Kesalahan yang kita perbuat itu ialah penyi-ta waktu paling besar dalam acara hidup kita. Kesa-lahan itu tak bedanya mirip kebakaran besar hutan, yang membinasakan sumber kehidupan kita. Dengan sebatang rokok yang kita buang sem-barangan di hutan lalang yang kering kita bisa menyebabkan kebakaran raksasa, maka demikian pula kerugian bidang hidup kita dengan membuat kesalahan yang kecil. Ada tiga macam kesalahan yang mampu merugikan kita, sebab mengkonsumsi waktu dan tenaga percuma, shinga iktikad orang pun hilang pula.
- Kesalahan dalam penilaian. Akibat dari sebuah keputusan yang keliru bisa mengakibatkan buah fikiran yang khilaf, prasangka jelek, rasa takut, sifat keras kepala, kebencian, fakta-fakta tidak lengkap, atau mengemukakan data-data tidak benar.
- kesalahan tidak di sengaja. Yang disebabkan oleh ganguan jasmaniah, halangan-hambatan dikala tertentu, kelupaan, salah tafsir perintah atau perkataan orang lain.
- Kesalahan yang disengaja. Yang diakibatkan langkah-langkah kita dalam kondisi murka atau secara sadar memberontak terhadap sesuatu kondisi yang kurang menggembirakan.
Ketiga kesalahan itu memerlukan perjuangan inovatif dari kita unuk menghalangi pembuangan waktu yang sia-sia. Kesalahan yang disengaja yang disengaja itu me-rupakan soal yang paling mudah kita atasi. Asal saja kita segera menyadariny. Kesalahan yang di-sengaja iu iada lain dari pada bentuk sabotase skala kecil yang dilakukan oleh banyak orang pada waku-waku tertentu. Bila anda berhasil mengenalinya, maka anda dapat menguasainya atau mencegahnya dengan cara memilih apa karena musababnya sampai terjadi hal itu, lalu anda mengambil tindakan untuk mem-bereskan kondisi itu. Di sini kami berikan sebuah pola :
Seorang manejer memperhasilkan bahwa lapor-an yang dibuat oleh gadis bawahanya sungguh-lah gegabah sifatnya. Penuh dengan kesalahan ketik dan keliru dalam ejaan. Gadis itu ialah seorang juru ketik yang cekatan. Oleh alasannya iu manejer kemudian bertanya ke-padanya menapa terjadi demikian. Satu-satu-nya jawaban yang dikemukakan gadis itu yaitu bahwa pikiranya lagi ngelamun atau berantakan. Ini memberi kesan terhadap manajer bahwa pegawai itumenganggap laporan itu kurang penting dalam usaha bisnis sehingga beliau tidak berusaha keras untuk berbuat yang bagus. Manajer memecahkan problem ini dengan cara cepat dan kreatif. Ia katakan terhadap gadis itu bahwa laporan itu hendaklah di tujukan kepada presiden eksekutif perusahaan dan sejumlah toko penting perusahaan itu. Maka gadis itu pun bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa membuat kesalahan. Bahkan usul temannya untuk minum kopi sebentar ditolaknya dengan alasan “lagi sibuk menyelesaikan tugas laporan bagi bapak presiden direktur.”
Kebanyak kesalahan yang di sengaja itu terjadi mirip itu. Yakni alasannya kita menganggap enteng saja pekerjaan berkala itu. Dengan begitu perhatian dan minat kita tidak kita curahkan sepenuhnya. Kalau kita lupa atau menciptakan khilafan, maka kita sering condong untuk berkata “Ah, hal itu tidaklah penting. biarkan sajalah begitu!” untuk menangani keteledoran semacam ini ada banyak cara yang bisa kita tempuh.
- Perlakukanlah pekerjaan yang paling berkala sekalipun secara inovatif. Bagaiman cara menciptakan format yang gres bagi laporan anda itu ? bagaiman caranya mencuci piring yang paling cepat ? apakah ada cara yang paling singkat dan cepat untuk menemui panen ? apa lagi yang patu saya bawa dan beli dari toko semoga pekerjaan aku yang berkala ini lebih meriah ?
- Anggaplah pekerjaan rutin itu semaca permainan. Susunlah dafar peran yang kurang paling menyenangkan. Dahulukan mana yang penting . robahlah prioritas urutannya. Serahkan tugas yang mampu anda alikan terhadap orang lain. Satukanlah beberapa peran sekaligus kalu bisa.
- Bersikaplah waspada. Jangan lengah: biarkan fikiran dan perhatian anda tetap aktif. Sebab kesalahan bukan terjadi pada orang-orang yang minat dan perhatiannya tetap aktif.
Yang sering paling sukar dihindarkan yaitu kesalahan dalam menganggap sesuatu. Akibatnya pun berbagai merugikan kita. Keputusan yang keliru dari pihak pemimpin perusahaan atau pebisnis terhadap suatu projek bisa menjinjing akhir yang luas sekali bagi banyak orang. Kekeliruan seseoarang pemimpin atau panitia , baik di bidang bisnis maupn politik, oleh alasannya adalah kurang menyelidiki berbagai macam kemungkinan atau pendekatan kepada sesuatu problem bisa memberi potensi besar bagi kesulitan baru atau akibat yang parah di kemudian hari kelak. Disini kita brikan sebuah acuan : pada suatu keadaan darurat seoarang peminpin perusahaan elektro memerintahkan dua orang insinyur memecahkan sebuah maalah. Tetapi dalam sebulan mereka belum berhasil memecahkan duduk perkara itu. Tak lama lalu seorang pinpinan mengerahkan sejumlah insinyur muda serta mengajak mereka berembung dalam situasi kalem, maka dalam waktu 25 menit saja setiap petugas amatir itu pun keluar dengan sejumlah pemikiran yang sempurna dan jitu, dan sukses memecahkan dilema itu.
Oleh alasannya itu usahakanlah meelakukan pendekatan dengan cara menghemat kesalahan itu sedapat mungkin dalam evaluasi kita. Entah itu di dalam lingkungan kantor, toko, sekolah, rumah, golongan masyarakat, atau organisasi apa saja. Bualah sebuah daftar, dan tambahkanlah bilamana perlu, selaku materi pegangan setiap kali anda memerlukan sebuah keputusan. Misalnya anda boleh mulai dengan daftar semacam ini :
- Bukalah hati dan fikiran anda, siap-siaplah mencoba sesuatu usaha yang gres atau yang belum lazim.
- Kumpulkanlah segala fakta sebelum anda mengambil sesuatu tindakan.
- Jangan bereaksi secara berlebih-lebihan. Sebabnya ? langkah-langkah yang sembrono mampu menjadikan kerugian lebih besar dari pada tidak mengambil keputusan apa –apa
- Hendaklah anda mengakui bahwa anda tidak mungkin bisa menerima semua balasan kepada kesulitan anda itu. Maka anda hendaknya meminta isyarat dan nasehat dari orang lain juga.
- Hendakalah anda siap sedia senantiasa bertukar anggapan dengan siapa saja.
- Biarlah anda gunakan pengalaman anda di kala lampau selaku pegangan yang baik, akan namun janglah menilai hal itu sebagai satu-satunya pemecahan.
- Ambilah faedah dan pelajaran darikesalahan yang pernah anda perbuat untuk bertindak lebih bijaksana lagi.
Walaupun demikian janganlah anda takut untuk menciptakan kesalahan. Yang penting yakni bahwa anda mesti siap sedia mempergunakan pengalaman yang keliru itu menjadi pemikiran yang bagus berikutnya. Ingatlah, seseorang mitra yang bagus bagi kita yaitu orang yang tidak menjerumukan kita ke dalam kesalahan yang serupa untuk kedua kalinya.