Gaya Kepemimpinan Situasional: Teori, dan Contoh

gaya kepemimpinan situasional

Kepemimpinan yakni salah satu aspek penting dlm menentukan kinerja suatu tim. Gaya kepemimpinan yg dipilih oleh pemimpin mampu mensugesti kinerja tim dengan-cara eksklusif. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan situasional memainkan kiprah penting dlm memastikan kinerja tim.

Table of Contents

Definisi Gaya Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan situasional yaitu gaya kepemimpinan yg memfokuskan pada pemimpin yg menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn situasi & kondisi yg ada. Ini berarti bahwa pemimpin tak mengikuti satu gaya kepemimpinan tunggal, tetapi plin memiliki kelonggaran untuk menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn keperluan & situasi tim yg berlainan.

Orang yg mempunyai kecerdasan kebijaksanaan pekerti itu senantiasa memikir-mikirkan & merasa-rasakan serta selalu memakai ukuran, timbangan & dasar-dasar yg pasti & tetap – Ki Hajar Dewantara

Gaya kepemimpinan situasional berfokus pada kesanggupan pemimpin untuk mengetahui & menanggulangi duduk perkara yg dihadapi tim, memotivasi tim & menolong tim untuk meraih maksudnya. Ini memerlukan pemimpin untuk memiliki tenggang rasa & kesanggupan untuk mengetahui keperluan & situasi tim dengan-cara individual, & menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn situasi & kondisi tersebut.

Baca juga: Keberagaman Indonesia: Penyebab & Contoh

Menurut teori situasional, tak ada gaya kepemimpinan yg benar atau salah. Semua gaya kepemimpinan memiliki kelebihan & kelemahan yg berlawanan, & suasana yg berlainan memerlukan gaya kepemimpinan yg berbeda. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan situasional menekankan pentingnya memahami suasana & keadaan tim & menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dgn situasi & kondisi tersebut.

Teori Kepemimpinan Situasional

Teori kepemimpinan situasional ialah sebuah teori yg memfokuskan pada gaya kepemimpinan yg diadaptasi sesuai dgn suasana & kondisi yg ada, menekankan pentingnya memahami situasi & kondisi tim & menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dgn situasi & kondisi tersebut.

Baca juga: Sejarah Pancasila & Perkembangannya di Indonesia

Menurut teori kepemimpinan situasional, gaya kepemimpinan yg sama mungkin tak efektif dlm suasana yg berlainan, & bahwa gaya kepemimpinan yg berlawanan mungkin lebih efektif dlm suasana yg berlainan. Teori ini membagi suasana kepemimpinan menjadi tiga kategori utama: situasi bebas, suasana sedang & situasi tersedia. Situasi bebas adalah suasana di mana tim memiliki banyak keleluasaan & otonomi, suasana sedang adalah situasi di mana tim membutuhkan tutorial & isyarat, & suasana tersedia adalah situasi di mana tim memerlukan pengawasan & kendali.

Baca juga: Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Pemimpin mesti mengerti situasi & keadaan tim & menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn situasi & keadaan tersebut untuk meraih hasil terbaik bagi tim. Gaya kepemimpinan yg efektif dlm suasana bebas mungkin berbeda dr gaya kepemimpinan yg efektif dlm situasi tersedia. Oleh karena itu, pemimpin mesti mempunyai kesanggupan untuk menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn suasana & kondisi yg berlainan.

Baca juga: Penerapan Pancasila Sebagai Sumber Nilai HAM

Teori kepemimpinan situasional menekankan bahwa pemimpin harus memiliki keahlian & kemampuan untuk menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn suasana & kondisi yg ada. Ini membutuhkan pemimpin untuk memiliki tenggang rasa & kemampuan untuk memahami kebutuhan & situasi tim dengan-cara individual, & menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn situasi & keadaan tersebut.

Faktor-aspek yg Mempengaruhi Pemilihan Gaya Kepemimpinan Situasional

Ada beberapa faktor yg menghipnotis penyeleksian gaya kepemimpinan situasional oleh seorang pemimpin, di antaranya adalah:

Kemampuan tim

Kemampuan & kemampuan tim mempengaruhi gaya kepemimpinan yg diseleksi oleh seorang pemimpin. Tim yg mempunyai kemampuan & keterampilan tinggi mungkin membutuhkan gaya kepemimpinan yg lebih bebas dibandingkan tim yg memiliki kemampuan & keterampilan rendah.

Tingkat motivasi tim

Tingkat motivasi tim pula mensugesti gaya kepemimpinan yg diseleksi oleh seorang pemimpin. Tim yg memiliki tingkat motivasi tinggi mungkin memerlukan gaya kepemimpinan yg lebih bebas dibandingkan tim yg memiliki tingkat motivasi rendah.

Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan, mirip tekanan waktu, tekanan biaya, & tekanan regulasi, mempengaruhi gaya kepemimpinan yg dipilih oleh seorang pemimpin, dimana keadaan lingkungan yg mempunyai tekanan yg tinggi mungkin memerlukan gaya kepemimpinan yg lebih tersedia dibandingkan lingkungan yg mempunyai tekanan yg rendah.

Tujuan tim

Tujuan tim pula menghipnotis gaya kepemimpinan yg dipilih oleh seorang pemimpin. Tim yg memiliki tujuan yg terperinci mungkin membutuhkan gaya kepemimpinan yg lebih tersedia dibandingkan tim yg mempunyai tujuan yg tak terang.

Kemampuan pemimpin

Kemampuan & keterampilan pemimpin mensugesti gaya kepemimpinan yg dipilih oleh seorang pemimpin. Pemimpin yg mempunyai kesanggupan & keterampilan tinggi mungkin lebih mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn situasi & kondisi yg ada.

Model kepemimpinan situasional

Kepemimpinan situasional ialah model yg mengkonseptualisasikan bahwa gaya kepemimpinan mesti diadaptasi dgn situasi & kondisi yg ada, menekankan bahwa tak ada gaya kepemimpinan yg universal atau gaya yg paling baik untuk semua suasana.

Model kepemimpinan ini memiliki dua dimensi utama:

  • Tingkat Keterampilan Subordinat: Tingkat keahlian & kesanggupan anggota tim. Pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn tingkat keterampilan & kesanggupan anggota tim.
  • Tingkat Persyaratan Tugas: Tingkat keterlibatan & tanggung jawab yg dibutuhkan dlm tugas tertentu. Pemimpin mesti menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dgn tingkat standar peran yg ada.

Contoh Kepemimpinan Situasional

Berdasarkan dua dimensi ini, berikut acuan kepemimpinan situasional:

Kepemimpinan Direktif

Gaya kepemimpinan ini dipakai tatkala tingkat kemampuan & kemampuan anggota tim rendah & tingkat persyaratan tugas tinggi, pemimpin memimpin dengan-cara ketat & memegang kiprah utama dlm peran.

Kepemimpinan Kolegial

Gaya kepemimpinan ini dipakai tatkala tingkat keahlian & kemampuan anggota tim tinggi & tingkat tolok ukur tugas rendah, pemimpin memimpin dengan-cara lebih bebas & mempercayakan peran pada anggota tim.

Kepemimpinan Delegatif

Gaya kepemimpinan ini dipakai tatkala tingkat keahlian & kemampuan anggota tim tinggi & tingkat standar peran tinggi, pemimpin memimpin dengan-cara lebih bebas & menunjukkan tanggung jawab & otoritas pada anggota tim.

Kepemimpinan Kombinasi

Gaya kepemimpinan ini digunakan tatkala tingkat keahlian & kesanggupan anggota tim rendah & tingkat standar tugas rendah, pemimpin memimpin dgn gaya variasi antara gaya direktif & gaya kolegial.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional kepada Kinerja Tim

Pengaruh gaya kepemimpinan situasional kepada kinerja tim sungguh besar. Gaya kepemimpinan yg sempurna & sesuai dgn situasi dapat memotivasi & memfasilitasi anggota tim untuk mencapai hasil yg optimal. Berikut ialah beberapa efek gaya kepemimpinan situasional kepada kinerja tim:

Motivasi

Memotivasi anggota tim untuk melakukan pekerjaan dgn lebih baik & memperlihatkan yg terbaik. Kepemimpinan delegatif contohnya, dapat memotivasi anggota tim untuk bekerja dengan-cara mampu berdiri diatas kaki sendiri & membangun kepercayaan diri.

Keterlibatan

Membantu meningkatkan keterlibatan & tanggung jawab anggota tim dlm tugas. Kepemimpinan kolegial contohnya, dapat menolong memajukan keterlibatan anggota tim & memfasilitasi koordinasi & kolaborasi.

Kualitas hasil

Mempengaruhi mutu hasil yg diraih oleh anggota tim. Kepemimpinan direktif misalnya, dapat membantu mempertahankan mutu hasil & menegaskan bahwa peran dijalankan dgn benar.

Efisiensi

Mempengaruhi efisiensi & produktivitas tim. Kepemimpinan delegatif misalnya, mampu memfasilitasi kerjasama & kolaborasi sehingga tim dapat bekerja lebih cepat & efisien.

Kepuasan kerja

Mempengaruhi tingkat kepuasan kerja anggota tim. Kepemimpinan kolegial misalnya, mampu menolong mengembangkan kepuasan kerja anggota tim & memfasilitasi suasana kerja yg positif.

Kesimpulan

Kesimpulan tentang gaya kepemimpinan situasional ialah sebagai berikut:

  • Gaya kepemimpinan situasional adalah pendekatan yg menekankan pemimpin untuk memilih & menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sesuai dgn situasi & konteks tertentu.
  • Teori kepemimpinan situasional menyatakan bahwa tak ada gaya kepemimpinan yg universal yg efektif untuk semua suasana & konteks, & bahwa pemimpin mesti menentukan gaya yg sempurna untuk situasi tertentu.
  • Faktor-aspek seperti kebutuhan anggota tim, tingkat pengalaman & kompetensi, & kompleksitas peran, mampu menghipnotis penyeleksian gaya kepemimpinan situasional.
  • Gaya kepemimpinan situasional mampu mensugesti kinerja tim, tingkat kepuasan kerja anggota tim, & keseluruhan suasana kerja.
  • Pemimpin harus mengetahui suasana & konteks yg ada & memilih gaya kepemimpinan yg sempurna untuk memimpin tim mereka dgn cara yg efektif.

Referensi

  1. Hersey, P., & Blanchard, K. H. (1969). Management of Organizational Behavior: Utilizing Human Resources. Prentice Hall.
  2. Blake, S., & Mouton, J. S. (1964). The Managerial Grid. Gulf Publishing Company.
  3. House, R. J., & Mitchell, T. R. (1974). Path-goal theory of leadership. Journal of Contemporary Business, 3(4), 81-97.
  4. Bass, B. M., & Avolio, B. J. (1997). Transformational leadership and organizational culture. Public Administration Review, 57(3), 238-244.
  5. Kouzes, J. M., & Posner, B. Z. (1995). The leadership challenge. John Wiley & Sons.
  6. Northouse, P. G. (2013). Leadership: Theory and Practice. Sage Publications.
  7. Fiedler, F. E. (1967). A theory of leadership effectiveness. McGraw-Hill.
  8. Tannenbaum, R., & Schmidt, W. H. (1958). How to choose a leadership pattern. Harvard Business Review, 36(2), 95-101.
  9. Bolman, L. G., & Deal, T. E. (1991). Reframing organizations: Artistry, choice, and leadership. John Wiley & Sons.

  Wawasan Kebangsaan: Defenisi, Makna, dan Asas