Salah satu nama Ramadhan ialah syahrush shabr. Bulan ketabahan. Mengapa Ramadhan disebut bulan keteguhan? Karena ibadah utama di bulan ini yakni puasa & puasa yakni separuh keteguhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ
“Puasa itu separuh keteguhan” (HR. Tirmidzi)
Dengan puasa, kaum muslimin dididik untuk bersabar. Menahan lapar & haus semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ada masakan, tak dimakan. Ada minuman, tak diminum. Padahal kuliner itu milik sendiri. Minuman itu milik sendiri. Ia menahan diri tak mengkonsumsinya.
Demikian pula, istri cantik. Pasangan yg halal. Namun ia menahan diri tak mencampurinya lantaran sedang puasa.
Demikian pula menahan diri dr mengumpat, dr marah. Meskipun ia dipancing-pancing orang, dijawabnya “innii shoimun”, bahu-membahu gue sedang berpuasa.
Menahan diri inilah cuilan dr pendidikan ketekunan yg Allah canangkan lewat puasa. Dan Allah telah menawarkan banyak keutamaan untuk orang-orang yg sabar.
Daftar Isi
Keutamaan Sabar
Dalam Al Qur’an, Allah menyebutkan keutamaan-spesialisasi orang yg sabar. Sedikitnya ada tiga. Kemudian dlm hadits, Rasulullah pula menerangkan keutamaan sabar yg hebat.
Berikut ini empat spesialisasi tabah dlm Al Qur’an & Sunnah:
1. Pahala Tanpa Batas
Keutamaan tabah yg pertama yaitu, pahala tanpa batas dr Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yg bersabarlah yg dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zumar : 10)
Puasa yg merupakan separuh ketabahan, pula mendapatkan keistimewaan ini. Tidak seperti amal lain, puasa akan langsung dinilai Allah & tak dibatasi pahalanya.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Setiap amal anak Adam dilipatgandakan; sati kebaikan dibalas dgn sepuluh kebaikan yg serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa, sebenarnya puasa itu untuk-Ku & Aku sendiri yg membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, & Al-Baihaqi)
2. Mendapatkan Maiyatullah
Keutamaan sabar yg kedua, orang yg tabah akan memperoleh kebersamaan Allah (maiyatullah). Artinya, seseorang yg telah sabar, ia akan diliputi & dinaungi Allah SWT dgn rahmat-Nya, santunan-Nya, pertolongan-Nya, & ridho-Nya. Adapun dzat Allah tak sama & tak bersama dgn makhluk-Nya. Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yg tabah” (QS. Al-Baqarah : 153)
وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan Allah beserta orang-orang yg sabar” (QS. Al-Anfal : 66)
3. Kunci Kebaikan
Bersama syukur, sabar yaitu kunci kebaikan. Seseorang senantiasa baik di segi Allah tatkala bisa mengkombinasikan tabah & syukur dlm kehidupannya. Inilah keutamaan sabar yg ketiga.
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, semua urusan baik baginya & itu tak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Jika mendapat kelapangan ia bersyukur & itu baik baginya & jika mendapat kesempitan ia bersabar & itu baik baginya.” (HR. Muslim)
4. Dicintai Allah
Keutamaan tabah berikutnya, orang yg tabah akan dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan, Allah mengasihi orang-orang yg sabar” (QS. Ali Imran: 146)
Dan kalau seseorang sudah dicintai Allah, ia akan dilindungi olehNya. Ia akan dikasihi olehNya. Ia akan dijaga Allah Azza wa Jalla. Jika ada yg memusuhinya maka Allah yg akan membelanya.
Baca juga: Doa Sahur
Hakikat Sabar
Tidak seperti anggapan banyak orang bahwa sabar itu menerima segala sesuatu dgn rela atau pasrah tanpa perlawanan. Islam mengajarkan bahwa tabah yg mempunyai banyak keutamaan luar biasa ini ada pada tiga hal:
1. Sabar dlm ketaatan
Artinya seorang mukmin harus tabah mengerjakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala walaupun perintah itu berat & dibenci oleh nafsunya.
Seorang mukmin harus tetap taat pada hal-hal yg sudah diwajibkan baginya walaupun banyak hal yg merintangi; mulai dr kemalasan & aspek intern lain hingga dgn celaan orang, kebencian musuh Islam, & faktor ekstern yang lain.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yg beriman, jadikanlah tabah & shalat sebagai penolongmu, bahwasanya Allah beserta orang-orang yg sabar” (QS. Al-Baqarah : 153)
2. Sabar dlm meninggalkan larangan
Adakalanya orang sabar dlm melakukan ketaatan pada Allah, namun ia tak tabah dlm meninggalkan larangan. Shalat dijalankan namun judi pula tak bisa ditinggalkan. Puasa dijalankan tetapi ghibah tetap jalan. Sehingga ada perumpamaan prokem STMJ, Sholat Terus Maksiat Jalan.
Kesabaran pula mesti diimplementasikan dlm meninggalkan kemaksiatan & larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang yg bisa meninggalkan kemaksiatan, terutama kemaksiatan emosional, seperti murka, disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai orang yg berpengaruh, dengan-cara hakiki. Sebab ia telah bisa bersabar atas apa yg dilarang Allah Subhanahu wa Ta’ala.
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Orang yg berpengaruh bukanlah orang yg bisa mengalahkan lawannya, namun orang yg kuat yaitu orang yg bisa menguasai dirinya tatkala murka” (Muttafaq ‘alaih)
3. Sabar dlm bencana alam
Inilah makna tabah yg sudah banyak dimaklumi oleh pada umumnya orang. Meskipun, kadang-kadang orang-orang keliru menggunakan ungkapan sabar.
Banyak orang menduga, dikala seseorang mendapatkan kesulitan kemudian ia pasrah tanpa berupaya menetralisir kesulitan itu atau mencari solusinya dibilang tabah. Padahal, sabar dlm Islam bersifat proaktif & progresif, ia tak statis namun telah didahului atau bersama-sama dgn ikhtiar maksimal & upaya untuk senantiasa mencari penyelesaian atas problematika yg dihadapinya.
Saat semua upaya sudah dijalankan, ketika ikhtiar meraih batas maksimal, maka dikala itulah tabah berjumpa dgn tawakal. Ia menyerahkan pada Allah. Dan sebab itu Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Segala sesuatu yg menimpa seorang muslim, baik berupa rasa letih, sakit, gelisah, duka, gangguan, galau-gulana, maupun duri yg mengenainya (adalah ujian baginya). Dengan cobaan itu, Allah mengampuni dosa-dosanya.” (Muttafaq ‘alaih)
Semoga di bulan Ramadhan yg pula merupakan bulan kesabaran ini kita bisa melatih ketabahan kita & Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan keutamaan sabar & pahalanya. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]
*Ceramah atau kultum Ramadhan lainnya bisa dibaca di Ceramah Ramadhan