Ideologi Agama, Pemahaman Sesat Pada Era Revolusi Mental

Pemahaman mengenai kurun modern akan sukar menjadi penting untuk dibahas dalam setiap evaluasi pengetahuan dikala ini. Tetapi, akan disadari bagaimana munculnya agama dalam sebuah Negara menjadi awal dari kehidupan sosial budaya di penduduk yang ketika ini berkembang dan meningkat .

Bagaimana mereka mengerti rasa malu untuk mereka, kebijakan faktor sosial budaya yang diciptakan, serta lainnya. Hal ini menjadi pembahasan dalam setiap pemajuaan wawasan dikala ini. maka masyarakat Batak, mempunyai latal belakang terhadap agama yang masuk di Indonesia, akan terperinci sekali bagaimana peluangkonflik yang mereka buat di masyarakat.

Rasa malu itu timbul juga, ketika mereka melakukan pekerjaan pada aspek pendidikan katolik, tetapi terperinci dalam hal ini dilarang dalam suatu kitab yang dibentuk. Sehingga, timbul dalam hal ini kehidupan ganda apa yang disampaikan saat ini dengan kebiadaban orang Batak Sihombing di Kalimantan Barat sebagai ( kelas sosial, status suku) itu, dibalik adanya Hilmar Farid, perlawanan apa yang disampaikan?.

Hal ini, pastinya mendapatkan santunan dari kader PDI Perjuangan  itu, bagaimana mereka bisa mengajar saat ini, dan eksistensi mereka di DKI Jakarta contohnya, apakah rasa aib tidak timbul dalam faktor media umum yang anda kenakan di masyarakat dikala ini.

Maka jelas dipertanyakan, bagaimana mereka selaku Agama Islam, dalam hal ini dengan prilaku dan karakteristik mereka di masyarakat, dengan kebiadaban itu juga maka dapat dikenali aturan apa yang berperan dalam kehidupan sosial budaya mereka di penduduk .

Ketidaktaatan mereka terhadap agama Kristen dan Islam itu, terang sekali dengan berbagai hal terkait dengan posisi mereka di penduduk ketika ini. Meskipun demikan kekaguman budaya di Indonesia menjadi indah bagi Negara lain untuk memahaminya.

  Bagaimana Kebiadaban Orang Batak Saat Bekerja Secara Budaya Dan Agama

Muncul suatu problem sosial budaya, dan agama terang sekali bagaimana kemunculan mereka kepada berbagai pengetahuan sosiologi yang lain. Dimana peradaban mereka hidup di penduduk , faktor ekonomi apa yang mereka capai serta teknologi apa yang digunakan dalam hal ini.

Berbagai hal terkait itu juga, mampu disampaikan adanya memberhalakan Tuhan dalam dalam kehidupan ganda mereka terapkan. Serta aneka macam aspek kebudayaan yang mereka terapkan. Hal ini, pastinya di dukung pada Orang Tionghoa (jan) dan Orang Jawa, serta Orang Dayak di Kalimantan Barat dan  DKI Jakarta, yang tidak jauh berlawanan dengan kehidupan mereka di penduduk dikala ini.

Dengan kondisi seperti itu, muncul dengan menutupi kebiadapan mereka di masyarakat dengan aspek aspek ekonomi, pada bidang kesehatan (mirip dokter, perawat) dan pendidikan (Guru dan Dosen) (Orang Batak, Sihombing itu), jelas sekali hal ini dengan menukar kebiadaban                                    (sebagai manusia) mereka selama di Kalimantan Barat, terperinci dengan film klasik Zainnudin menjadi peran penting kepada keberadaan mereka selama diperantauan.

Dengan membalikan fakta, dengan menghalalkan segala cara, dan Tuhan jelas dalam hal ini disampaikan dalam kehidupan Orang Batak, Orang Dayak, dan Orang Jawa, serta Orang Tionghoa menjadi terang dalam hal ini, dengan adanya ragam dan karektaristik yang mereka ketika ini.