Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kembali lagi pada pembahasan ilmu tajwid. Kali ini kita konsentrasi tentang analisis hukum tajwid Al-Alquran Surat Muhammad ayat 19. Dalam membahasnya kita nanti akan menemukan penjelasan secara lengkap dan detail. Tentunya hal itu sudah dinanti-nanti oleh teman-sahabat seluruhnya yang ingin berguru senantiasa. Mempelajari analisis tajwid akan menimbulkan kita makin cerdik dan hidup pun terwarnai oleh ilmu.
Sebelum kita membaca Al-Quran memang mengetahui analisis tajwidnya menjadi hal yang didahulukan. Ini dikerjakan biar bacaan kita nanti benar secara kaidah. Oke, sahabat-teman pembaca blog poskajian.bogspot.com yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala. Silakan simak eksklusif analisisnya berikut ini.
Penjelasannya yang lengkap adalah:
1. Idzhar syafawi alasannya adalah abjad mim sukun berjumpa dengan karakter hamzah. Cara membacanya dengan jelas.
2. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
3. Mad shilah qashirah alasannya abjad ha (kata ganti) berjumpa dengan aksara selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad jaiz munfasil sebab sebab huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
5. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Tafkhim sebab lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
7. Iqlab alasannya adalah karakter nun sukun berjumpa karakter ba. Cara membacanya dengan tanwin menjelma mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
8. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf nun berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Alif lam qamariyah karena aksara alif lam berjumpa aksara mim. Dibaca secara jelas.
10. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara nun berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
12. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun berjumpa dengan aksara wau. Cara membacanya dengan terperinci.
13. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara wau berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Begitulah analisisnya. Sekian dulu pembahasan kali ini. Kita lanjutkan pembahasan hukum tajwid pada kesempatan yang yang lain. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.