Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebuah peluang yang amat anggun sekali bilamana pada siang hari ini kita menyempatkan waktu untuk mencar ilmu. Khususnya mempelajari tentang analisis hukum tajwid Surat Luqman ayat 15 lengkap beserta karena. Dengan kita mencar ilmu perihal tajwid ini maka akan berbagai manfaat yang bisa diperoleh. Jadi, beruntunglah bagi mereka yang senang mencar ilmu perihal tajwid ini. Kita akan mampu membaca ayat 15 dari Surat Luqman ini secara sempurna. Baiklah, kita simak pribadi saja uraiannya berikut ini.
Penjelasan yang lengkap dari nomor-nomor di bawah ayat di atas ialah:
1. Ikhfa alasannya adalah aksara nun sukun berjumpa abjad jim. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati aksara jim.
2. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara jim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
3. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara dal berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun,dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad jaiz munfasil karena karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang selama 2, 4 atau 5 harakat.
5. Ikhfa karena abjad nun sukun bertemu abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter ba berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Mad lin karena abjad ya sukun didahului oleh karakter lam berharakat fathah. Dibaca panjang selama 2 harakat.
9. Mad shilah qashirah dikarenakan huruf ha (kata ganti) bertemu dengan aksara selain hamzah. Kemudian untuk cara membacanya dengan panjang selama 2 harakat.
10. Ikhfa dikarenakan huruf nun berharakat dhamah tanwin berjumpa karakter fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Untuk cara membacanya ialah pada ketika mengucapkan aksara nun mati, perilaku lidah dan bibir disediakan menempati karakter fa.
11. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad asli atau mad thabi’i disebabkan aksara mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
13. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf shad berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Qalqalah sughra alasannya aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
15. Mad asli atau mad thabi’i disebabkan karakter mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dal. Dibaca idgham (masuk ke huruf dal ).
17. Idzhar dikarenakan huruf nun sukun bertemu karakter ya. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
18. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
20. Idgham bighunnah alasannya aksara fa berharakat fathah tanwin bertemu abjad wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
21. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad ba berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Idzhar karena abjad nun sukun berjumpa huruf hamzah. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
23. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, aksara bersukun, aksara yang diwaqaf, dan abjad bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Ghunnah alasannya mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat.
25. Idzhar syafawi disebabkan abjad mim sukun berjumpa dengan huruf fa. Cara membacanya dengan jelas.
26. Ikhfa syafawi sebab karakter mim sukun bertemu karakter ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
27. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu sukun, hamzah, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Ikhfa karena abjad nun sukun berjumpa abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
29. Idzhar syafawi sebab abjad mim sukun berjumpa dengan abjad ta. Cara membacanya dengan terang.
30. Mad arid lissukun disebabkan abjad mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan selama 2 hingga 6 harakat.
Demikian supaya kita mampu menerima manfaat dengan membaca artikel ini. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.