Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Sebuah nikmat yang hebat ketika kita mampu berdiri dari tidur dengan sehat tanpa kekurangan suatu apa pun. Sebagaimana pada pagi hari ini. Semuanya ialah dukungan dari Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Pemurah. Teman-sahabat yang berbahagia, pada kesempatan yang baik ini kami hendak analisis aturan tajwid Surat Yasin ayat 14-16 lengkap dengan penjelasannya. Surat Yasin memang suatu surat dalam Al-Quran yang sering dibaca oleh umat Islam. Untuk itu alangkah baiknya jikalau kita menyaksikan uraian aturan tajwidnya di blog poskajian ini sehingga kualitas bacaan kita menjadi lebih baik lagi.
Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni :
1. Mad jaiz munfasil alasannya karena abjad mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
2. Mad lin alasannya abjad ya sukun didahului oleh abjad lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
3. Mad lin alasannya abjad ya sukun didahului oleh karakter nun berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ba berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara tsa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Ikhfa sebab karakter tsa berharakat kasrah tanwin berjumpa abjad fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati abjad fa.
9. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad jaiz munfasil karena alasannya huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
11. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kemudian yang kedua, mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
12. Mad lin alasannya karakter ya sukun didahului oleh karakter lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
13. Idgham mislain karena abjad mim bersukun bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
14. Mad arid lissukun alasannya adalah karakter mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
15. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad qaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad jaiz munfasil sebab sebab huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
18. Ikhfa alasannya huruf nun sukun berjumpa huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
19. Idzhar syafawi alasannya adalah huruf mim sukun bertemu dengan abjad hamzah. Cara membacanya dengan terang.
20. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Idgham bighunnah alasannya abjad ra berharakat dhamah tanwin bertemu aksara mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
22. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, abjad bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
24. Ikhfa alasannya adalah karakter nun sukun bertemu abjad zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, perilaku lidah dan bibir disediakan menempati aksara zai.
25. Alif lam syamsiyah sebab karakter alif lam berjumpa aksara syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke karakter ra ).
26. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Ikhfa alasannya adalah abjad nun sukun berjumpa karakter syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, perilaku lidah dan bibir dipersiapkan menempati abjad syin.
28. Mad lin karena aksara ya sukun didahului oleh aksara syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
29. Idzhar karena karakter hamzah berharakat kasrah tanwin berjumpa abjad hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
30. Idzhar alasannya huruf nun sukun berjumpa karakter hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
31. Ikhfa sebab aksara nun sukun bertemu aksara ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
32. Idzhar syafawi alasannya adalah huruf mim sukun berjumpa dengan abjad hamzah. Cara membacanya dengan terang.
33. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. Mad arid lissukun alasannya karakter mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
35. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter qaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
36. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
38. Terdapat dua aturan di sini, pertama ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kemudian yang kedua, mad jaiz munfasil alasannya adalah alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
39. Mad lin alasannya aksara ya sukun didahului oleh aksara lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
40. Idzhar syafawi alasannya adalah huruf mim sukun bertemu dengan abjad lam. Cara membacanya dengan terperinci.
41. Mad arid lissukun karena abjad mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Tidak hingga menghabiskan waktu yang lama untuk mengenali analisis tajwidnya. Akhirnya, kami berharap supaya apa yang kami tulis ini memberikan banyak manfaat kepada para pembaca sekalian. Sukses untuk teman-sahabat. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.