DAMPAK PENETAPAN HARGA TRANSFER TERHADAP DIVISI DAN PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
Ketika satu divisi dari suatu perusahaan menjual pada divisi lain, kedua divisi tersebut dan perusahaan secara keseluruhan terkena pengaruhnya. Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer memengaruhi ongkos divisi pembeli dan pemasukan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut, sebagaimana juga evaluasi dan kompensasi para manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer. Karena berpengaruh kepada ukuran kinerja berdasarkan keuntungan dari kedua divisi (misalnya, ROI, dan laba residu), penetapan harga transfer sering menjadi persoalan yang ditanggapi secara sangat emosional.
Sebagai acuan, kalau divisi pedagang berada di Negara yang pajaknya rendah dan divisi pembeli beroperasi di Negara yang pajaknya tinggi, maka ongkos transfer bias ditetapkan cukup tinggi. Selanjutnya, keuntungan akan masuk ke divisi yang berada di Negara dengan pajak rendah dan biaya akn dibebankan pada divisi yang berlawanan di Negara dengan pajaknya yang tinggi. Hal ini menyebabkan penghematan dari pajak tubuh secara keseluruhan.
MASALAH POKOK DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
Apabila suatu sentra pertanggungjawaban telah didesentralisasi secara murni maka pengambilan keputusan dan akal akan dikerjakan oleh manajer unitnya. Suatu unit dianggap selaku suatu “perusahaan” yang bangkit sendiri sehingga segala keputusan berada ditangan manajer unit tanpa adanya campur tangan dari administrasi sentra.
Baca Juga
Sebaliknya jika sebuah unit masih dipengaruhi dengan berpengaruh oleh administrasi pusat, mempunyai arti perusahaan ini belum menerapkan desentralisasi sepenuhnya. Jika terjadi demikian maka para manajer seharusnya mengelola unitnya sebagai tubuh usaha yang bersifat semiotonom.