Goa Gembyang Sebagai Tempat Wisata Serta Peninggalan Sejarah dan Petilasan

Lokasi: Jingring, Sumberkembar, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, 61374

Map: KlikDisini

HTM: Rp 3.000,-/orang

Buka-Tutup: Senin-Minggu, pukul 06.00-17.00 WIB

Telepon: –

Goa Gembyang, berlokasi di Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Tepatnya di Mojosari Trawas, ke arah RS.Sumber Glagah.

Kecamatan Pacet sendiri merupakan salah satu kecamatan di Mojokerto yg berada di kaki serta lereng Gunung Welirang, & Gunung Penanggungan, yg ketinggian rata-ratanya meraih 600 mdpl.

Sehingga hal tersebut mengakibatkan Pacet sebagai salah satu tempat tujuan rekreasi yg layak diperhitungkan baik di Mojokerto maupun Jawa Timur.

Tempat wisata Goa Gembyang yaitu spot menawan yg menyampaikan keindahan cerukan goa, & masuk ke dlm daftar salah satu destinasi rekreasi di kota Tulungagung.

Konon goa ini yakni tempat pertapaan Raden Wijaya, sebelum beliau menjadi raja Majapahit. Ada pula yg mengatakan bahwa tempat ini adalah tempat Raden Wijaya memperoleh pandangan baru untuk mendirikan kerajaan Majapahit. Tempat ini merupakan goa alam, yg didapatkan di sebelah timur sebuah bukit.

Legenda lainnya mengatakan bahwa temapat ini pula pernah dijadikan selaku tempat berlindung Erlangga. Erlangga ialah putra dr Raja Udayana, dr Kerajaan Bedahul Bali (Wangsa Warmadewa).

Pada saat itu di hari pernikahannya dgn putri mahkota Raja Dharmawangsa terjadi serangan yg berasal dr Raja Wurawari. Raja Wurawari yakni Raja yg berasal dr Lwaram, yg sekarang menjadi Desa Ngloram, Cepu, & Blora.

Dan ialah yg menyebabkan terjadinya kehancuran di Kerajaan Medang (kini Maospati, Magetan, Jawa Timur). Erlangga kemudian berlindung di sebuah vihara pertapaan para bhiksu di Gembyang.

Nama Gembyang sendiri iambil dr nama leluhur, Mbah Gembyang. Menurut cerita sejarah, Mbah Gembyang disebut-sebut sebagai pengikut Raden Wijaya.

Setelah masuk ke dlm, di pojok goa kita akan menemukan ceruk pemanis yg disebut dgn Goa Putri. Kemudian di sebelah kiri terdapat goa kecil, yg disebut dgn Goa Maling Caluring.

Konon, menurut kepercayaan, Goa Maling mampu tembus hingga ke sumur Upas, Trowulan, Mojokerto, atau ke kerajaan Majapahit jaman dulu. Sumur Upas sendiri yakni, Upas (bahasa Jawa) yg bermakna Bisa Ular.

Namun kata mampu ular di sini hanya digunakan sebagai kiasan saja. Hal ini dipakai selaku istilah untuk sumur tersebut, alasannya adalah konon di dlm sumur tersebut terdapat pusaka pusaka sakti dr Kerajaan Majapahit.

Karena populer akan keampuhan & kesaktiannya, maka penduduk sekitar memberikan nama ke sumur tersebut dgn istilah Sumur Upas.

Menurut penuturan seorang pria yg mempertahankan Sumur Upas, kompleks sumur ini dulunya yaitu pintu belakang layar Kerajaan Majapahit, & rumah tinggal para pejabat kerajaan. Di dlmnya pula terdapat beberapa ruangan dgn fungsinya masing-masing.

Sedangkan di bawah tanah sendiri terdapat banyak terowongan belakang layar yg konon bisa tembus ke aneka macam tempat, antara lain ke Gunung Lawu, Pantai Selatan, Tengger, Tuban, Banyuwangi, hingga pulau Bali.

Kemudian jika kita berlangsung di sekitaran tempat ini, kita akan memperoleh arca arca yg sudah tak utuh lagi. Lalu ada pula serpihan artefak yg mampu dijadikan isyarat bahwa tempat ini dulunya merupakan bangunan karesian atau mandala, yaitu tempat untuk belajar olah pikir, batin, & pula fisik.

Suasana di sekeliling goa sungguh terasa sekali aura mistisnya. Terutama amis dupa & kemenyan yg sangat berpengaruh.. Hal ini dikarenakan Gembyang masih sering dijadikan selaku tempat ritual.

Meskipun demikian, tetap banyak hadirin yg ingin mengabadikan gambar/foto mereka & keindahan goa tentunya.

Daya Tarik Goa Gembyang

Selain suasana Gembyang yg memberikan aura mistis, keadaan sekitar di lingkungan luar goa justru terbilang masih alami, & asri. Hal ini menjadi salah satu daya tarik Gembyang, sehingga tetap banyak hadirin yg datang ke sini.

Hal menarik yang lain dr tempat rekreasi ini merupakan meskipun sudah didatangi oleh banyak hadirin ataupun turis, Gembyang cuilan dlm tetap dibiarkan tak diberikan penerangan. Makara tatkala kita masuk ke dlm kondisi benar-benar sangat gelap.

Ketika masuk ke dlm goa jangan merasa cemas apabila anda tiba-tiba menyaksikan kain kain putih. Benda tersebut konon diandalkan selaku petilasan oleh kelompok pemikiran doktrin tertentu.

Dan yg perlu kita pahami, Goa ini termasuk dlm 7 destinasi rekreasi di Tulungagung yg mendunia. Karena pengunjungnya tak cuma pelancong lokal/domestik, tetapi pula dr luar/luar negeri.

Selain Goa Gembyang, beberapa tempat wisata Tulungagung yg mendunia adalah Gunung Budheg, Pantai Popoh, Pantai Coro, Air Terjun Pandanwangi, Candi Dadi, & pula Bukit Cemenung.

Anda memang patut mengunjungi tempat yg ada di perbatasan Tulungagung & Mojokerto ini jika anda sungguh menyukai keindahan alam, ingin menikmati situasi yg teduh, & penyuka tantangan untuk menyusuri goa atau caving.

Karena letaknya masih di sekitar hutan yg hijau, selain mempunyai pemandangan yg menyegarkan, pula masih ada monyet monyet liar yg terkadang akan turun apabila anda memperlihatkan kuliner pada mereka.

Alamat, Tiket Masuk, & Jam Buka-Tutup

Goa Gembyang beralamat di Sumberkembar, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 61374, Indonesia. Tempat rekreasi ini dibuka setiap hari, dr hari Senin-Minggu, pukul 06.00 – 17.00 WIB. Harga tiket masuknya pun terbilang cukup murah, yaitu cuma Rp 3.000,-/penduduknya.

Rute Menuju ke Lokasi

Jika anda ingin menuju Goa Gembyang & berangkat dr Mojokerto kota, waktu tempuh berkisar antara 43 hingga 51 menit, atau sejauh 26.4 sampai 30.9 KM. Anda bisa melalui Jl.R.A Basuni & Jl.Mayjen H.Soemadi, dgn waktu tempuh selama 51 menit (30.9 KM).

Bisa pula melalui Jl.Gempol-Mojokerto, dgn waktu yg diharapkan selama 50 menit (27.6 KM), atau mampu menempuh jalur yg lebih cepat selama 43 menit dgn lewat Jl.Mayjen H.Soemadi yaitu 26.4 KM.

Sedangkan kalau anda bertolak dr kota Tulungagung, anda akan menempuh perjalanan maksimal selama 3 jam 10 menit, atau 121.8-126 KM. Anda mampu lewat Jl.Raya Kediri-Pare, via Jl.Totok Kerot, ataupun Jl.Nasional 22.