dlm fisik, penampilan & keromantisannya yg seakan sosok Qais yg melegenda itu.
Hendaknya sanjungan itu sedikit dibumbui dgn kata-kata rayuan bahwa sosok suami tak ada yg menyamai di dunia ini. Sebagaimana seorang istri pula merindukan cinta, kasih sayang, sanjungan & kebanggaan yg keluar dr suaminya.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Inilah 13 Faktor Pemicu Perceraian (Bagian 2)