Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pagi hari ini masih hari libur. Kesibukan di hari libur memang agak berlawanan jikalau dibandingkan ketika masuk sekolah. Biasanya mesti antisipasi buku dan perlengkapan sekolah di malam harinya. Kemudian di saat paginya harus sudah mandi dan berseragam untuk berangkat ke sekolah. Kalau duduk perkara berdiri dari tidur tidaklah berlawanan. Karena tiap waktu subuh mesti secepatnya melaksanakan shalat secara berjamaah di masjid. Ibu pun juga begitu sibuk dengan merencanakan sarapan untuk kami anak-anaknya. Begitu pun juga ayah yang menyiapkan diri pula untuk berangkat ke tempat pekerjaannya. Di ketika libur ini, kami pakai untuk menulis hasil analisis hukum tajwid Al-Quran Surat Yusuf ayat 17 dilengkapi penjelasannya. Berikut ini bisa kita simak bareng .
Keterangan secara rinci dari nomor-nomor di atas adalah :
1. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Mad jaiz munfasil alasannya karena abjad mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
3. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ba berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad jaiz munfasil sebab alasannya adalah huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
5. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena abjad nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Qalqalah sughra sebab abjad qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
7. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ya berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu aksara dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
11. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Alif lam syamsiyah karena aksara alif lam bertemu huruf syamsiyah dzal. Dibaca idgham (masuk ke abjad dzal ).
14. Mad jaiz munfasil karena alasannya aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dalam hal ini huruf mim berharakat fathah mampu dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
15. Ikhfa alasannya adalah abjad nun sukun bertemu karakter ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
16. Idgham bilaghunnah alasannya adalah karakter nun berharakat kasrah tanwin bertemu karakter lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
17. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad lin sebab karakter wau sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
19. Terdapat dua aturan di sini, pertama ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i sebab abjad nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf shad berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Mad arid lissukun sebab karakter mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Untuk arti dari Surat Yusuf ayat 17 adalah:
Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di erat barang-barang kami, kemudian beliau dimakan serigala; dan engkau pasti tidak akan yakin kepada kami, sekalipun kami berkata benar.”
Nah, begitulah tulisannya. Besar impian kami dengan hadirnya goresan pena tersebut akan bermanfaat bagi para pembaca yang berbahagia. Tidak lupa juga perlu praktekkan di dalam kita membaca ayat tersebut. Demikian supaya para pembaca senantiasa mendapat fasilitas. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.