Hamzah, Singa Allah dan Rasul-Nya

Sungguh banyak pendekar Islam yg namanya selalu diingat umat Islam. Salah satunya adalah seorang shahabat yg diketahui selaku singa Allah & Rasul-Nya.

Jika disebut “Singa Allah” maka akan terlintas di dlm pikiran orang yg mendengarnya ihwal sosok seorang pahlawan & mujahid, Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab.

Hamzah adalah pemimpin para jagoan Islam, ia merupakan paman dr Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan sekaligus saudara sesusuan ia. Begitu menginformasikan keislamannya, Hamzah pun mengawali periode baru di dlm hidupnya dgn membela agama Islam & berdakwah.

Allah Ta’ala memuliakannya dgn Islam, & menguatkan Islam dengannya.

Ia menjadi pembela bagi orang-orang yg lemah. Kaum muslimin pun mencicipi bahwa ada kekuatan gres yg akan melindungi mereka dr kejahatan orang-orang kafir.

Bagaimana ia masuk Islam. Mari simak ceritanya.

Suatu hari, Abu Jahal berlangsung melalui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang berada di bukit Shafa.

Abu Jahal pun mengusik, menyakiti, & mencaci maki Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sementara dia cuma diam & tak mengatakan sepatah kata pun.

Abu Jahal menjadi makin berani & memukul kepala Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dgn watu sehingga melukainya & darah mengalir dr luka itu.

Setelah itu, Abu Jahal berlalu & pergi ke tempat berkumpulnya orang-orang Quraisy di bersahabat Ka’bah, & duduk bersama mereka.

Sementara itu, seorang budak perempuan milik Abdullah bin Jud’an yg berada di kediamannya di erat Shafa menyaksikan semua itu.

Ketika Hamzah bin Abdul Muthalib kembali dr berburu dgn menenteng busur panahnya, perempuan itu memberitahunya ihwal perbuatan Abu Jahal yg dilihatnya.

  Asal-Usul Nama Jakarta dari Surat Al-Fath

Hamzah pun marah –dan ia adalah pemuda yg paling besar lengan berkuasa di Quraisy & berwatak paling keras- & ia secepatnya bergegas pergi tanpa berhenti menyapa seorang pun juga; mempersiapkan dirinya untuk membuat perhitungan dgn Abu Jahal begitu ia menemukannya.

Ketika memasuki tempat Masjidil Haram, Hazmah bangkit di depan Abu Jahal & pribadi memukulnya dgn busurnya sehingga melukainya dgn parah, seraya ia berkata,

“Apakah kau-sekalian mencaci-maki keponakanku padahal gue sudah memeluk agamanya?”

Maka berdirilah beberapa orang pria dr Bani Makhzum –yang merupakan kabilah Abu Jahal- & bangun pula orang-orang dr Bani Hasyim –dari kabilah Hamzah-. Namun Abu Jahal berkata,

“Biarkan Abu Imarah, sungguh gue telah mencaci-maki keponakannya dgn sangat buruk.”

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Hamzah, Singa Allah & Rasul-Nya (Bagian 2)