BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Hakikat Strategi
Dalam aktivitas sehari-hari dilema strategi merupakan problem yang sungguh urgen, yang hendak menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, sesudah dijabarkan tujuan yang akan diraih. Hal demikian terjadi dalam setiap organisasi atau forum, dimana tidak terlepas dari penetapan seni manajemen, yang berbeda hanyalah apakah taktik itu tepat, berlangsung dengan baik, efisien, dan efektif atau menyanggupi semua unsur yang perlu diperhatikan dalam hal penerapannya.
Cravens (2001:6) strategi adalah planning yang disatukan dan terintegrasi, menghubungkan keunggulan seni manajemen organisasi dan dicapai lewat pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Strategi dimulai dengan rancangan memakai sumber daya organisasi secara efektif dalam lingkungan yang berganti-ubah.
Kotler (2004:31) mengemukakan bahwa taktik adalah penempatan misi suatu organisasi, penetapan target organisasi dengan mengenang kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan teknik tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara sempurna sehingga tujuan dan target utama dari organisasi akan tercapai.
Aliminsyah dan Pandji (2004:81) mengartikan bahwa taktik ialah wujud planning yang terarah untuk menemukan hasil yang maksimal. Dalam hal ini taktik dalam setiap organisasi ialah suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Makara organisasi tidak cuma menentukan variasi yang terbaik, namun juga mesti mengkoordinir aneka macam macam komponen untuk melakukan kegiatannya secara efisien dan efektif.
Dengan adanya seni manajemen, maka sebuah organisasi akan mampu memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat dalam wilayah kerjanya. Hal ini disebabkan sebab organisasi tersebut mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melaksanakan pendekatan bagi pemenuhan keperluan dan impian konsumen dalam kawasan kerja yang dilayaninya.
Dengan demikian seni manajemen yakni fasilitas yang digunakan untuk meraih tujuan selesai dari suatu organisasi, tetapi strategi bukanlah sekedar suatu planning, melainkan yakni rencana yang menyatukan. Strategi mengikat semua bagian yang ada dalam organisasi menjadi satu, sehingga seni manajemen meliputi semua aspek penting dalam sebuah organisasi, taktik itu terpadu dari semua bab planning yang harus serasi satu sama lain dan berkesesuaian. Oleh karena itu penentuan taktik membutuhkan tingkatan komitmen dari sebuah organisasi, dimana tim organisasi tersebut bertanggung jawab dalam memajukan seni manajemen yang mengacu pada hasil atau tujuan tamat.
Pada kenyataannya, teknik dan kerangka dalam suatu organisasi merupakan rumusan strategi yang sudah dijadwalkan, untuk itu sejumlah informasi yang berhubungan dengan strategi yang sudah dijadwalkan tersebut harus dilaksanakan guna mengembangkan organisasi atau instansi tanpa mengabaikan kemungkinan resiko, alasannya manajemen seni manajemen merupakan rangkaian keputusan dan langkah-langkah manajerial yang menentukan kinerja suatu organisasi atau instansi dalam jangka panjang yang mencakup, observasi lingkungan, rumusan taktik atau umumdisebut dengan perencanaan seni manajemen jangka panjang, impelementasi taktik dan evaluasi serta pengendalian.
Dalam hal ini manajemen seni manajemen menekankan pada pengamatan dan penilaian kesempatan dan bahaya lingkungan dengan melihat kekuatan dan kekurangan suatu organisasi, tetapi demikian administrasi strategi tidak selalu membutuhkan proses.
Dengan demikian mampu dikatakan bahwa wawasan perihal administrasi taktik bagi kinerja suatu organisasi atau instansi ialah efektif dalam lingkungan yang berubah, dengan kata lain penggunaan perencanaan strategi dan penyeleksian alternatif dari langkah-langkah berdasarkan evaluasi faktor-faktor internal yang ialah bab paling penting dari pekerjaan pimpinan organisasi.
Aliran dari seni manajemen menawarkan pemikiran luas untuk pengambilan keputusan suatu organisasi secara keseluruhan yang merupakan kebijakan untuk menghubungkan perumusan taktik dan implementasinya. Dalam implementasi taktik diperlukan dapat merealisasikan seni manajemen kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, budget dan mekanisme, sehingga proses tersebut mencakup perubahan budaya secara menyeluruh, struktur dan tata cara manajemen dari suatu organisasi secara keseluruhan, serta diperlukan proses tersebut akan menghasilkan isu hasil kerja yang perlu dievaluasi dan dikendalikan sebagai langkah-langkah perbaikan dan tahapan pemecahan problem.
Untuk membuatkan budaya mutu dari suatu sistem organisasi yang menghasilkan lingkungan yang aman bagi pembentukan dan penyempurnaan kualitas secara terus menerus yang berisikan filosofi, iktikad, sikap, norma, nilai tradisi, mekanisme dan keinginan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan penerapan taktik dalam suatu organisasi atau instansi ialah sebagai sarana untuk meraih hasil akhir dengan merumuskan kebijakan dan teknik tertentu untuk mencapai sasaran tersebut dan memastikan implementasinya secara tepat.