Hukum Menakwil Sifat-sifat Allah Ta’ala (Bagian 2)

Lanjutan dr Hukum Menakwil Sifat-Sifat Allah Ta’ala

Menurut para ulama Ahlussunnah, tafsir dr ayat “yang berlayar dgn pemeliharaan (pengawasan) Kami” merupakan bergotong-royong kapal tersebut senantiasa dlm pengawasan Allah Ta’ala sehingga terdampar diatas gunung Judiy.

Demikian pula dlm dongeng Musa Alaihissalam “Dan biar kau-sekalian diasuh di bawah pengawasan-Ku,” maksudnya adalah senantiasa dlm pengawasan & lindungan Allah bagi orang-orang memelihara & mengasuh Musa.

Contoh lain yaitu firman Allah Ta’ala pada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam,

وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا

“Dan bersabarlah (Muhammad) menanti ketetapan Tuhanmu, karena sebenarnya kamu-sekalian berada dlm pengawasan Kami.” (QS. At-Thur: 48).

Maksudnya, ananda selalu di dlm dukungan, pemeliharaan & penjagaan Kami.

Semua yg sudah disebutkan diatas bukan takwil, akan tetapi tafsir yg diketahui dlm bahasa Arab & segala tata cara yg terdapat padanya.

Dalam suatu hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ تَقَرَّبَ مِنِّيْ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا، وَمَنْ تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَمَنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

“Dan siapa yg mendekatkan diri terhadap-Ku sejengkal maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, & siapa yg mendekatkan diri terhadap-Ku sehasta maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa, & siapa yg datang kepada-Ku dgn berlangsung maka Aku akan mendekat kepadanya dgn berlari.” (HR. Muslim).

Hadits ini dipahami sebagaimana datangnya dr Allah Ta’ala. Demikian pula keadaan turun-Nya di penghujung malam, indera pendengaran & penglihatan-Nya, murka & ridha-Nya, tersenyum & bangga-Nya, & sifat-sifat lain yg ada pada Allah Ta’ala.

Semuanya dipahami sesuai dgn keagungan-Nya, tanpa ada pergantian, penafian, penyerupaan, & pertanyaan bagaimana bentuknya.

  Berbakti Kepada Orang Tua Amalan yang Utama (Bagian 2)

Hal ini sesuai dgn firman Allah Ta’ala,

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُْ الْبَصِيْرُ

“Tidak ada sesuatu pun yg serupa dgn Dia. Dan ia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11).

Begitu pula dgn sifat-sifat lain yg dinyatakan dlm ayat Al-Qur`an. Adapun menakwilkan sifat-sifat, & mengubahnya dr zhahirnya, maka hal tersebut yaitu madzhab ahli bid’ah dr kalangan Jahmiyyah, Mu’tazilah & golongan yg mengikuti mereka.

Semuanya yakni madzhab yg salah. Ahlussunnah menentangnya & terlepas darinya, serta mereka senantiasa berhati-hati terhadap pelaku bid’ah tersebut.

Semoga kita semua terhindar dr segala hal yg merusak keyakinan kita. Aamiin. Demikian ditulis kembali dr kitab Durus Al-Am karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]