Fuse yakni : Pengertian, Fungsi, Jenis, Prinsip dan Penjelasannya – Pada peluang ini Seputar Pengetahuan akan membicarakan ihwal Fuse. Yang mana dalam pembahasan ini menjelaskan pemahaman fuse, fungsi, jenis, prinsip, cara mengukurnya berikut penjelasannya.
Untuk lebih detailnya silahkan simak penjelasan berikut ini.
Daftar Isi
Daftar Isi
Fuse yakni : Pengertian, Fungsi, Jenis, Prinsip dan Penjelasannya
Pada sistem elektronika eksistensi fuse sangatlah penting, yang ialah alat pengaman apabila terjadi kerusakan atau keunggulan beban listrik.
Pengertian Fuse
Fuse atau biasa dikenal dengan Sekring ialah suatu bagian yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika ataupun juga perangkat listrik.
Fuse ini pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat yang halus dan pendek yang hendak meleleh serta terputus apabila dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan dan juga hubungan arus pendek (short circuit) di dalam suatu perlengkapan listrik (Elektronika).
Dengan putusnya Fuse/sekring tersebut, Arus listrik yang berlebihan itu tidak akan dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika. Sehingga tidak akan menghancurkan unsur-komponen yang terdapat dalam sebuah rangkaian Elektronika yang berhubungan.
Karena fuse berfungsi untuk melindungi peralatan listrik dan juga peralatan Elektronika dari kerusakan balasan arus pendek atau juga listrik yang berlebihan. Fuse ini juga sering disebut selaku Pengaman Listrik.
Fuse/Sekering sendiri terdiri dari 2 Terminal, serta umumnya dipasang dengan secara Seri dengan Rangkaian Elektronika atau juga Listrik yang akan dilindunginya. Sehingga bila Fuse/Sekering tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang menetapkan korelasi pemikiran listrik agar arus listrik tersebut tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.
Berikut ini yaitu Simbol Fuse/Sekering dan posisi pemasangan Fuse secara umum:
Simbol Fuse dan Cara pemasangan Fuse
Bentuk Fuse/Sekering yang paling sering didapatkan yakni pada berupa tabung (silinder) serta juga Pisau (Blade Type). Fuse yang berupa tabung/silinder tersebut sering ditemukan di perlengkapan listrik Rumah Tangga. Sedangkan bila Fuse yang berbentuk Pisau (blade) ini lebih sering digunakan pada bidang Otomotif (kendaraan bermotor).
Nilai Fuse/Sekering umumnya tertera pada badan Fuse itu sendiri maupun diukir pada Terminal Fuse. Adapun nilai Fuse/Sekering itu diantaranya terdiri dari :
- Arus Listrik dalam satuan Ampere (A)
- miliAmpere (mA)
- Tegangan dalam satuan Volt (V)
- miliVolt (mV).
Didalam Rangkaian Eletronika atau Listrik, Fuse/Sekering ini sering dilambangkan dengan abjad “F”.
Jenis-Jenis Fuse
Berdasarkan fungsinya Fuse/Sekering tersebut mampu dibedakan menjadi 2 (dua) bab yaitu:
-
Fuse tipe blade/wedge
Fuse blade ialah salah satu jenis sekering yang paling kerap dan banyak dipakai. Karena sekering tipe blade ini dirancang dengan unsur metal serta lebih kompak dan juga rumah pelindung yang tembus pandang. Sehingga pada saat putus akan terlihat dan juga fuse ini memiliki warna untuk mempermudah.
Selain dari itu fuse tipe ini juga mempunyai beberapa laba, antara lain :
- Lebih ringan
- Bagian yang berafiliasi lebih luas
- Tidak mudah pecah dan anti shock (terbakar)
- Lebih tahan kepada arus yang terputus-putus
-
Fuse cartridge/glass
Fuse cartridge/glass yakni sekring diidentifikasikan dengan menurut kapasitas pada masing-masing jenis. Untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang menampilkan angka penunjuk kapasitas sekring.
Prinsip Kerja Fuse
Fuse yaitu alat derma yang paling lazim. Fuse atau sekring tersebut dipasang dalam rangkaian listrik. Pada ketika pemikiran arus melampaui beban maksimumnya maka si fuse akan putus atau juga meletus. Elemen di dalam fuse atau sekring mencair, membuka rangkaian serta juga menghalangi komponen lain rusak sebab arus yang berlebih.
Ukuran elemen metal pada fuse tersebut membedakan nilainya.Perlu dikenang kelebihan arus tersebut menjadikan kelebihan panas, serta panasnya itulah yang mengakibatkan rangkaian putus bukan alasannya adalah arusnya.
Faktor Penyebab Fuse Rusak
Berikut ini ialah aspek penyebab fuse menjadi rusak, antara lain:
Over load
Overload adalah arus yang mengalir pada suatu rangkaian lebih dari kapasitas optimal fuse.
Short Circuit
Short Crircuit merupakan adanya relasi singkat dirangkaian sehingga arus yang mengalir ke fuse tersebut melebihi kapasitas fuse.
Cara Mengukur Fuse dengan Multimeter Digital
Pada dasarnya Fuse memiiki bungkusan transparan yang yang dibuat dari Kaca atau juga Plastik. Sehingga anda dapat melihat eksklusif apakah kawat halus Fuse itu dalam kondisi putus atau tidak.
Namun ada juga jenis Fuse yang bungkusannya itu menutupi kawat halus yang berada di dalamnya, sehingga akan membuat sukar untuk dapat menyaksikan isi daripada Fuse tersebut. Oleh alasannya itu, kita perlu mengukur Fuse dengan Multimeter. Untuk mampu mengenali apakah Fuse tersebut masih dalam kondisi baik atau telah terputus.
Berikut ini ialah cara mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital :
- Aturlah posisi pada Saklar Multimeter di posisi Ohm (Ω)
- Kemudian Hubungkan Probe Multimeter pada tiap-tiap Terminal Fuse atau Sekering.
- Sekering tersebut tidak memiliki polaritas, jadi posisi Probe Merah serta Probe Hitam tidak akan dipermasalahkan.
- Pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter adalah “0” Ohm. Kondisi itu pertanda Fuse tersebut dalam kondisi baik (Short).
- Apabial Display Multimeter itu membuktikan “Tak Terhingga”, maka Fuse dinyatakan sudah rusak/putus atau terbakar.
Fuse yang sudah putus tersebut, mesti segera diganti dengan Fuse yang mempunyai spesifikasinya yang serupa. Jika Spesifikasi Fuse yang diganti itu berlawanan, maka fungsi dari Fuse sebagai pengaman ini tidak akan dapat berfungsi dengan secara maksimal. Bisa dikatakan fuse tersebut tidak akan dapat melindungi Rangkaian/Peralatan Elektronika dan juga peralatan listrik dengan maksimal.
Demikian penjelasan singkat wacana Fuse yaitu : Pengertian, Fungsi, Jenis, Prinsip dan Penjelasannya. biar mampu bermanfaat dan memperbesar ilmu wawasan untuk kita semua. Terimakasih.