Guru Mengaji yang Mengetahui Jam Kematiannya

Kehidupan & akhir hayat semua makhluk hidup di dunia ini cuma dikenali Allah Ta’ala. Semuanya sudah ditetapkan Allah & tercatat di Lauh Mahfuzh. Sungguh, Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; & ia yg menurunkan hujan, & mengetahui apa yg ada dlm rahim. Dan tak ada seorang pun yg mampu mengetahui (dengan pasti) apa yg akan dikerjakannya besok.

Dan tak ada seorang pun yg dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal. (QS. Luqman: 34).

Terkadang, sebagian orang shalih menerima firasat perihal waktu kematiannya. Namun, ini tak berlaku umum, hanya khusus bagi sedikit orang saja.

Beberapa kisah tentang hal ini pernah terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Dr. dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jabir, seorang dokter dr Arab Saudi menuliskan kisah tersebut dlm bukunya Musyahadat Thabîb Qashash Waqi’iyah. Mari kita simak ceritanya.

*****

Ketika masih duduk di kursi kuliah di Kairo Mesir, saya mengenal seseorang yg shalih & sungguh taat pada Allah. Sebut saja namanya Shalih, seorang guru mengaji.

Ia mengajarkan Al-Qur`an & membimbing penghafal Al-Qur`an di kompleks kawasan tinggalku.

Selama beberapa tahun ia tak pernah terlambat untuk datang mengajar pada waktunya yaitu sesudah shalat Subuh sampai terbit matahari.

Suatu hari, Shalih mengucapkan selamat tinggal pada siapa saja yg hadir di pengajiannya sesudah menutup pelajaran. Seakan-akan ia tak akan mengajar kembali sesudah hari itu.

  Eks Preman Ini Jadi Pahlawan Akidah untuk Penghuni Kuburan Rangkas

Tak dinyana, hari itu juga, sebelum tiba waktu shalat Jum’at, kami menerima kabar bahwa ia meninggal dunia pada jam 10.00 pagi.

Keesokan harinya, kami gres mengetahui kisah maut orang itu berdasarkan dongeng istrinya. Sang istri pun bercerita.

“Sebagaimana biasa ia pulang ke rumah jam 07.30 setelah mengajar di kompleks. Ia mengucapkan salam kepadaku, lalu berkata, ‘Sesungguhnya gue akan meninggal pada jam 10.00 nanti,” ujarnya.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Guru Mengaji yg Mengetahui Jam Kematiannya (Bagian 2)