Pada dikala seorang pria menyunting perempuan untuk menjadi istrinya, maka sebenarnya ia mengidamkan sosok yg benar-benar perempuan.
Untuk itulah, wahai saudariku, yg dituntut darimu yaitu sifat keperempuananmu.
Engkau tak akan mirip itu manakala bersaing dgn suamimu untuk mengangkat benda-benda berat & duduk di atas meja ketika berada di toko atau pabrik.
Sebab, pada ketika itu kau-sekalian sudah kehilangan kelembutan & daya tarikmu sebagai seorang perempuan.
Jika ananda mengharapkan biduk rumah tanggamu berjalan di rel yg benar, maka utamakan hubunganmu dgn suamimu, kemudian baru pekerjaanmu.
Perlu engaku ketahui, bahwa ada beberapa hal yg dapat menggembirakan suamimu saat ananda mau melakukannya. Janganlah kau-sekalian lupa bahwa suamimu selalu menunggumu dlm keadaan selaku berikut:
1. Memerhatikan sifat keperempuanan.
2. Memerhatikan suamimu sebelum ananda memerhatikan dirimu sendiri.
3. Realistis dlm mengajukan permintaan.
Janganlah menjadi istri yg seluruhnya serba suami; bila suami mendapatkan sesuatu maka kenginannya menjadi-jadi.
Di sini perlu diperhatikan, janganlah ananda menambah beban suamimu dgn sesuatu di luar kemampuannya. Jika demikian mempunyai arti ananda menyandera SK-nya di bank selamanya.
4. Perempuan pintar akan rela dinikahi pria dgn keshalihannya, tak semati dinikahi dgn harta & barang-barang berguna, seperti kendaraan beroda empat glamor atau berlibur ke negara-negara Eropa setiap tahun.
Ada satu guyonan menyatakan,
“Sesungguhnya perempuan yg waras ialah perempuan yg rela disunting pria yg tak mempunyai rekening di bank, daripada menikah dgn rekening & tiada laki-laki pasangannya.”
5. Jangan berbuat sesuatu yg dapat memusingkan suami. Banyak suami yg meninggalkan istrinya –meskipun mereka bagus- alasannya adalah lari dr kondisi yg memusingkan kehidupannya.
6. Carilah kekurangan-kelemahanmu & perbaikilah. Jangan mencari-cari aib & kelemahan suamimu.
7. Relakan hatimu dgn apa yg telah diberikan Allah Ta’ala kepadamu.
8. Jangan arogan, sebab kesombonganmu mampu membuat suamimu murka.
Diceritakan bahwa seorang ratu elok bernama Victoria sedang kepincut dgn seorang laki-laki dr kelompok rakyat jelata.
Setelah berafiliasi lama, sang ratu bertandang ke rumah sang pria & mengetuk pintu rumahnya. Laki-laki di dlm berkata,
“Siapa?”
Sang ratu menjawab, “Aku, ratu Victoria.”
Laki-laki di dlm rumah berkata, “Aku sama sekali tak kenal seorang ratu.”
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Ingin Menjadi Istri yg Lembut? Ini Kiatnya (Bagian 2)