Pernahkah kalian mengamati bahwa warna asap kendaraan sama hitamnya dengan arang?
Padahal arang yang dibuat dari kayu, sedangkan asap kendaraan bisa dari hasil pembakaran solar.
Warna hitam itu juga ada pada sate yang dibakar terlalu usang. Lalu apakah penyusunnya sama sehingga ketika dibakar warnanya sama?
Mari kita pelajari lebih lanjut di pembahasan wacana hidrokarbon.
Daftar Isi
Pengertian hidrokarbon
Sebagian besar barang yang dibakar menciptakan warna hitam seperti arang.
Apakah penyusun mereka sama?
Ya, semua barang tersebut misalnya kayu, makhluk hidup, karet, minyak bumi, sebagian besar tersusun dari karbon.
Senyawa karbon terdiri dari berbagai jenis, salah satunya yakni hidrokarbon. Atom-atom karbon yang bergabung dan mengikat hidrogen membentuk rantai hidrokarbon.
Seperti namanya, hidrokarbon yaitu senyawa yang tersusun dari atom hidrogen (H) dan karbon (C). Meskipun cuma terdapat 2 jenis atom, tetapi senyawa hidrokarbon banyak ditemukan.
Contoh hidrokarbon yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari yaitu senyawa hasil minyak bumi mirip: bensin, minyak tanah, pelumas, aspal, palstik, dll.
Sebelum pembahasan lebih lanjut, mari kita ulas sedikit tentang atom karbon (C). Atom karbon memiliki empat valensi sehingga mampu membentuk 4 ikatan kovalen baik dengan atom C maupun dengan atom H.
Berdasarkan hal tersebut, maka atom karbon pada senyawa hidrokarbon digolongkan menjadi 4 jenis. Yuk simak lebih lanjut!
Macam-macam Atom Karbon Berdasarkan Ikatannya
Keistimewaan atom karbon yang mampu membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dan kemampuannya dalam membentuk rantai karbon, menimbulkan atom karbon mempunyai kedudukan yang berbeda-beda.
Kedudukan tersebut digolongkan sebagai berikut:
- Atom karbon primer, yakni atom karbon yang mengikat 1 atom karbon lainnya.
- Atom karbon sekunder, yakni atom karbon yang mengikat 2 atom karbon lainnya.
- Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang mengikat 3 atom karbon lainnya.
- Atom karbon quartener, adalah atom karbon yang mengikat 4 atom karbon yang lain.
Keistimewaan tersebut membuat atom karbon membentuk berbagai jenis ikatan.
Bagaimana penggolongan hidrokarbon?
Hidrokarbon digolongkan menjadi dua jenis, ialah berdasarkan bentuk rantai karbonnya dan menurut jenis ikatannya.
Berikut pembahasannya.
Macam-Macam Hidrokarbon
Berdasarkan bentuk rantainya, hidrokarbon digolongkan menjadi:
- Rantai karbon alifatis, adalah rantai karbon terbuka. Rantai karbon ini bisa berbentuk lurus maupun bercabang.
- Rantai karbon siklik, yaitu rantai karbon tertutup. Pada rantai siklik, ikatan membentuk rantai yang melingkar.
Berdasarkan jenis ikatannya, hidrokarbon digolongkan menjadi:
- Ikatan jenuh, kalau semua ikatannya merupakan ikatan tunggal (-C-C-C-).
- Ikatan tak bosan, jikalau mengandung ikatan rangkap 2 (-C=C-) atau rangkap 3 (-C≡C-)
Penggolongan lebih lanjut hidrokarbon ialah lewat tata namanya. Seperti apa penamaan hidrokarbon itu?
Pernahkah kamu dengar gas metana, propana, butana?
Seperti itulah beberapa contoh nama senyawa hidrokarbon. Simak lebih lanjut.
Baca juga Stoikiometri.
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
Pada pembahasan ini kita akan membahas tata nama senyawa hidrokarbon yang digolongkan menjadi tiga, yaitu alkana, alkena, dan alkuna.
1. Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik bosan, adalah hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya ialah ikatan tunggal. Senyawa ini memiliki rumus senyawa
CnH2n+2
Nama-nama alkana dengan jumlah atom karbon sampai sepuluh sebagai berikut.
Jumlah Atom C | Rumus Molekul | Nama |
1 | CH4 | Metana |
2 | C2H6 | Etana |
3 | C3H8 | Propana |
4 | C4H10 | Butana |
5 | C5H12 | Pentana |
6 | C6H14 | Heksana |
7 | C7H16 | Heptana |
8 | C8H18 | Oktana |
9 | C9H20 | Nonana |
10 | C10H22 | Dekana |
2. Alkena
Alkena yakni hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mempunyai minimal satu ikatan rangkap 2 (C = C). Senyawa ini lazimnya mempunyai rumus senyawa
CnH2n
Penamaan alkena mirip dengan alkana, cuma saja akhiran -ana diganti dengan -ena. Misal metana menjadi metena, etana menjadi etena, dsb.
3. Alkuna
Mirip dengan alkena alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki minimal satu ik
atan rangkap 3 (C ≡ C). Senyawa ini umumnya mempunyai rumus senyawa
CnH2n-2
Sama dengan alkena, penamaan alkuna menggunakan akhiran -ana yang diganti dengan -una. Misal propana menjadi propuna, butana menjadi butuna, dsb.
Hidrokarbon tentunya tidak hanya memiliki rantai yang lurus, melainkan ada pula yang bercabang. Penamaan yang biasa digunakan berdasar pada kriteria yang diputuskan IUPAC.
Seperti apa caranya?
Berikut langkah-langkah penamaan senyawa hidrokarbon.
- Tentukan rantai utama, ialah rantai terpanjang. Apabila terdapat ikatan rangkap, maka ikatan tersebut harus ikut dalam rantai utama.
- Beri penomoran atom C rantai utama. Penomoran dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang (alkil) terpanjang, terbanyak, dan pada rantai tak bosan diseleksi yang paling bersahabat dengan ikatan rangkap.
- Penamaan cabang menggunakan nomor cabang dilanjutkan dengan akhiran -il selaku pengganti -ana, teladan metil, etil, dsb. Apabila cabang yang sama lebih dari satu maka nomor ditulis semua dan dipisahkan dengan koma kemudian diberi imbuhan sesuai jumlahnya, adalah di- untuk 2, tri- untuk 3, tetra- untuk 4. Misal: 2,2-dimetil, 2,3-dietil. Apabila cabang berlawanan terdapat 2, maka diurutkan menurut alfabet, walaupun nomornya lebih rendah. Misal: 3-etil-2-metil, 4-etil-2,2-dimetil.
- Penamaan dijalankan selaku berikut
Nomor cabang – nama cabang – nomor ikatan rangkap (bila ada) nama rantai utama.
Sehingga hasil risikonya antara lain selaku berikut: 4-etil-2,2-dimetiloktana, 2-pentena, 2-metil-3-pentena, dsb.
Untuk lebih jelasnya mari kita simak acuan soal. Baca juga Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
Contoh Soal Hidrokarbon
Beri nama sesuai senyawa berikut dengan aturan IUPAC dan tentukan jumlah dan jenis atom karbon yang ada!
1. | |
2. | |
3. | |
4. |
Untuk nomor 1 dan 2, kita akan membahas langkah demi langkah.
Pertama yakni menentukan rantai utama
Kemudian menentukan nomor. Karena cabang terdekat dari sebelah kiri maka nomor 1 ada di sebelah kiri. Selain itu dilaksanakan penentuan nama cabang.
Terdapat 2 cabang metil, adalah di nomor 2 dan 3. Rantai utama 5 atom C, maka bernama pentana. Kaprikornus nama senyawanya yaitu 2,3-dimetilpentana.
Sedangkan untuk jumlah dan jenis atom karbonnya sebagai berikut.
C primer = 4 buah (C nomor 1, 5, dan cabang metil pada nomor 2 dan 3)
C sekunder = 1 buah (C nomor 4)
C tersier = 2 buah (C nomor 2, 3)
C quartener = 0 buah
Bagaimana? Apakah sudah mampu diketahui? Mari kita lanjut ke nomor 2.
Pada senyawa tersebut, ikatan rangkap berada di akrab ujung kiri, maka penomoran dimulai dari sebelah kiri.
Ikatan rangkap berada di antara C1 dan C2, nomor ikatan rangkap yang dipakai adalah yang terkecil, ialah 1.
Dengan jumlah atom C sebanyak 5 dan 1 ikatan rangkap dua pada nomor 1, maka nama senyawa tersebut yakni 1-pentena.
C primer = 2 buah (C nomor 1, 5)
C sekunder = 3 buah (C nomor 2, 3, 4)
C tersier = 0 buah
C quartener = 0 buah
Untuk nomor 3 dan 4 silakan dikerjakan lalu dicocokkan dengan tanggapan berikut.
Nomor 3: 3-metil-1-butena
Nomor 4: 2,2-dimetil-3-heksena
Penutup
Hidrokarbon merupakan senyawa yang sederhana sebab hanya mengandung dua atom saja yaitu C dan H, namun memiliki banyak senyawa turunan.
Berdasarkan penggolongan bentuk rantainya terdapat hidrokarbon alifatik dan siklik. Berdasarkan jenis ikatan terdapat hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.
Sedangkan berdasarkan penamaannya dibagi menjadi tiga, ialah alkana (ikatan tunggal), alkena (ikatan rangkap 2), alkuna (ikatan rangkap 3).
Selesai sudah pembahasan kita ihwal hidrokarbon. Semoga dapat berfaedah untuk kita semua. Baca juga Hidrolisis.