Lanjutan dr Hamzah, Singa Allah & Rasul-Nya
Pada mulanya, keislaman Hamzah hanyalah merupakan harga diri seorang pria yg tidak mau saudaranya dihina.
Kemudian Allah Ta’ala membukakan hatinya, sehingga ia pun berpegang pada tali yg kokoh, & kaum muslimin pun sangat besar hati dgn keberadaannya di tengah-tengah mereka.
Setelah itu, Hamzah Radhiyallahu Anhu memiliki berbagai peran & donasi yg pantas ditulis dgn tinta emas & ditulis dgn abjad-abjad dr cahaya, yg disimpan rapi oleh sejarah; semoga orang-orang setelahnya mampu mengambil pelajaran dr peristiwa-peristiwa yg sudah berlalu itu.
Andai kita bersumpah di antara Rukun Yamani dgn Maqam Ibrahim, niscaya kita akan bersumpah bahwa sejarah manusia tak pernah mengenal sebuah generasi sebagaimana generasi shahabat yg mempunyai kehormatan, keadilan, kemuliaan, pengorbanan, keimanan, & kejujuran.
Semoga Allah meridhai mereka & menjadikan mereka semua ridha.
Mari kita amati bagaimana kepahlawanan yg sejati itu menunjukkan buahnya di dlm jiwa insan.
Ekspedisi militer pertama kaum muslimin untuk memerangi musuh disertai oleh Hamzah bin Abdul Muthalib.
Bendera pertama yg diberikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam terhadap salah seorang dr kaum muslimin yakni pada Hamzah.
Pada hari tatkala dua pasukan berjumpa di perang Badar, peran terbesar dikala itu dijalankan oleh Hamzah.
Adapun dlm perang Uhud, Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu Anhu bercerita,
Pada perang Uhud, Hamzah bertempur di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan menggunakan dua pedang seraya berkata, “Aku ialah singa Allah.”
Hamzah mengayunkan pedangnya ke kanan & ke kiri, berjihad di jalan Allah, & membela kalimat tauhid, “La ilaha illallah” (Tidak ada yang kuasa yg berhak disembah kecuali Allah)
Ketika ia tengah bertempur, di segi lain ada seseorang yg sedang mengintai untuk membunuhnya, karena saat itu cuma Hamzah yg menjadi targetnya. Dialah seorang budak berjulukan Wahsyi.
Dengan membunuh Hamzah, Wahsyi akan merasakan rasa menjadi manusia merdeka sebagaimana yg dijanjikan oleh tuannya, Jubair bin Muth’im.
Wahsyi berkata, “Aku melihat seseorang yg jika ia mulai menyerang maka ia tak akan mundur hingga ia mengalahkan kami, gue pun berkata, “Siapakah orang ini?”
Orang-orang menjawab, “Hamzah.” Aku berkata, “Inilah targetku.”
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Hamzah, Singa Allah & Rasul-Nya (Bagian 3)