Implikasi Faktual Dan Negatif Dari Transformasi Dalam Kehidupan Sosial & Kesehatan

Implikasi Positif dan Negatif dari Transformasi dalam Kehidupan Sosial & Kesehatan

1. Implikasi Positif 

  1. Meningkatnya studi penelitian dan kajian-kajian empiris kepada banyak sekali sikap sosial dan kesehatan bukan cuma pada lembaga dan sentra-pusat pelayanan kesehatan namun semakin meluas pada organisasi-organisasi sosial kesehatan (baik formal, maupun informal dan non formal), stakeholder dan masyarakat 
  2. Berkembang luasnya metodologi dalam ilmu sosial dan ilmu kesehatan yang aplikasikan untuk aneka macam jenis penelitian ilmiah dan riset terutama di bidang sosiologi kesehatan dan antropologi kesehatan, dan khususnya dalam ilmu kesehatan
  3. Berkembang luasnya penggunaan pendekatan etik dan em k dalam kajian atau riset perilaku sosial kesehatan 
  4. Berkembangnya teori-teori di bidang ilmu sosial dan ilmu kesehatan 
  5. Tumbuhkembangnya kesadaran sosial atas pentingnya kesehatan, sikap kesehatan yang bagus 
  6. Sikap dan tindakan (sikap) kesehatan yang pro-kehidupan makin berkembangdan meluas 
  7. Paradigma wacana kesehatan semakin luas diintegrasikan dcngan bidang sosial dan bertambah banyak dikorclasikan dengan bidang – bidang lainnya 
  8. Berkembang luasnyapenggunaan teknologi dan industrialisasi dalam korelasi pelayanan kesehatan sosial 
  9. Meningkatnya ketersediaan SDM tenaga medis – paramedik dalam pelayanan kesehatan sosial baik kuantitas maupun mutu 
  10. Meningkatnya forum dan fasilitas pelayanan kesehatan sosial baik kuantitas maupun mutu 
  11. Meningkat dan meluasnya transfer ilmu wawasan khususnya dalam ilmu sosial kesehatan, ilmu kesehatan sosial, sosiologi keschatan, serta ilmu lainnya yangrelevan. 
  12. Meningkat dan meluasnya penggunaan teori-teori sosial dalam mengkaji, menganalisis dan memecahkan duduk perkara-masalah perilaku kesehatan m. Dan implikasi aktual yang lain. 
  Kebudayaan Sebagai Tata Cara Norma Dan Unsur-Bagian Budaya

2. Implikasi Negatif 

  1. Sistem medikalisasi telah membuat globalisasi dan liberalisasi serta sekulerisasi dalam tata cara pelayanan kesehatan terbaru, yang berdampak luas terhadap melebarnya kesenjangan (gap) dalam perolchan hak-hak dan susukan pelayanan kesehatan 
  2. Sistem medikalisasi modern sudah menciptakan kriminalisasi dan viktim isasi kepada sistem medis etnisitas dan tradi sional serta nilai-nilai sosial budaya 
  3. Sistem medikalisasi modern telah menciptakan, menumbuhkembangkan dan mengakselerasi praktek kapitalisasi, high cost serta komersialisasi dalam pelayanan kesehatan 
  4. Sistem medikalisasi modern telah menumbuhkembangkan perilaktt gaya hidup dalam mendapatkan pelayanan kesehatan 
  5. Sistem medikalisasi terbaru condong menatap paramedis – tenaga medis sebagai robot dan sekaligus dijadikan sebagai bagian dari program industrialisasi dan korporatisasi
  6. Industrialisasi, korporatisasi, serta teknologisasi dan modernisasi di bidang kesehatan condong semakin menambahstruktur dan infrastruktur serta suprastruktur pelayanan kesehatan, tetapi pada segi lain semakin mendcgradasi nilai-nilai fungsional dan moralitas, memarginalkan nilai-nilai humanisme dan harkat martabat 
  7. Sistem medikalisasi modern cenderung lebih lebih banyak didominasi memandang pasicn dan penduduk sebagai targetkepentingan ekonomi semata atau obyek komersialisasi, sasaran untuk mendapatkan laba materi yang banyak dan kekayaan
  8. Sistem pelayanan kesehatan kian banyak diselimuti pertentangan kepentingan, pertentangan pelayanan, konflik kekuasaan dan proyekisme, pertentangan dan overlapping kebijakan dan program 
  9. Pusat-sentra pelayanan kesehatan mirip rumah sakit, puskcsmas, poliklinik, balai pcngobatan, daerah -daerah praktek dan yang lain, kian tumbuh dan berkembang, tetapi cenderung semakin banyak memunculkan aneka macam sikap kompetisi tidak sehat dan pertentangan kepentingan 
  10. Kebijakan dan acara program di bidang kcschatan dan pelayanannya condong lebih banyak dikelola secara proyekisme, manipulatif, praktek kongkanglingkong, diskriminatif serta tidak efektif 
  11. Ketersediaan tcnaga SDM di bidang kcsehatan (tergolong kedokteran, keperawatan dan kebidanan) dengan jumlah (kuantitas) yang ada, condong belum sepenuhnya dibarengi dengan sumbangan kualitas dan profesionalisme 
  12. Kesenjangan SDM di golongan tenaga medis-paramedik kian berkembangdan meluas m. Pengetahuan, keahlian dan pengalaman dalam pelayanan kesehatan (baik perihal penyakit, gizi dan makanan, pendidikan kesehatan, dan administrasi pelayanan publik di rumah sakit dan pttskesmas, maupun yang yang lain), condong belum disokong penguasaan teori-teori atau pendekatan ilmu-ilmu sosial dan sikap. 
    Implikasi Positif dan Negatif dari Transfonnasi dalam Kehidupan Sosial dan Kesehatan
  13. Dan implikasi negatif lainnya 
  Insan Sebagai Makhluk Sosial Dan Sekaligus Makhluk Kesehatan

Uraian ihwal implikasi kasatmata dan negatif dari transformasi dalam kehidupan sosial dan kesehatan tersebut mengisyaratkan bahwa, dalam sistem pelayanan kesehatan, tidak melulu harus mengandalkan wawasan dan keahlian (kompetensi) teknis dan manajerial, melainkan sungguh penting mengedepankan pendekatan kompetensi sosial dan stratejik, tergolong kompetensi spiritual. Dengan perkataan lain, apapun percncanaan dan praktck kesehatan serta tindakan-tindakan medis yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan (rumah sakit/ puskesmas dan semacarnnya, paramedis-petugas medis ataupun semacamnya) maka tidak selayaknya mengabaikan – mengesampingkan pendekatan.