Sesekali mutar kawasan Tionghoa pontianak simpulan-simpulan ini, disitu ada pemukiman yang memang menghidangkan kuliner dan masakan khas orang Tionghoa KHEK dan Tiochu (RRT). Hal ini lebih menawan ketika pagi dan malam, itu dapat ditemui pada tepian jalan pengendara yang melintas.
Jelasnya, kawasan itu dapat dipakai selaku daerah singgah untuk siapa saja yang ingin mencoba merasakannya. Jelasnya akan di ketahui bagaimana aktivitas kota memiliki peran kepada kehidupan kota. Tetapi kalau pagi, memang telah ada yang beraktivitas layaknya kota yang hidup dengan aneka macam pedagang.
Yang dikenali dengan baik, yaitu dikala ragam kuliner dapat dirasakan peminatnya, bila dibahas satu persatu tentunya makanan itu punya hidangan yang baik untuk disantap. Berbagai hal terkait itu juga, misalnya kuecap, bagi guling, dan kuliner berat lainnya.
Masing-masing kuliner miliki tradisi dan budaya bagi setiap kebudayaan yang mereka percayai pada masyarakat Tionghoa, yang berasal dari RRT. Dengan demikian, budaya dan agama akan saling terkait dengan kesan kehidupan sosial, karakteristik mereka serta apa yang menarik untuk dikaji tentang kuliner.
Hampir setiap jalan Gajah mada pastinya tinggal banyak sekali daerah yang memiliki aktivitas mereka di masyarakat secara umum, tidak berlawanan jauh dengan masyarakat Peranakan Tionghoa, di Jakarta. Tetapi, untuk memahami Pontianak Tionghoa itu memang harus diketahui dengan cermat sekali, kadang kala hal ini berjalan sesuai dengan sistem sosial ekonomi mereka.
Ketika dibahas dengan apa yang ditentunya dengan persepsi tentang kebudayaan, maka jelas bagaimana mereka hidup berdampingan. Dapat dikenali pada daerah tinggal dan jual beli mereka. Hal ini terang bagaimana kegiatan terus berlangsung, yang dimulai dari jalur sungai kota.
Berbagai daerah yang lain, akan berlawanan sesuai dengan pembangunan pada era itu, terperinci sebelum masuk pada kala 21. Pengetahuan dan kuliner mampu dibahas dengan sebagus mungkin sesuai dengan makna dan filosofi yang ada.
Ketika hal ini berlangsung, dengan baik akan dimengerti dengan sistem ekonomi budaya mereka, yang mampu disesuai dengan masyarakat Barat yang lain, contohnya Amerika Serikat, dengan menu yang mampu disantap dengan adanya Ginseng, berlainan lagi jenisnya maka ada ginseng Jawa dan Ginseng Korea, dan Amerika.
Pemilihan hidangan akan mempesona dengan ungkapan dari kebudayaan yang berlangsung dengan baik tanpa memahami metode kelas sosial mereka di penduduk , di masing-masing Negara itu akan memiliki cerita yang mampu dipelajari, mungkin dialeknya berlawanan terperinci sekali, dengan kondisi biasa yang saat ini memiliki tugas yang berlainan tentang hidangan makanannya.