close

Haji Wada Pesan Terakhir Wafatnya Rasulullah

Haji Wada terjadi pada bulan ke-11 tahun 10 Hijriah. Haji Wada disebut juga haji pamitan Nabi untuk berkhutbah yang terakhir. Nabi Saw mengumumkan kepada seluruh penduduk Madinah bahwa ia akan memimpin ibadah haji. Berita tersebut juga dikirim kepada seluruh suku yang berdiam di wilayah Jazirah Arab. Pada tanggal 25 Dzulhijjah (23 Februari 632 M) Rasulullah Saw, meninggalkan Madinah. Sekitar 100.000 jamaah turut menunaikan haji tergolong seluruh istrinya.

Pada hari tarwiyah (menawarkan air), tanggal 8 Zulhijjah, nabi pergi ke Mina, keesokan subuhnya ia berangkat lagi menuju Gunung Arafah. Kaum muslimin mengikutinya sambil mengucapkan talbiyah (labbaika Allahumma labaik) dan takbir. Nabi berhenti di Namira (sebuah desa di sebelah timur Arafah) untuk berkemah. Setelah matahari tergelincir, ia berangkat menuju Wadi’ di wilayah Uran. Di daerah inilah Nabi Saw menyampaikan khutbahnya yang sungguh bersejarah. Setelah mengucapkan syukur dan puji kepada Allah Swt. Nabi Muhammad Saw mengucapkan khutbahnya diselingi jeda pada setiap kalimat.

Setelah itu semua, Nabi Muhammad Saw lalu bertanya kepada seluruh Jama’ah “Sudahkah aku menyampaikan amanah Allah, kewajibanku, kepada kamu sekalian?” Jama’ah yang ada dihadapannya secepatnya menjawab.
Ya memang demikian adanya ‘Nabi Muhammad Saw lalu menengadah ke langit sambil mengucapkan Ya Allah Engkau menjadi saksiku. Setelah Asar, Nabi Saw berangkat ke Mina, dan pada waktu itulah Nabi Saw membacakan firman Tuhan kepada kaum muslim yang artinya:
“Pada hari ini sudah Kusempurnakan untuk kau agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan sudah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. “(Q.S. Al-Maidah : 3)

Wahyu ini menjadi kabar gembira bagi sebagian besar muslim, sebab agama mereka telah sempurna. Akan namun, Abu Bakar menangis. Ia merasa bahwa jik risalah Nabi Saw sudah selesai mempunyai arti telah akrab pula saat Nabi menghadap Tuhan. Dua bulan sesudah menunaikan haji Wada, Nabi Saw menderita demam. Meskipun badannya mulai lemah, nabi SAW tetap memimpin sholat berjama’ah. Baru sesudah badannya sangat lemah, yaitu 3 hari menjelang wafat, ia tidak lagi mengimami sholat sebagai gantinya Nabi Saw menunjuk Abu Bakar menjadi Imam. Tenaganya dengan cepat menyusut dan pada hari Senin 12 Rabiul Awal 632 M Nabi Muhammad wafat dirumah istrinya, Aisyah.