Gerakan Pramuka: Sejarah, Tujuan, Prinsip, dan Metode

gerakan pramuka

Gerakan Pramuka Indonesia, yg sebelumnya diketahui dgn nama Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, adalah suatu organisasi pendidikan nonformal yg mengadakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Nama “Pramuka” berasal dr kependekan Praja Muda Karana, yg mempunyai arti Jiwa Muda yg Suka Berkarya. Namun, sebelum kependekan ini dipakai, kata “Pramuka” diambil dr bahasa Jawa latin yg dibaca “pramuko”, yg artinya pasukan terdepan dlm perang. Dalam Kamus Bausastra Jawa karya W.J.S Poerwadarminta tahun 1939, pramuka pula mempunyai arti pangarep atau lelurah, yg artinya pemimpin.

Terdiri dr anggota-anggota dgn berbagai usia, yaitu Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun), & Pramuka Pandega (21-25 tahun). Selain itu, terdapat pula golongan anggota yang lain, seperti Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir, & Majelis Pembimbing.

Kepramukaan merupakan proses pendidikan nonformal yg dikerjakan di luar lingkungan sekolah & keluarga, dlm bentuk kegiatan menarik, menggembirakan, sehat, teratur, terarah, & praktis yg dilaksanakan di alam terbuka dgn Prinsip Dasar Kepramukaan & Metode Kepramukaan. Sasaran simpulan dr kegiatan ini ialah pembentukan watak, adat, & kecerdikan pekerti yg luhur. Kepramukaan ialah metode pendidikan kepanduan yg diadaptasi dgn kondisi, kepentingan, & kemajuan masyarakat serta bangsa Indonesia.

Baca juga: 8 Sifat Gerakan Pramuka Lengkap Dengan Penjelasan

Table of Contents

Sejarah Gerakan Pramuka

Gerakan Kepanduan atau Pramuka di Indonesia dimulai pada tahun 1923 dgn berdirinya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung yg didirikan oleh Belanda. Pada tahun yg sama, di Jakarta pula diresmikan organisasi serupa bernama Jong Indonesische Padvinders-Organisatie (JIPO) yg pula didirikan oleh Belanda. Kedua organisasi ini kemudian bergabung menjadi satu & diberi nama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) pada tahun 1926 di Bandung. Di luar Jawa, pada tahun 1928, para pelajar sekolah agama di Sumatra Barat pula mendirikan kepanduan bernama El-Hilaal.

Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010. Menurut undang-undang ini, Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yg diizinkan untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi pula diizinkan untuk mengadakan kegiatan kepramukaan.

Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka mempunyai tujuan utama untuk membentuk abjad yg baik & aktual pada bawah umur & remaja Indonesia, dgn melatih mereka dlm kegiatan kepanduan yg mempesona & berfaedah. Tujuan dr Gerakan Pramuka ini diatur dlm butir-butir Prinsip Dasar Kepramukaan yg menjadi panduan bagi para anggota Pramuka dlm setiap kegiatan yg dijalankan.

Dalam meraih tujuan tersebut, Pramuka memperlihatkan berbagai macam kegiatan seperti perkemahan, hiking, bakti sosial, olahraga, seni, pengetahuan, & sebagainya. Kegiatan-kegiatan ini dibutuhkan mampu membantu membentuk karakter yg kuat, mampu berdiri diatas kaki sendiri, bertanggung jawab, & peduli pada sesama & lingkungan. Melalui Gerakan Pramuka, bawah umur & remaja Indonesia dibutuhkan dapat menjadi generasi yg berdaya saing, inovatif, & berwawasan global.

Baca juga: Mengetahui 5 Tokoh Pramuka di Indonesia

8 Butir Prinsip Dasar Gerakan Pramuka

Prinsip Dasar Kepramukaan terdiri dr 8 butir, yakni:

Kehormatan

Setiap anggota Pramuka wajib menghormati Tuhan Yang Maha Esa, sesama insan, & lingkungan hidup.

Kemandirian

Setiap anggota Pramuka diperlukan mampu mandiri dlm melakukan peran & tanggung jawabnya.

Keberanian

Setiap anggota Pramuka dibutuhkan mempunyai keberanian & semangat pantang mengalah dlm menghadapi tantangan & rintangan.

Kepanduan

Setiap anggota Pramuka dibutuhkan mampu mengetahui & menerapkan metode kepanduan dlm setiap faktor kehidupannya.

Kerjasama

Setiap anggota Pramuka diharapkan mampu melakukan pekerjaan sama & berkolaborasi dgn sesama anggota dlm meraih tujuan bareng .

Kedisiplinan

Setiap anggota Pramuka diperlukan memiliki disiplin diri yg baik & taat pada hukum yg berlaku.

Kreativitas

Setiap anggota Pramuka dibutuhkan bisa berbagi kreativitas & inovasi dlm menjalankan kegiatan.

Kepedulian

Setiap anggota Pramuka diharapkan memiliki rasa tenggang rasa & peduli terhadap sesama & lingkungan sekitar.

Baca juga: Trisatya Pramuka: Defenisi, Isi, & Fungsi

Metode Gerakan Pramuka

Metode Kepramukaan adalah suatu pendekatan pendidikan yg interaktif & progresif yg dikerjakan lewat beberapa cara, yaitu:

  • Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka, yg mencakup kesepakatan & dasar-dasar kepramukaan yg menjadi pegangan dlm langkah-langkah & perilaku seorang pramuka.
  • Belajar sambil melaksanakan, yakni dgn mempraktikkan apa yg sudah dipelajari dlm kehidupan sehari-hari. Dalam pramuka, setiap anggota diharapkan untuk aktif & terlibat dlm kegiatan yg dilaksanakan.
  • Kegiatan berkelompok, bekerja sama, & berkompetisi. Dalam pramuka, setiap anggota dibagi ke dlm kalangan-kalangan kecil yg saling melakukan pekerjaan sama dlm menghadapi tantangan & berkompetisi dengan-cara sehat dlm banyak sekali kegiatan.
  • Kegiatan yg menawan & menantang, yakni kegiatan yg diadaptasi dgn minat & talenta masing-masing anggota, sehingga mereka merasa tertantang untuk membuatkan kesanggupan & potensi diri.
  • Kegiatan di alam terbuka, yakni kegiatan yg dijalankan di luar ruangan mirip berkemah, hiking, & lain sebagainya, sehingga anggota dapat belajar tentang kehidupan di alam bebas & menyebarkan keahlian bertahan hidup.
  • Kehadiran orang akil balig cukup akal yg memberikan bimbingan, dorongan, & perlindungan. Dalam gerakan pramuka, terdapat pembina yg bertanggung jawab menyampaikan bimbingan pada anggota agar dapat meningkat dgn baik.
  • Penghargaan berbentuktanda kecakapan, yakni bentuk apresiasi terhadap prestasi & kesanggupan yg sudah diraih oleh anggota pramuka. Tanda kecakapan ini pula mampu menjadi motivasi bagi anggota untuk terus membuatkan diri.
  • Satuan terpisah antara putra & putri, yaitu organisasi kepanduan terpisah antara anggota putra & putri, namun tetap memiliki tujuan & prinsip dasar yg sama.

Baca juga: Dasa Darma Pramuka: Pengertian, Isi, & Fungsi

Keanggotaan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka memiliki dua jenis anggota, yaitu Anggota Muda & Anggota Dewasa. Anggota Muda terdiri dr Peserta Didik yg dikelompokkan menurut usia, yakni

  • Golongan Siaga untuk usia 7 hingga 10 tahun
  • Golongan Penggalang untuk usia 11 hingga 15 tahun
  • Golongan Penegak untuk usia 16 hingga 20 tahun
  • Golongan Pandega untuk usia 21 sampai 25 tahun.

Sementara itu, Anggota Dewasa terdiri dr berbagai macam, yakni

  • Tenaga Pendidik
  • Pembina Pramuka
  • Pelatih Pembina
  • Pembantu Pembina
  • Pamong Saka, Instruktur Saka
  • Fungsionaris
  • Ketua & Andalan Kwartir (Ranting hingga Nasional)
  • Staf Kwartir (Ranting sampai Nasional)
  • Majelis Pembimbing (Gugus Depan sampai Nasional)
  • Pimpinan Saka (Cabang sampai Nasional)
  • Anggota Gugus Dharma Gerakan Pramuka.

8 Sifat Gerakan Pramuka

Delapan Sifat Gerakan Pramuka selaku organisasi pendidikan dijelaskan dengan-cara biasa pada Bab III Pasal 6 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, & dirinci pada Bab III Pasal 9 Anggaran Rumah Tangga.

Bersifat terbuka

Bersifat terbuka, yg mempunyai arti mampu diresmikan di seluruh daerah Indonesia & disertai oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan suku, ras, golongan, & agama.

Bersifat universal

Bersifat universal, yg mempunyai arti tak terlepas dr idealisme nasional, prinsip dasar, & metode kepramukaan sedunia serta membina persahabatan, persaudaraan, & perdamaian dunia.

Bersifat berdikari

Bersifat mandiri, yg memiliki arti penyelenggaraan organisasi dilakukan dengan-cara otonom & bertanggung jawab.

Bersifat sukarela

Bersifat sukarela, yg bermakna kesediaan anggota Gerakan Pramuka untuk dengan-cara suka & rela menaati ketentuan & peraturan di lingkungan Gerakan Pramuka.

Bersifat patuh & taat

Bersifat patuh & taat kepada semua peraturan perundang-ajakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bersifat nonpolitik

Bersifat nonpolitik, yg berarti bukan organisasi sosial-politik & bukan bab dr salah satu organisasi sosial-politik, tak dibenarkan berpartisipasi dlm kegiatan politik simpel.

Secara eksklusif, anggota Pramuka dapat menjadi anggota organisasi kekuatan sosial-politik dgn ketentuan: tak dibenarkan membawa paham & acara organisasi kekuatan sosial-politik dlm bentuk apapun ke dlm Gerakan Pramuka, & tak dibenarkan memakai atribut pramuka pada kegiatan organisasi kekuatan sosial-politik.

Bersifat religius

Bersifat religius, yg bermakna Gerakan Pramuka wajib membina & meningkatkan keimanan & ketakwaan anggotanya, bisa menyebarkan kerukunan hidup antar umat beragama. Anggota wajib memeluk agama & beribadah sesuai agama & keyakinannya masing-masing.

Baca juga: Niat Puasa Tarwiyah Beserta Keutamaan Puasanya

Bersifat persaudaraan

Bersifat persaudaraan, yg bermakna setiap anggota wajib menyebarkan semangat persaudaraan antar sesama pramuka & sesama umat insan.

Kesimpulan

Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan mempunyai delapan sifat yg diterangkan dengan-cara biasa pada Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab III Pasal 6 & dirinci pada Anggaran Rumah Tangga Bab III Pasal 9. Sifat-sifat tersebut mencakup bersifat terbuka, universal, mampu berdiri diatas kaki sendiri, sukarela, patuh & taat, nonpolitik, religius, & persaudaraan. Sifat-sifat tersebut menjadi bimbingan bagi anggota dlm melaksanakan kegiatan & membangun sikap yg sesuai dgn nilai-nilai kepramukaan.

Referensi

  1. Situs resmi Gerakan Pramuka: https://www.pramuka.or.id/
  2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 ihwal Gerakan Pramuka: https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1633.pdf
  3. Buku Panduan Gerakan Pramuka, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2017
  4. Siap Siaga Bencana, Panduan Mudah Penanggulangan Bencana untuk Pramuka, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2014
  5. https://pramuka.or.id/gerakan-pramuka/

  Perbedaan Asimilasi Dengan Akulturasi Plus Contohnya