Hukum Tajwid Al-Quran Surat At-Taubah Ayat 31 Lengkap Penjelasannya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kitab Al-Quran menjadi petunjuk bagi orang yang bertakwa terhadap Allah subhanahu wa ta’ala. Maka mempelajari bagaimana cara membaca Al-Quran dengan benar sangatlah penting untuk kita lakukan. Satu bentuk langkah-langkah itu yakni kita mengkaji aturan-aturan tajwid dalam sebuah ayat. Pada hari ini kita akan menganalisis aturan tajwid bacaan Surat At-Taubah ayat 31 lengkap dengan penjelasannya. Menjadi mudah kita membaca Al-Alquran kalau kita mengetahui hukum-aturan tajwid di dalamnya. Untuk itu eksklusif saja silakan disimak uraiannya berikut ini.
 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hukum Tajwid Al-Quran Surat At-Taubah Ayat 31 Lengkap Penjelasannya
Penjelasan dari nomor-nomor di atas yakni :
1. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya karakter mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
2. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun berjumpa dengan huruf wau. Cara membacanya dengan terang.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara ba berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu dengan karakter hamzah. Cara membacanya dengan terperinci.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ba berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Idgham bighunnah alasannya adalah aksara ba berharakat fathah tanwin bertemu aksara mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
8. Ikhfa alasannya karakter nun sukun bertemu abjad dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 
9. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter dal berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Tarqiq sebab lafaz Allah didahului oleh karakter nun berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
11. Alif lam qamariyah sebab aksara alif lam bertemu karakter mim. Dibaca secara jelas.
12. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Qalqalah sughra alasannya adalah aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
14. Mad jaiz munfasil karena alasannya adalah huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
15. Mad jaiz munfasil alasannya adalah sebab aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
16. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad jaiz munfasil sebab alasannya aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
18. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Idgham bighunnah alasannya aksara ha berharakat fathah tanwin bertemu karakter wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
20. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Idgham bilaghunnah alasannya aksara dal berharakat fathah tanwin berjumpa karakter lam. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
22. Mad jaiz munfasil alasannya adalah sebab karakter mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
23. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Qalqalah sughra alasannya aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
26. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter ha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Mad shilah qashirah alasannya adalah abjad ha (kata ganti) berjumpa dengan aksara selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Terdapat dua hukum di sini, pertama ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Mad arid lissukun alasannya adalah huruf mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Akhirnya kita mampu menyelesaikan analisis tajwidnya. Mendapatkan faedah dari analisis tajwid ini ialah harapan terbesar kami untuk para pembaca yang berbahagia. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.