Hikmah Di Balik Perintah Menghitung Dzikir dengan Ruas Jari

Dzikir adalah ibadah yg utama. Dalam sebuah riwayat disebutkan, perbandingan orang yg berdzikir dgn orang yg tak berdzikir seperti orang yg hidup dgn orang yg mati. Kebutuhan insan terhadap dzikir tak ubahnya kebutuhan ikan kepada air.

Disebutkan dengan-cara hasan dlm Sunan Abu Dawud & Sunan at-Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menginformasikan pada seorang shahabiyah yg ikut hijrah ke Madinah supaya mengkalkulasikan dzikir dgn memakai ruas jari tangan.

Apakah hikmah di balik perintah ini?

امرهن ان يراعين بالتكبيروالتقديس والتهليل وان يعقدن بالانامل، فانهن مسؤولات مستنطقات

Anna an-nabiyya amara hunna an-yura’iina bi at-takbiiri wa at-taqdiisi wa at-tahliili, wa an-ya’qidna bil anaamili, fa innahunna mas-uulaatun mustanthiqaatun.

Nabi memerintahkan kaum wanita semoga selalu membiasakan amalan dgn membaca takbir, taqdis, & tahlil. Semua itu biar dijumlah dgn ruas jari-jari tangannya. Karena di Hari Kiamat kelak, ruas-ruas jari tangan tersebut akan dimintai informasi & dituntut untuk mengatakan.

sumber gambar:gogopixlibrary
sumber gambar:gogopixlibrary

Riwayat menghitung dzikir dgn ruas tangan ini pula diperkuat dgn satu riwayat yg tersebut dlm Sunan at-Tirmidzi, Sunan Abu dawud, Sunan an-Nasa’i dengan-cara shahih dr ‘Abdullah bin ‘Umar,

رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم يعقدالتسبيح. و في رواية: بيمينه

Ra-aitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ya’qidu at-tasbih. Wa fi riwayatin: biyamiinihi.

“Aku,” kata ‘Abdullah bin ‘Umar, “telah menyaksikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjumlah-hitung bacaan tasbihnya.” Di dlm riwayat dr jalur lain pula disebutkan, “(Rasulullah menjumlah bacaan dzikir) dgn jari tangan kanannya.”

Inilah hikmah agungnya. Apalagi terkait penggunaan biji tasbih, para ulama’ berlawanan pertimbangan . Sebagian membolehkannya, sebagian lainnya tak menganjurkan bahkan menganggapnya sebagai amalan bid’ah.

  10 Keutamaan Hari Jumat

Sedangkan memakai ruas jari tangan, maka amalan ini eksklusif disarankan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lewat riwayat dr ‘Abdullah bin ‘Umar yg termaktub dlm tiga kitab Sunan yg utama dlm Islam.

Kelak, jari-jemari itulah yg akan bersaksi di hadapan Allah Ta’ala di Hari Kiamat. Bahwa ruas jari-jari tersebut dipakai untuk berdzikir menyebut-nyebut nama Allah Ta’ala.

Subhanallah… Alhamdulillah… Allahu akbar. Wallahu a’lam. [Pirman/Wargamasyarakat]