Ini Ia Istilah Salah Kaprah Dalam Bahasa Indonesia!

Ini Dia Istilah Salah Kaprah Dalam Bahasa Indonesia Ini Dia Istilah Salah Kaprah Dalam Bahasa Indonesia! Pernahkah kau menyadari sebenarnya ada tidak sedikit ungkapan serta perkataan yng salah kaprah dalam Bahasa Indonesia tetapi kamu tetap mempergunakannya. Ada ramai sekali istilah yng semisal itu. Ambil semisal kata absen. Banyak yng tak mengerti apa sebenarnya arti dari absen. Yang dipahami selama ini, absen merupakan kedatangan. Padahal tak demikian.
Jika hendak mencari serta menjumlah berapa tidak sedikit istilah yng salah kaprah dalam Bahasa Indonesia, sebenarnya ada ramai sekali. Tapi, kami akan menyajikannya beberapa saja di bawah ini. Silakan eksklusif saja simak istilah-istilah yng salah arti namun telah memasyarakat yng telah kami kumpulkan dari tidak sedikit sumber.

Rubah vs. Ubah

Banyak orang memanfaatkan kata ‘rubah’ bagi atau mampu juga dikatakan untuk merujuk pada kata ‘ubah’. Misalnya, “Itu konfigurasinya Perlu dirubah.”
Nah, kata yng benar merupakan ‘diubah’ bukan ‘dirubah’. Bukan ‘merubah’ namun ‘mengganti’. Adapun dalam KBBI terdapat kata ‘pergantian’ itu sudah benar lantaran “per-” adalah prefiks dari kata dasar ‘ubah’.

Absen

Kita Suka mengartikan kata ‘bolos’ menjdai ‘hadir’. Teman kau yng hendak membolos sekolah tetapi tetap ingin dianggap hadir suatu disaat bilang pada kamu,

“Titip absen dong.”

Padahal kata ‘absen’ pertimbangan dari KBBI pengertiannya ialah tak hadir. Kaprikornus salah kaprah andai kau mempergunakan kata ‘absen’ bagi atau bisa juga dibilang untuk mengindikasikan kehadiran kamu.

Acuh

Dalam KBBI, ‘hirau’ bermakna peduli. Tapi kita Suka salah menafsirkannya menjdai rasa ketidakpedulian. Ada suatu frase, “Acuh tak hirau”, itu pengertiannya ialah “peduli nggak peduli”.

  Dongeng Pola Hasan Dan Husein Yang Patut Diteladani Para Guru

Seronok

Orang-orang Suka mengartikan kata ‘seronok’ menjdai sesuatu yng tak pantas bagi atau bisa juga dikatakan untuk dilihat. Padahal bekerjsama tak demikian. Jika kau membuka KBBI, kamu akan mendapatkan arti dari seronok merupakan enak dilihat. Berarti andai ada seseorang yng mengatakan tak boleh mempergunakan busana seronok, itu pengertiannya dia menyuruh supaya mengenakan pakaian yng tak yummy dilihat.

Lihatlah semisal penggunaan yng baik serta benar:
Penyanyi itu mempunyai bunyi yng seronok serta memikat hati.

Geming

Menurut kamu apa yng dimaksud yang dengannya geming? Mungkin kau akan mengenang pada kata, ‘tak bergeming’ yng berkhasiat tak bergerak ataupun diam. Tapi andai kau mengeceknya di KBBI, geming itu sendiri berkhasiat membisu. Jadi tidak bergeming merupakan tak diam.

Kita vs. Kami

Kadang dalam memanfaatkan kata ‘kita’ masih tak sedikit yng mengalami kesalahan.

Contohnya:
A: “Kalian mau pergi kemana?”
B: “Kita mau pergi ke town square”

Seharusnya si B mengubah kata ‘kita’ yang dengannya ‘kami’, lantaran penggunaan kata ‘kita’ melibatkan si penanya pun sedangkan si penanya sendiri tak pergi ke town square.

Penyingkatan Salah Kaprah

Ada tidak sedikit semisal kesalahan dalam menyingkat sebuah nama badan ataupun lembaga semisal nama bank, komunitas, serta sebagainya.

Contoh:
Perseja Jakarta.
Bank BNI/BRI/BTN, serta sebagainya.

Penyingkatan di atas salah lantaran pada kata ‘Perseja’ sendiri telah terdapat kata ‘Jakarta’, jadi sebenarnya tak butuh disertakan kata ‘Jakarta’ lagi di selesai lantaran kelak jadinya, “Persatuan Sepakbola Jakarta Jakarta.”

Menunggu Hujan

Penggunaan kalimat ini pun salah. Jika konteksnya seseorang kehujanan lantas dia menepi, ia tak butuh mengatakan “Nunggu hujan dulu ah”, karena bagi atau bisa juga dikatakan untuk apa hujan dinantikan. Yang seharusnya ditunggu ialah hujan reda. Jadi penggunaan kalimat yng sempurna merupakan, “Menunggu hujan reda.”

  Peran Radio Aswaja Fm Dalam Pendidikan Islam Masyarakat Ponorogo

Jam

Ketika ingin mengetahui arah jarum jam, kita Suka mengajukan pertanyaan, “Sekarang jam berapa?” Tahukah kau andai pertanyaan itu sebetulnya salah. Pertanyaan yng benar ialah, “Sekarang pukul berapa?”

Air Mancur vs. Air Mancar

Berdasarkan KBBI, pancur ialah air yng mengalir kebawah, ataupun yng Suka kita lihat pada air keran. Sedangkan pancar ialah air yng menyebar serta menyembur, mengakibatkan penggunaan perumpamaan yng benar bagi atau mampu juga dikatakan untuk mengatakan air yng menyembur di tengah bak ialah ‘air mancar’, bukan air mancur.

Berat vs. Massa

Kadang kita menjumpai orang membeli di warung sambil menyampaikan, “Beli telur beratnya 1 kg saja”. Penggunaan kalimat yang sudah di sebutkan sejatinya memiliki kesalahan. Jika ingin memanfaatkan bahasa Indonesia yng baik serta benar, orang itu harusnya mengganti kata ‘berat’ yang dengannya kata ‘massa’ karena satuan internasional bagi atau mampu juga dikatakan untuk berat yakni newton, jadi itu tak benar. Tapi bukan menjadi problem mengingat penggunaan kata ‘berat’ telah membudaya serta disepakati secara masal oleh penduduk Indonesia.

Tukang Sampah

Memang sudah benar penggunaan kata ‘tukang sampah’ bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyebut orang yng membersihkan sampah di jalanan andai merujuk pada KBBI. Tapi, pertimbangan dari kami langsung, penggunaan ungkapan ini rasanya tidak lebih afdal. Seharusnya kita menyebutnya menjdai ‘petugas kebersihan’ semoga lebih nyata dalam konotasi penyebutannya daripada ‘tukang sampah’.

Rumah Sakit

Dalam KBBI dijelaskan bahwasanya rumah sakit merupakan gedung bagi atau bisa juga dibilang untuk merawat orang sakit. Menurut situs ujungkelingking, penggunaan istilah ini bantu-membantu tidak lebih sempurna karena seperti tak ada orientasi konkret pada objek gedung serta seisinya. Akan lebih baik andai dahulu namanya dipatenkan menjdai ‘rumah sehat’.

  Pengertian Gerhana Bulan

Obat Nyamuk

Istilah ini bahkan berbanding terbalik yang dengannya ungkapan ‘rumah sakit’. Obat itu lazimnya berafiliasi yang dengannya kesembuhan. Sedangkan disini penggunaan ungkapan obat nyamuk bersifat membunuh nyamuk, bukan mengobati nyamuk. Kaprikornus secara pribadi ada yng asing dalam penggunaan perumpamaan ini.

Duduk Sebangku

Duduk sebangku lazimdiartikan menjdai duduk berdampingan satu percis lain. Tapi ungkapan ini tidak lebih tepat. Duduk sebangku secara logika ialah dua orang ataupun lebih duduk dalam satu dingklik yng percis. Jika yng dimaksud dingklik disini ialah dingklik taman mungkin masuk logika pun, karena bangkunya panjang. Tapi, bagaimana andai kursi sekolah yng bangkunya terpisah? Apakah dua orang duduk berpangkuan? Nah, disinilah letak kesalahan istilah yang sudah di sebutkan.

Air Putih

Air putih disini maksudnya merupakan air bening ataupun air mineral. Tapi mau bagaimana lagi, toh penduduk telah terbiasa menyebut air mineral menjdai air putih, jadi tak masalah selama kau serta aku paham pengertiannya.
Itulah beberapa perumpamaan yng salah kaprah. Bagaimana usulan dari kau? Apakah merema memanglah salah kaprah secara pemaknaan, logika, serta filologis (tata bahasa)? Sebenarnya masih ada ramai sekali istilah yng salah kaprah dalam Bahasa Indonesia. Tapi yang dengannya kesalahkaprahan yang sudah di sebutkan, tak menghalangi para pemakain bahasa dalam melakukan percakapan yang dengannya baik, selama si A serta si B paham satu percis lain maka tak masalah.
Referensi:
[1] Nyunyu.com – Bahasa Salah Kaprah [2] Ujung Kelingking Blog [3] Nyunyu.com – Istilah Salah Sebut [4] Kaskus

Source Article and Picture :