KENAPA ‘ILLATNYA ISIM KOK CUMA HURUF YA’ DAN ALIF DAN APA ALASAN NYA WAWU TIDAK MASUK NOMINASI ?
Sebagai mana pendapatnya syikh syaikhul islam syaikh ibrohim al baijuri al ‘mrithy
dalam nadhom ‘imrithy ke 42
وعلة الأسماء ياء و الف
فنحو قاض والفتى بها عرف
JAWABAN :
تنبه آخر عقب الناظم حروف الإعتلال بمعتل الإسم وهو المنقوص والمقصور
وليس للعرب إسم آخره واو قبله ضمة
واما المضارع فيكون معتلا بالواو والألف والياء ايضا كيرمي ويخشى ويدعو إنتهى
تحفة الأحباب ص ١١
Alasan kenapa illatnya isim kok cuma alif dan ya’ kenapa kok wawu tidak di kategorikan
apakah ini juga berlaku pada fi’il (mudlori’) ?
Ta’bir di atas yaitu jawaban nya
Artinya :
Peringatan lain : kyai nadhim melanjutkan penjelasan sehabis menjelaskan wacana huruf2 yang yang ter bengkak i’llat dengan menjelaskan
‘ILLATNYA ISIM YAITU
“ISIM MANQUSH and ISIM MAQSHUR”
pada isim yang hanya di ‘llati alif dan ya’ tanpa mengikutkan wawu sebagai kategori
KARNA BAGI MASYARAKAT ARAB ISIM YANG AHIRAN NYA WAWU DAN SEBELUMNYA DLOMMAH ITU TIDAK ADA
Namun dalam fi’il mudlori’ ketiga aksara i’llat tersebut di berlakukan
KETERANGAN : TUHFATUL AHBAB HAL 11
DAN DI KATAKAN APAKAH PENYESUAIN HAROKAT PADA ISIM DI ATAS SEPERTI “FATA and GHULAMI”
في مثال غلامي
وهذا هو التعذر العرضي لأن المحل إشتغل بحركة المناسبة
فالتعذر ظهور الحركة الأعرابية ويسمى التعذر العرضي لأنه بسب الإضافة لما علمت
واما التعذر الذاتي فمثاله ما تقدم من قولنا داء الفتى ورايت الفتى ومررت بالفتى لأن ذات الألف لا تقبل التحريك كقول الحذاق بعد كلام فكأني ألف وليس بممكن التحريك إنتهى
كتاب عشماوي ص ١١
DALAM CONTOH FATA PADA PEMBAHASAN DI ATAS
itu tergolong (TA’DZ DZUR DZATI)
kenapa kok dinamakan ta’adz dzur dzati
KARNA ADANYA DZAT NYA ALIF PADA LAFADZ “AL FATA” TERSEBUT
TIDAK BISA MENERIMA HAROKAT
JADI DALAM KONDISI KEMASUKAN AMIL APAPUN TETAP BERDIRI KOKOH PADA DZATIYAHNYA
bagaimana dengan teladan ” GHULAMI ” yang di mudlofkan pada ya’ mutakallim ?
Dalam acuan ghulami tersebut dibilang (TA’ADZ DZUR ‘IRDLI)
kenapa kok dikatakan ta’dz dzur ‘irdli?
Alasan
1. Karna mahalnya sibuk dan berada di persimpangan pilihan antara harokat yang cocok (munasabah)
2. Karna karena IDLOFAH (mudlof pada ya’ mutakallim) kesesuaian itu mampu di ketahui
NB : AT TA’DZ DZUR
yaitu menejelaskan harokat ‘arobiyah (bersifat arab)
KETERANGAN : KITAB ‘ASYMAWI HAL 11
Wallahu a’lam
Sumber FP Facebook Pesantren Indonesia