Gerakan Literasi Sekolah Tidak Ada Artinya?

Belum usang ini, Gerakan Literasi Sekolah dilaunching oleh pemerintah lewat kementerian pendidikan serta kebudayaan. Gerakan ini digadang-gadang bisa menumbuhkembangkan tradisi literasi di sekolah lewat acara adaptasi membaca 15 menit sebelum aktivitas berguru mengajar dimulai. Namun lantas menteri pendidikan Muhajir Efendi mengkritisi prorgram pembiasaan membaca ini yang dengannya menyatakan bergotong-royong gerakan membaca 15 menit sebelum aktivitas belajar mengajar dimulai tak ada pengertiannya bila buku yng dibaca oleh akseptor bimbing tak jelas. Apalagi jika sang guru tak menolong peserta asuh bagi atau mampu juga dibilang untuk memahami isinya.
Pak menteri mengatakan jikalau kemampuan literasi itu tak cuma diukur dari sekedar lancarnya penerima asuh dalam membaca. Akan akan namun pun diukur dari kesanggupan orang-orang dalam mengerti isi buku yng dibacanya. Beliau mencurigai kemampuan penerima latih dalam memahami isi buku yng dibacanya. Mengingat, kata ia, pola pendidikan bangsa kita cuma cenderung menuntut penerima didik semoga tanpa gangguan membaca, tanpa memprioritaskan aspek pemahaman kepada materi/isi bacaan.

  √ Arti Kata Aber dan Ngaber Bahasa Sunda