Hai Muslimah, Inilah Tiga Hak Dirimu yang Harus Kamu Penuhi

Perempuan mempunyai komponen yg sama dgn pria, terdiri atas tubuh, logika, & ruh. Ketiga komponen ini mempunyai hak yg mesti dipenuhi, yaitu:

1. Perawatan tubuh (fisik)

Muslimah dituntut menjadi sosok besar lengan berkuasa yg terang di dlm rumahnya, baik dikala ia berstatus selaku ibu, anak perempuan, atau saudara perempuan. Semestinya ia memiliki ciri khas yg membedakannya dgn yg lain dr segi etika, agama, & performa. Maka ia mesti memerhatikan performa fisiknya, di antaranya dgn mempertahankan teladan masakan & minumnya, sebagaimana yg tersirat di dlm firman Allah:

“….Makan & minumlah, & janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya, Allah tak menggemari orang-orang yg berlebih-lebihan.” (Al-A’raf: 31)

Rasulullah SAW. bersabda, ”Tidak ada kawasan yg diisi anak Adam yg lebih berbahaya daripada rongga perutnya. Namun, jika memang ia harus melakukannya maka isilah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum & sepertiga untuk udara.”

Agar badan tetap sehat & tak gemuk, seorang muslimah pula harus berolahraga dgn olahraga yg digemari & yg layak baginya. ia pula harus memerhatikan kebersihan dirinya dgn mandi & mempertahankan kebersihan pakaian & rambut. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk melaksanakan hal itu.

Rasulullah bersabda di dlm hadits yg diriwayatkan Abu Hurairah, “Wajib bagi setiap muslim untuk mandi (minimal) satu kali dlm sepekan, ia bersihkan kepala dun sekujur tubuhnya”. (HR. Bukhari & Muslim)

Perintah ini ditujukan untuk biasa , pria & wanita, tetapi perempuan lebih memerlukannya dibandingkan dengan kaum pria.

Aisyah pun senantiasa menjaga kebersihan ekspresi & gigi, hingga-hingga terdengar suara siwaknya saat ia membersihkan giginya. Urwah berkata, ”Kami mendengar suara siwaknya tatkala ia membersihkan giginya.” (HR. Ahmad)

  Ketika yang Kedua Memakai Cadar

Rasululullah bersabda, “Kalaulah (bukan alasannya adalah takut) gue akan memberatkan umatku, niscaya gue perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali (hendak) sholat”. (HR. Bukhari & Muslim)

Rasulullah menjelaskan bahwa bacin tak sedap (dari lisan) mengganggu malaikat, mirip halnya mengganggu manusia, “Barang siapa menyantap bawang merah, bawang putih, atau bawang bakung, maka janganlah ia mendekati kawasan kami sholat alasannya adalah itu akan terganggu (karena baunya) sebagaimana (terganggunya) anak Adam.” (HR.Muslim)

Hal lain yg mesti diamati seorang muslimah adalah perawatan rambut (mahkota perempuan) dgn membersihkan & menatanya hingga terlihat indah & memesona. Demikian halnya dgn busana yg rapi, higienis, & tak menyerupai orang kafir karena tak sah mempercantik diri dgn mirip mereka. Kalaupun orang kafir memperlihatkan kreasi & penemuan busana wanita, tujuan mereka semata-semata agar para muslimah terlena & sibuk mengurus fashion & gaya rambutnya. Sampai-hingga ada perempuan yg menggundul rambut kepalanya sehingga ibarat laki-laki na’udzubillahi. Dalam hal ini ulama bersepakat mengharamkan aturan menggundul kepala tanpa uzur sebab akan menetralisir kecantikannya.

Muslimah hendaknya tak terjerumus ke dlm tabarruj & berlebih-lebihan dlm berhias. Dengan tubuhnya yg higienis, pakaiannya yg rapi & sopan, serta bersikap sederhana di setiap lini kehidupannya, tak meremehkan, tak pula melampaui batas maka seorang muslimah akan menjadi lebih terhormat & berwibawa.

2. Perawatan akal

Kebodohan adalah wabah penyakit yg berbahaya & obatnya hanyalah ilmu. Ilmu yg besar keuntungannya & banyak keberkahannya yakni ilmu agama.

Allah berfirman:

”. Sesungguhnya, yg tnkut pada Allah di antnra hamba hamba-Nya, hanyalah ulama…” (Fathir: 28)

Rasulullah bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.”

Menurut komitmen ulama, nash-nash di atas bersifat biasa , termasuk di dalamnya perempuan. Karenanya kita menyaksikan Aisyah lebih fakih (faham) dr kebanyakan sahabat lelaki maupun perempuan. Aisyah pula memuji wanita Anshar dgn kebaikan karena mereka senantiasa menanyakan berbagai kasus agama mereka & tak ada yg membatasi mereka (untuk mengajukan pertanyaan). Aisyah berkata tentang mereka, ”Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, sifat aib tak membatasi mereka untuk bertafaqquh fiddin (menuntut ilmu).”’ (HR. Bukhari & Muslim).

Mereka bahkan meminta Rasulullah, satu hari khusus alasannya adalah melihat kaum lelaki telah mendominasi waktu ia. Mereka berkata pada Rasulullah, ”Jadikan buat kami satu hari untuk berguru darimu, laki-laki sudah mendominasi engkau.” Rasulullah berkata, ”Tempat kalian (ada) di rumah si Fulanah.” Beliau lantas mendatangi mereka di rumah tersebut kemudian beliau memberi pelajaran, perayaan, & mengajarkan ilmu pada mereka.“ (HR. Muslim).

Pertama-tama yg harus dipelajari seorang muslimah merupakan membaca Al-Qur’an & mengerti makna-maknanya, menghafal hadits-hadits hukum (sesuai kesanggupan), menelaah Sirah Nabawiyah, riwayat hidup ummahatul mukminin & shahabiyah serta para pengikutnya, & memahami agama dengan-cara mendalam (pemahaman perihal iman & hukum).

Inilah hal-hal penting yg dituntut syariat untuk dipelajari sebab tergolong dlm faridhah yg diisyaratkan Nabi dlm sabdanya, ”Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.”

Selanjutnya, muslimah tak dihentikan setelah menguasai ilmu-ilmu tersebut untuk mendalami ilmu lain yg diminatinya & berfaedah untuk kaumnya. Tentunya dgn tetap mengindahkan batas-batas-batas-batas syar’i & dlm koridor yg dlbolehkan syariat. Agama Islam senantiasa mendorong umatnya untuk membaca & menelaah, terutama yg berkenaan dgn peninggalan para ulama salaf, mirip syarah (klarifikasi-klarifikasi), matan, & hasyiyah (catatan kaki).

  Suami Istri Bercerai, Siapa yang Paling Berhak Mengasuh Anak?

Jika iman seorang muslimah sudah higienis maka pemikiran gagasankhurafat (menyimpang) takkan mampu masuk ke dlm akalnya. Ini merupakan hal penting yg mesti dicermati setiap perempuan sama halnya dgn pria.

3. Perawatan Spiritual (Ruh)

“Sesungguhnya, beruntunglah orang yg menyucikan jiwa itu. Dan bantu-membantu, merugilah orang yg mengotorinya.‘ (Asy-Syams: 9-10)

Doa Nabi Muhammad SAW.

“Ya Allah, anugerahkan ketakwaan pada jiwaku, sucikanlah ia alasannya adalah Engkaulah sebaik-baik Zat Yang dapat Menyucikannya. Engkaulah Zat Yang Maha Menolong dun Memilikinya. ” (HR. Muslim).

Untuk mengembangkan kekuatan ruh adalah dgn melakukan kewajiban & meninggalkan larangan, menjauhi syubhat kemudian memperbanyak amalan sunnah, baik sholat, puasa, sedekah, serta membaca Al-Qur’an siang & malam, senantiasa berzikir dgn zikir-zikir yg disyariatkan, baik yg terikat waktu maupun tidak. Memilih sobat yg baik, yakni teman yg dapat mendukungnya berbuatan baik, menjauhi perbuatan jelek, serta membantu untuk berintrospeksi diri.

Allah SWT. berfirman:

“Dan bersabarlah ananda bersama-sama dgn orang-orang yg menyeru Rabb-nya pada pagi & siang hari dgn mengharap keridhaan-Nya, & janganlah kedua matamu berpaling dr mereka (sebab) mengharapkan aksesori dunia ini & janganlah ananda mengikuti orang yg hatinya sudah Kami lalaikan dr mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya & adalah keadaannya itu melavati betas ” (Al-Kahfi: 28)

Ayat ini turun pada Rasulullah, sedangkan dia adalah utusan-Nya. Maka orang selain ia mesti lebih termotivasi untuk mencari sobat yg sholeh, yg mampu membantu berbagai urusannya.

Bila benar demikian kondisi muslimah pada setiap masa mestinya ia lebih membutuhkan adanya teman yg sholehah. [@paramuda/Wargamasyarakat]