Lokasi: Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Kab. Badung, Bali 80364
Map: Klik Disini
HTM: Rp. 70.000 (weekday) & Rp. 80.000 (Weekend)/Orang (Dewasa); Rp. 60.000 (Weekday) & Rp. 70.000 (Weekend)/Orang (Anak-anak)
Buka Tutup: 08.00 – 22.00 Wita
Telepon: (0361)-700-808
Indonesia memang mempunyai kekayaan yg seolah tak pernah habis untuk di eksplorasi, tak hanya memiliki sumber daya alam yg sejatinya berkecukupan.
Namun Negeri ini pula mempunyai segudang destinasi wisata yg tentunya sangat menonjolkan keindahan alam di bumi pertiwi.
Beberapa destinasi terbaik di antaranya mirip Bunaken, Wakatobi, Kuta & Gili pastinya tak hanya mengembangkan demam isu wisatawan Domestik tetapi pula dr Mancanegara.
Tak cukup sampai disitu, negeri ini pula memiliki kekayaan keberagaman budaya serta suku selaku contoh yakni Prambanan, Borobudur Temple, hingga Garuda Wisnu Kencana yg sempat menguras perhatian dunia.
Dari sekian banyak icon di nusantara ini, nampaknya pulau sang Dewatalah yg acap kali didatangi wisatawan luar negeri. Bahkan beberapa pelancong dr belahan lain dunia, lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia.
Beberapa destinasi mirip Kuta, Sanur Beach, Tanah lot, Garuda wisnu Kencana hingga bermacam-macam tempat di Ubud sukses menjadi magnet bagi wisatawan dr banyak sekali daerah.
Penasaran seperti apa? Yuk kita simak ulasan salah satu destinasi wisatanya hingga tamat artikel ini!
Daftar Isi
Sejarah Singkat—
Siapa yg tak kenal dgn landmark dr Pulau Dewata yg satu ini? Garuda Wisnu Kencana atau yg lebih bersahabat disebut dgn GWK merupakan taman budaya alias Cultural Park.
Luas dr kawasan GWK ini sendiri lebih kurang meraih 140 Hektar, yg konon pada mulanya adalah tambang kapur.
Pemilihan pembangunan patung Garuda Wisnu kencana ini sendiri tak serta merta dilakukan di sembarang tempat, alasannya adalah memerlukan bermacam-macam pertimbangan mulai dr luas & ketinggian hingga dipilihlah tempat ini sesudah 2 tahun berselang.
Pemrakarsa proyek pendirian Garuda Wisnu Kencana sendiri, digagas oleh Yayasan dgn nama yg sama dgn sang arsiteknya sendiri yakni I Nyoman Nuarta, orang yg mendirikan yayasan tersebut pada 1989.
Tahun 1990, gagasan tersebut mulai dikembangkan disertai Joop Ave (alm) yg kala itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata, ada jg I. Bagus Oka (alm), serta I. Bagus Sudjana (alm), bersama sang arsitek.
Selanjutnya penelusuran lokasi mulai dikerjakan & dipilihlah bukit kapur di wilayah Ungasan yg dulunya sebuah tambang kapur.
I Nyoman Nuarta sendiri pun bukan orang asal pilih, dia merupakan seniman Bali berdarah tabanan yg merupakan lulusan ITB dr Fakultas Desain & Seni Rupa.
Debut pendirian Culture Park ini sendiri dimulai sejak 1992 & kemudian mulai dissosialisasikan didepan tokoh masyarakat, anggota bersama pimpinan DPRD Bali.
Bahkan di depan masyarakat sekitar sesudah Presiden Soeharto merestui pada 1993, meski sempat terjadi Pro maupun Kontra tetapi pembuatan lahan sekitar tetap dilaksanakan hingga 1996.
Groundbreakingnya sendiri dimulai pada 1997, sayangnya biaya konstruksi yg tidak sedikit membuatnya mesti terhambat & belum selesai hingga kini.
Bahkan selepas GWK expo di tahun 2000 selesai, keuangannya tetap mengalami pasang surut antara lanjut maupun berhenti disitu.
Akhirnya saham sebesar 82% milik sang seniman, mau tak mau mesti direlakan dilepas ke Investor yakni PT.Alam Sutra Realty.TBK di 2012.
Sementara I Nyoman Nuarta bersama PT.Siluet Nyoman Nuarta hanya bertugas menemani serta menuntaskan cita-citanya untuk mendirikan landmark bersejarah di Bali ini.
Beberapa bagian yg telah berakhir ketika ini seperti separuh belahan tubuh & tangan Dewa Wisnu serta Kepala Garuda merupakan hasil kerja keras serta buah dr tangan cuek sang maestro I Nyoman Nuarta.
Rencananya bila sudah jadi, monumen ini akan berukuran sekitar 126 meter yg pastinya akan terlihat menjulang tinggi tatkala sang Dewa Wisnu menunggangi Garuda melebihi liberty.
Apalagi mengingat lokasinya sendiri yg terletak pada ketinggian 263mdpl, pasti akan makin indah dipandang mata bukan?
Kini GWK masih tetap dibuka untuk biasa , seraya mengumpulkan &a untuk kembali meneruskan cita-cita sang Maestro.
Meski masih belum berakhir seutuhnya, tetapi Garuda Wisnu Kencana tetap menjadi salah satu primadona di tanah para dewata ini.
Terbukti dgn banyaknya hadirin yg datang baik sekedar untuk mengambil gambar, menikmati pagelaran seni tari Kecak maupun menonton bermacam-macam event & menyaksikan sunset.
Proyek patung ini sendiri mulai dilanjutkan pada 2013 & dicanangkan akan selsai, sekiranya pada pertengahan 2023 atau pada bulan Agustus untuk tepatnya.
Legenda GWK—
Legenda Garuda Wisnu Kencana statue ternyata mempunyai filosofi mendalam bahkan dlm penggunaannya selaku perlambang bagi Negara Republik Indonesia, Garuda & Dewa Wisnu merupakan nama dr sekian banyak penokohan dlm ajaran Hindu.
Garuda sendiri digambarkan selaku sosok burung gagah perkasa, dgn badan sepatutnya insan, yg diyakini dlm aliran agama Hindu selaku tunggangan oleh sang Dewa Wisnu.
Pengaitan Garuda dgn history Nusantara & Kerajaan Kahuripan sendiri, berdasar pada masa pemerintahan dr Raja Airlangga kala itu sebagai bentuk untuk mengokohkan kedudukannya pada area politiknya.
Akhirnya Raja Airlangga sendiri ianggap selaku titisan dr Dewa Wisnu & melahirkan simbolisasi kala Dewa Wisnu menunggang sang Garuda sebagaimana dikisahkan dr mitologi Hindu.
Alkisah di suatu negeri, terdapat seseorang nan bijaksana yakni Resi Kasyapa. Ia dimengerti memiliki dua istri yaitu Kadru & Winata.
Dari Kadru & Winata, Resi Kasyapa mendapat keturunan yakni Naga yg merupakan anak dr Kadru sementara Garuda anaknya dr Winata.
Sayangnya meski Resi Winata memperlakukan keduanya dgn sungguh bijaksana serta tetap bersikap adil sebagaimana istri yg dicintainya, namun Kadru selalu saja cemburu Winata.
Beberapa kali Kadru mencari peluang guna menyingkirkan Winata dr lingkaran keluarga & mendapatkan seluruh perhatian Resi Kasyapa, dgn segala watak serta niat jahatnya biar Winata segera jauh dr suami mereka.
Ketika itu, para ilahi tengah mengaduk-aduk samudera purba memakai air suci yg bernama amertha sari. Air suci ini diyakini bisa memberi keabadian untuk siapa pun makhluk yg meminumnya.
Tiba-tiba saja Uccaihsrawa yg merupakan Kuda berkepala tujuh milik Dewa Indra muncul, gejolak cemburu Kadru pun kembali meningkat & memberi tantangan bagi Winata guna menebak apa sekiranya warna dr Kuda Uccaihsrawa.
Dalam tantangan terselip kesepakatanbahwa siapapun yg salah menebak, mesti siap mendapatkan konsekuensi menjadi budak selamanya alias seumur hidup & mesti taat serta mematuhi apapun yg dikehendaki pemenang.
Setelah keduanya saling menyepakati, jadinya Kadru bertaruh untuk warna hitam bagi Kuda Ucacihsrawa sementara Winata bertaruh bahwa Kuda tersebut berwarna putih.
Mendengar sang ibunda salah bertaruh, para Naga yg merupakan anak dr Kadru membocorkan pada ibundanya bahwa yg benar merupakan berwarna putih.
Namun kelicikan Kadru tak berhenti hingga disitu, Kadru pun memerintahkan anak-anaknya guna menyembur Bisa mereka biar merubah warna Uccaihsrawa yg tadinya putih menjadi tampak hitam.
Akhirnya siasat Kadru berhasil, tatkala Uccaihsrawa tiba & melalui Kadru & Winata terlihat Kuda Uccaihsrawa yg seharusnya berwarna putih kini hitam balasan bisa dr para Naga.
Akhirnya, Winata dinyatakan kalah & harus mendapatkan konsekuensi sebagaimana yg mereka berdua sepakati sebelumnya hingga sisa umurnya.
Mengetahui sang ibunda dicurangi oleh Kadru & Anak-anaknya, Garuda sangat marah sampai naik pitam atas kelicikan mereka yg telah dengan-cara nyata menciptakan kebohongan besar hingga mengakibatkan ibunda mesti menjadi budak Kadru.
Dengan amarah yg begitu meluap, Garuda pun menyerang Naga selaku bentuk baktinya pada sang ibunda.
Namun alasannya keduanya sama-sama putra dr Resi Kasyapa, tentunya kekuatan serta keampuhan yg dimiliki oleh keduanya baik Naga maupun Garuda berakhir sebanding.
Perang sengit & dahsyat di atas langit sepanjang masa inilah yg menjadi simbol dr keabadian pertempuran iantara kebaikan serta kebatilan.
Dengan peperangan yg kian usang panjangnya & seolah tiada ujung, jadinya para Naga menawarkan penawaran pada Garuda dlm bentuk pengampunan perbudakan pada Winata.
Namun dgn syarat sang Garuda bisa menunjukkan air suci yg bernama amertha sari, guna mendapat keabadian.
Tanpa pikir panjang, Garuda pun mengiyakan usul para Naga asalkan ibundanya mampu ia bebaskan kembali.
Garuda pun mengembara mencari tirta suci yg dimaksud para Naga, ditengah perjalanannya Garuda berjumpa dgn Dewa Wisnu & mencoba meminta amertha sari tersebut.
Dewa Wisnu pun berjanji memberi air tersebut dgn syarat sang Garuda sanggup menjadi tunggangan bagi Dewa Wisnu.
Setelah memenuhi seruan sang Dewa, Garuda pun membawa tirta suci memakai Kamandalu selaku wadah Amertha sari dgn memakai rumput ilalang selaku talinya.
Tatkala akan mandi menggunakan Amertha Sari guna mewujudkan keinginannya mendapat keabadian, Dewa Indra yg kala itu kebetulan tengah melintas eksklusif menggantikan tirta suci.
Ketika wadah Kamandalu tersebut direbut, terperciklah Amertha sari lewat tali ilalang, tanpa berfikir & seolah tak ingin menyia-nyiakan tirta suci meski hanya setetes, para Naga eksklusif menjilati tali tersebut.
Dari situ lah asal-usul kenapa Naga & keturunannya hingga hari ini seluruhnya mempunyai lidah yg bercabang, akibat terluka serta terbelah menjadi 2 tatkala menjilat Tali ilalang yg begitu tajam.
Sementara kisah dr kegigihan sang Garuda sendiri yg begitu sigap membebaskan & membela ibundanya dr belenggu perbudakan para Naga yg tanpa belas kasih & peri kemanusiaan.
Hal inilah konon dijadikan rujukan oleh founding fathers kita yakni Bung Karno & Hatta dengan-cara filosofis, sebagaimana para satria yg telah gigih & siap mengorbankan apapun demi kemerdekaan serta kebebasan bumi pertiwi dr belenggu penjajahan.
Garuda yg begitu gagah perkasa pun dipakai sebagai lambang Negara dgn prospek bahwa suatu dikala, Indonesia bisa menjadi bangsa yg tak hanya besar namun pula bebas untuk menentukan nasib serta masa depannya dengan-cara berdikari.
Lokasi GWK—
Bagi Anda yg ingin berkunjung ke taman budaya Garuda Wisnu Kencana ini, mampu langsung mengarah ke alamat yg letaknya di Desa sekaligus Kelurahan di tempat Kecamatan Kuta Selatan yakni Ungasan.
Melalui Jl.Raya Uluwatu, Kabupaten Badung, Tanjung Nusa dua Bali. Dengan locationnya berupa batuan padas perbukitan kapur serta viewnya pribadi menghadap cuilan pesisir selatan Pulau Bali, pastinya membuat spot ini begitu diminati hadirin.
Keunikan & Keindahan—
Bagi yg pernah atau kerap berwisata di Pulau nan elok ini, utamanya bagi anda yg menyukai Pantai Balangan maupun Pandawa, Melasti & Uluwatu pastinya tak aneh dgn tempat wisata tersebut.
Garuda Wisnu Kencana ini mempunyai posisi yg sangat menguntungkan, dimana keberadaannya sejalur dgn arah menuju pantai-pantai yg pasti sudah familiar bagi wisatawan Bali.
Terutama bagi Anda yg kebetulan lewat arah Kuta maupun Denpasar untuk menuju pantai tersebut, tentunya akan menemui Gerbang Utama dr Garuda Wisnu Kencana dgn posisi di belahan kiri jalan.
Di Taman Budaya ini, pengunjung akan memperoleh beberapa relief yg mengisahkan tentang garuda melawan para Naga demi melepaskan sang ibunda dr perbudakan.
Selain itu tentunya yg sering kali menjadi icon & sangat digandrungi wisatawan ialah potongan torso alias patung badan dr sosok yg digambarkan sebagai Dewa Wisnu serta patung kepala dr sang Garuda.
Beberapa kali terlihat begitu antusiasnya para wisatawan, yg seolah tidak mau tertinggal dgn yg lain dlm mengabadikan foto pada patung yg berbahan kuningan yg dipadu dgn tembaga setinggi 22m di tempat tersebut.
Tepat di potongan belakang area patung torso Dewa Wisnu atau kerap disebut Plaza Wisnu ini, terdapat Garuda Plaza yg pula menyedot perhatian para pengunjung dimana kepala Garuda dgn tinggi lebih kurang 18m ditempatkan.
Menurut laman wiki, spot ini bahkan menjadi salah satu titik dimana focus dr lorong raksasa dgn pilar-pilar besar setinggi 25m berbahan batu kapur berukir berada yg diketahui dgn sebutan Gapura Batu di kawasan Lotus Pond.
Tak hanya selaku destinasi rekreasi maupun budaya, taman Garuda Wisnu Kencana ini sejatinya pula dijadikan selaku salah satu rekreasi religi bagi para umat Hindu menuju Parahyangan Somaka Giri.
Yang konon dipercaya sebagai suatu air suci yg dikeramatkan yg memiliki tuah dlm berbagai khasiat. Penasaran apa saja yg ada di GWK ini? Beberapa iantaranya ialah :
- Wisnu Plaza
Terletak pada lahan tertinggi pada bagan kawasan Garuda Wisnu Kencana, menjadikan pemandangan dr panorama alam sekitar di tempat ini menjadi begitu fantastis.
Pantas rasanya bila banyak orang yg begitu bergairah & tak kuasa antre demi berfoto bareng Sang Dewa meski baru berwujud torso tanpa tangan.
- Parahyangan Somaka Giri
Kawasan berikutnya yg tentunya berdekatan dgn Wisnu Plaza merupakan Parahyangan Somaka Giri, yg menjadi tempat dimana air suci berada.
Konon katanya air mancur maupun air sumur yg ada ditempat ini tak pernah mengering meski tengah dilanda musim kemarau.
Air ditempat ini, sudah dipercaya dengan-cara historis & turun menurun oleh penduduk sekitar memiliki tuah tersendiri.
Adapun tuahnya ialah mempunyai berkat dgn kadar magis tinggi, yg mampu mengobati penyakit serta memohon pada dewa hujan semoga air yg dikeramatkan ini tetap mengalir selama musim kemarau demi hasil panen.
Hal ini pun ditambah dgn lokasinya yg berada di ketinggian, seringkali ianggap tempat keramat & diyakini selaku air suci.
Keberadaan tempat ini sendiri acap kali mengembangkan naluri pengunjungnya, guna mendapat pencerahan baik dr sisi anggapan, lahir maupun batin.
- Garuda Plaza
Salah satu icon tersohor selain torso Dewa Wisnu, terletak di Plaza yg satu ini. Sebuah pecahan dr patung kepala sang Garuda konon katanya mempunyai nilai magis nan tinggi.
Patung yg merupakan buah dr tangan acuh taacuh sang arsiteknya ini, menjadi salah satu landmark yg begitu digemari wisatawan dlm berfoto ria maupun menikmati goresan yg terpahat indah dengan-cara mendetail dr dekat.
- Tirta Agung
Lokasi yg tak kalah penting selanjutnya merupakan Tirta Agung, yg merupakan tempat disimpannya pecahan lengan dr patung Dewa Wisnu.
Sama mirip patung yang lain, meski ini hanyalah serpihan tangannya saja, tetapi rincian & proporsinya begitu mendetail.
- Gapura Batu
Beberapa pilar kerikil cadas raksasa yg dibuat dr bukit kapur alami dgn tinggi 25m ini, berdiri kuat menjulang tinggi berbentuk gunungan.
Nantinya gunungan ini akan dipahat memakai beragam pernak-pernik dgn relief bercorak khas Bali maupun Jawa & berdasarkan kisah dramatis pewayangan Ramayana, yg selama ini merupakan sumber seni pentasdi Bali.
- Lotus Pond
Lotus Pond merupakan suatu area outdoor yg paling besar di daerah Garuda Wisnu Kencana, bahkan tak menutup kemungkinan selaku yg paling besar pula di Bali.
Bagaimana tak? Area seluas lebih kurang 4.000 m2 ini diklaim mampu memuat hingga 7.000 hadirin, yg sekaligus mendapuknya sebagai daerah tepat untuk penyelenggaraan event outdoor berukuran besar.
Dalam jangka waktu bertahun-tahun, GWK bisa survive & terus-menerus diandalkan dlm pengadaan tempat untuk pagelaran event skala baik local, nasional maupun internasional.
Beberapa yg pernah digelar di Lotus Pond ialah konser music maupun konferensi internasional dlm partai besar.
Selain mempunyai kelebihan dr sisi daya tampungnya, panorama sekitar GWK dipadu dgn pilar watu kapur raksasa di berbagai sisi disertai patung megah Garuda selaku latar pastinya sungguh mempesona perhatian.
Penamaan Lotus Pond sendiri diumpamakan dgn sebuah teratai, yg menjadi simbol utama dr keindahan, kesejahteraan, serta kesuburan yg acap kali digenggam tuhan-yang kuasa Hindu.
Filosofi dr bunga teratai merupakan tanaman yg mengakar dlm lumpur, tetapi berkembang mengambang di air serta berbunga di udara & di atas air.
Filosofi ini berarti bahwa kehidupan material manusia yg diibaratkan dgn akar teratai dlm lumpur.
Dan akan berlanjut pada eksistensi dunia astral yg dilambangkan dgn tangkainya di air, sementara bunga di atas selaku emblematical spiritual menuju kosmos.
- Indraloka Garden
Penamaan yg iambil dr nama Surga milik Dewa Indra ini, nampaknya sungguh pas dgn panorama alam yg disajikan bagi pengunjung.
Bagaimana tak? Keindahan pemandangan alam sekitar Bali, terpampang terperinci di kawasan ini sehingga sangat cocok untuk menggelar event kecil maupun pesta dgn skala menengah.
Harga Tiket Masuk—
Bagi ananda yg ingin mengunjungi tempat yg seindah ini, tak perlu cemas kantong akan bolong untuk mengeluarkan uang entrance fee nya.
Karena biayanya cukup 70 ribuan saja bagi orang dewasa & 60 ribuan untuk bawah umur yg ingin berwisata mulai Senin hingga Jum’at.
Sementara Sabtu & Minggu cukup 80 ribuan saja bagi orang dewasa serta 70 ribuan untuk belum dewasa sementara gratis buat anak dibawah 4 tahun.
Taman Budaya dgn nama Garuda Wisnu Kencana ini, buka saban hari mulai dr pukul 8 pagi hingga 10 malam WITA.
Fasilitas Yang Ada—
Berbicara soal akomodasi, pastinya tak melulu soal Mushalla, parkiran maupun keberadaan toilet.
Di Garuda Wisnu Kencana Anda bisa menikmati beragam akomodasi yang lain, seperti yg kami rangkum dr laman Wikipedia berikut ini :
- Amphiteather
Ingin menyaksikan Tari Kecak maupun tarian kawasan lain dengan-cara gratis? Coba ke Amphitheatre tiap 18.30 hingga 19.30 WITA, dgn konsep outdoor yg dipadukan dgn sound guestik dgn desain yg begitu brilliant.
- Street Teather
Penamaan Street Theater ini sendiri, mungkin lebih condong mengarah pada one stop area dimana kita akan melalui kawasan ini pada permulaan kedatangan hingga akhir kunjungan di Garuda Wisnu Kencana.
Kawasan ini dilengkapi aneka macam toko & restoran, seperti toko Souvenir khas Bali, Merchandise khas GWK.
Anda pula dapat merasakan sensasi Spa Bali dgn aromaterapi khas serta menikmati pijat refleksi dgn Bali Style setelah letih berwisata di Garuda Wisnu Kencana maupun memakan bermacam-macam olahan makanan dgn harga terbaik.
- Plaza kura-kura
Nama yg unik ini, disematkan pada area yg asyik untuk sekedar melakukan ramah tamah maupun menyambut tamu dlm skala kecil dgn kapasitas maksimum hanya mencapai 200 orang saja.
Namun tak hanya hingga disitu, Plaza kura-kura masih memiliki aksesori area yg pasti terbuka bagi umum yakni area Exhibition Gallery dgn luas lebih kurang 200m2 dgn 10m2 selaku halaman terbuka pada penggalan dlmnya.
- Café
Bagi anda yg tiba bersama pasangan, sobat kerja maupun keluarga atau bahkan bareng rombongan besar, tak perlu repot mencari catering dr luar tempat Garuda Wisnu Kencana.
Disini terdapat beberapa cafe maupun restaurant yg menyediakan beragam hidangan secaa lengkap, baik itu sekedar masakan kecil, beragam sajian-hidangan ringan maupun banquets dgn kapasitas hingga 2000 takaran.
Menunya pun mampu anda sesuaikan sesuai tema yg ingin anda ambil, apakah menu Nusantara, Oriental, ataupun International siap menemani santap anda.
Jadwal Pertunjukan—
Berikut ini sejumlah daftar untuk setiap pentasgratis di Garuda Wisnu Kencana yg iantaranya mirip berikut :
Pertunjukan | Tempat | Jam | |
Kecak Dance / Kecak Garuda Wisnu | Amphiteater
(Weekday) |
Lotus Pond
(Weekend) |
18:30 – 19:20 WITA |
Balinese Dancer | Amphiteater | 10.00-10.40 WITA | |
Balinese Dance | Amphiteater | 15.00-15.40 WITA | |
Barong Keris Dance | Amphiteater | 11.00-11.40 WITA | |
Barong Keris Dance | Amphiteater | 14.00-14.40 WITA | |
Garuda Wisnu Ballet | Amphiteater | 12.00-12.40 WITA | |
Nusantara Dance | Amphiteater | 13.00-13.40 WITA | |
Rindik Instrument | Plaza Kura-Kura | 10.00-16.00 WITA | |
Joged Bumbung | Commercial Strip | 12.00-15.00 WITA | |
Joged Bumbung | Garuda Plaza | 15.30-17.30 WITA | |
Okokan Parade | Ticketing Area | Wisnu Plaza | 16.00-17.20 WITA |
Joged Bumbung | Street Theater | 17.30-18.20 WITA | |
Legong Dance | Jendela Bali | 19.30-20.30 WITA |
Cara Menuju Lokasi—
Untuk menuju tempat rekreasi terkenal ini, pasti sungguh gampang mengenang rute yg digunakan sejalur dgn objek-objek rekreasi pantai terkenal di Bali.
Bagi yg baru tiba di Bali menggunakan pesawat, dapat eksklusif menyewa kendaraan baik motor maupun kendaraan beroda empat & menggunakan isyarat dr peta semacam google maps.
Arahkan kendaraan Anda menuju Jl.Airport Ngurah Rai hingga tiba di Bundaran & ambil arah menuju Jl.ByPass Ngurah Rai di sebelah kanan.
Terus saja lurus hingga berjumpa pada persimpangan selepas istay Jimbaran kemudian belok kanan ke Jl.Raya Kampus Unud.
Teruskan hingga memperoleh persimpangan dekat Wapo kita, ambil jalur kiri kemudian terus ikuti jalan hingga bertemu persimpangan kembali & ambilah arah kanan teruskan hingga berjumpa Perum Jimbaran Asri di serpihan kiri jalan.
Masuk saja kedalam perum tersebut, terus lurus hingga mentok & belok kanan, terus lagi hingga mentok & belok kiri.
Terus lagi hingga mentok & kembali berbelok ke kanan, teruskan hingga mendapatkan jalan besar yakni Jl.Kw.Garuda Wisnu Kencana kemudian ikuti jalur hingga tiba ditujuan.
Penginapan & Wisata Terdekat—
Bagi yg tengah mencari penginapan terdekat di tempat GWK, mungkin untuk gampangnya mampu melihat langsung nearest review hotelnya di TripAdvisor.
Untuk beberapa rekomendasi, mungkin anda bisa bermalam di Villa Dedari Jimbaran, Casa Asia, Luca Maou & masih banyak yang lain yg berdekatan dgn GWK.
Sementara untuk tempat rekreasi terdekat, anda bisa pula menuju Semenanjung Bukit, Nirmala Waterpark, maupun mencicipi serunya perang paintball di Jimbaran Hill Activity.
Sementara bagi yg tak mau repot, bisa pula memakai beberapa jasa tour yg banyak bertebaran di google ataupun meminta referensi sobat untuk travel dgn biaya & fasilitas terbaik.
Bagaimana? Tertarik mengunjungi tempat ini? Yuk bantu optimalkan pendapatan GWK agar pembangunannya monument bersejarah tersebut cepat selesai. Yuk Visit Bali!