Industri Kimia Dasar Dalam Industri Kimia

Oleh : Clara Elva Novita (@T04-Clara)

ABSTRAK

Industri kimia adalah industri yang semua perhitungannya menyertai proses-proses bekerjasama dengan banyaknya zat yang terlibat (stoikiometri), maupun dengan jumlah panas yang dibebaskan maupun diperlukan dalam sebuah proses tertentu. Dalam produk industri kimia, ada empat kalangan yang dibagi menjadi kimia dasar, kimia khusus, kimia pelanggan, dan kimia yang berkaitan dengan ilmu kehidupan (biologi). Industri kimia dasar dikelompokkan lagi berdasarkan materi bakunya menjadi materi petrokimia, materi polimer, dan bahan dasar anorganik. Produk dari industri kimia dasar banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya PVC, garam, dan nilon.

Kata kunci : industri kimia dasar, petrokimia, polimer, anorganik.

 

ABSTRACT

The chemical industry is an industry in which all calculations accompany processes related to the amount of substances involved (stoichiometry), as well as to the amount of heat released or required in a particular process. In chemical industry products, there are four groups which are divided into basic chemistry, specialty chemistry, consumer chemistry, and chemistry related to life sciences (biology). The basic chemical industry is further grouped according to its raw material into petrochemical materials, polymer materials, and inorganic basic materials. Products from the basic chemical industry are found in everyday life, for example PVC, salt, and nylon.

Keywords: basic chemical industry, petrochemical, polymer, inorganic.

 

PENDAHULUAN

Menurut Darmansyah, dkk (2018), bahwa industri kimia berasal dari kata “industri” dan “kimia”. Industri yakni suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang memiliki kegunaan atau memiliki nilai-tambah, serta produk tersebut mampu dipakai secara eksklusif oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan “produk-akhir”. Produk dari industri tersebut dapat juga dipakai sebagai materi baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai “produk-antara”. Produk dalam kimia industri pastinya melibatkan industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan, materi baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh lewat proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain.

Industri kimia merujuk di sebuah industri yang terlibat pada produksi zat kimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat gres, pemisahan berdasarkan sifat mirip kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, dan  metode-tata cara lain. Industri kimia terlibat pada pemrosesan materi mentah yang diperoleh lewat penambangan, pertanian, dan  sumber lain, menjadi material, zat kimia, dan senyawa kimia yang mampu berbentukproduk akhir atau produk antara yang mau digunakan di industri lain.

  Sumber Energi Panas Bumi (Panas Bumi)

Pengelompokkan industri kimia berisikan banyak model, The Essential Chemical industry dan The University of York, dalam situs web ECl (2013) menerangkan, bahwa produk industri kimia mencakup empat kalangan, yakni: kimia dasar, kimia khusus, kimia pelanggan, dan kimia yang berkaitan dengan ilmu kehidupan (biologi).

Industri kimia dasar ialah industri kimia yang produknya paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh alasannya adalah itu, industri kimia dasar sangatlah penting. Berdasarkan bahannya, industri kimia dasar dibagi lagi menjadi bahan petrokimia, bahan polimer, dan bahan dasar anorganik.

 

RUMUSAN MASALAH

1.      Mengapa industri kimia dasar banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari ?

2.      Bagaimana pengolahan dari bahan baku dalam industri kimia dasar ?

3.      Apa saja produk yang dihasilkan dalam industri kimia dasar ?

 

TUJUAN

1.      Mengetahui alasan dari mudahnya produk industri kimia dasar ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

2.      Memahami pembuatan materi baku dalam industri kimia dasar.

3.      Mengetahui produk yang dihasilkan dari industri kimia dasar.

 

PEMBAHASAN

Hasil dari industri kimia dasar ialah hal yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan bahan dari industri kimia dasar diproduksi dalam jumlah banyak dan harganya relatif murah. Contohnya polimer, petrokimia, dan pupuk. Bahan utama dari industri kimia dasar dibagi menjadi tiga, adalah:

1.    Bahan petrokimia

Menurut Dinesh, dkk (2001), bahwa di antara berbagai sumber energi, fosil materi bakar atau minyak mentah memainkan tugas penting dalam menyediakan pasokan energi dunia. Minyak mentah ialah sumber energi yang paling mudah dimanfaatkan yang tersedia bagi umat insan, dan juga merupakan sumber bahan mentah untuk stok pakan di banyak industri kimia yang menjadi sandaran peradaban kita ketika ini. Lapangan kimia permukaan terkait erat dengan sebagian besar (kalau tidak semua) proses teknologi perminyakan – dari pengeboran minyak mentah sampai penyulingan minyak bumi dan pemrosesan petrokimia – serta untuk sekutu dan aplikasi dan industri yang bergantung. Semua ini proses melibatkan fenomena antarmuka dan permukaan interaksi kimia.

Industri petrokimia dibagi industri petrokimia hulu dan industri petrokimia hilir. Industri petrokimia hulu ialah industri yang menghasilkan produk dasar atau produk setengah jadi. Sedangkan, industri petrokimia hilir yakni industri yang menghasilkan produk tamat atau produk jadi. Dalam industri petrokimia, produk dihasilkan berbasis aromatik (senyawa hidrokarbon tak bosan yang memiliki ikatan atom C siklis), olefin (senyawa hidrokarbo
n tak bosan yang mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sungguh reaktif), dan C1.

Industri petrokimia berbasis aromatik menciptakan benzene. Dari benzene, lalu dimasak hingga menerima aneka macam macam materi baku yang menciptakan antara lain: polystyrene (plastik), alkyl benzene sulphonate (deterjen), synthetic fiber ( tekstil), polycarbonate (plastik), dan paracetamol (farmasi).

Lalu, industri petrokimia berbasis olefin menciptakan antara lain: ban (carbon black, poly isobutylene, polybutadiene rubber), plastik (polyurethane, epoxy resin, dioctyl ortho phthalate), cat (methyl isobuthyl ketone), sabun keayuan (glycerine), minuman kesehatan (ethyl acetate), filter rokok sigaret (ester acetate), deterjen (surfactant/ethylene oxyde), tinta dan cat (polyvinyl acetate), dan fungisida (bisphenol a).

Industri petrokimia berbasis C1 (bersumber dari natural gas, condensate, naphta) menghasilkan synthetic sas dan methanol. Dari bahan synthetic gas dihasilkan antara lain: bahan obat/farmasi (methyil chloride), kertas/buku tulis (hydrogen peroxyde), tekstil (synthetic fiber/caprolactam), pupuk (urea/amonia), perlengkapan makan/minum (melamine resin/melamin), dan lain-lain.

2.    Bahan polimer

Menurut Januasti (2015), bahwa polimer yaitu suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bab). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam sebuah rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk sebuah polimer sering kali sama atau berlainan. Sifat-sifat polimer berlawanan dari monomer-monomer yang menyusunnya.

  Bio-Park Sebagai Teknologi Hijau

Polimer adalah materi yang cukup sering dijumpai dalam keperluan sehari-hari. Harga yang relatif murah, sifatnya yang ringan dan tahan korosi menjadi alasan polimer banyak dipakai selaku materi baku dalam industri. Polimer menciptakan berbagai macam materi baku, antara lain: methanal plastics, polyamldes, polycarbonates, poly (chlomethene), poly(omene), poly (phonymnene), poly (propana), poly(propenoic acid), polyurethanes dan silicones.

 

3.    Bahan anorganik

Industri kimia dasar dengan bahan dasar anorganik banyak digunakan untuk manufaktur dan pertanian. Bahan-materi yang digunakan dalam industri kimia dasar anorganik ini antara lain: amonia, brom, kalsium karbonat, klorin, flour, hidrogen klorida, iodium, asam nitrat, fosfor, asam sulfat, dan lain-lain. Contoh produk yang dihasilkan dari bahan anorganik ini yakni garam, semen, dan beling.

 

KESIMPULAN

Industri kimia dasar dengan materi baku petrokimia, polimer, dan anorganik banyak dijumpai alasannya adalah diproduksi dalam jumlah banyak dan harganya yang relatif murah. Industri petrokimia dibagi industri petrokimia hulu dan industri petrokimia hilir. Contoh produk yang dihasilkan dari materi petrokimia ialah paracetamol, glycerin, dan synthetic fiber. Polimer banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri sebab harga yang relatif murah, sifatnya yang ringan dan tahan korosi. Contoh produk yang dihasilkan yaitu polyurethanes dan silicones. Untuk materi anorganik, banyak industri manufaktur dan pertanian yang menggunakannya. Contoh produknya yaitu semen dan beling.

 

DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah, dkk. 2018. Industri Proses Kimia. Bandarlampung: Pusaka Media. Dalam http://repository.lppm.unila.ac.id/12925/1/Yuli%20Darni_PIK_Hibah%20Dikti_2019.pdf (diakses pada 17 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia dan Lingkungan Industri. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Januastuti, L. 2015. Polimer. Dalam http://eprints.polsri.ac.id/1891/3/03.%20BAB%20II.pdf (diakses pada 17 Oktober 2021)

Kanicky, J.R dkk. 2001. Surface Chemistry in the Petroleum Industry. Handbook of Applied Surface and Colloid Chemistry Chapter 11. Florida: University of Florida. Dalam http://ww2.che.ufl.edu/shah/misc/Publications/2002/Kanicky%202.pdf (diakses pada 17 Oktober 2021)