Fungsi Inert Gas System di Kapal

 dimana bukan saja kapal & muatan yg hilang Fungsi Inert Gas System di Kapal

Maksud & Tujuan Inert Gas System di Kapal

Untuk mencegah ancaman kebakaran / ledakan Tanki-tanki muatan kapal, dimana bukan saja kapal & muatan yg hilang, merusak linkungan hidup balasan Pollusi dr miyak yg tumpah dr kapal, namun bahkan banyak menjadikan korban insan. Kecelakaan sering terjadi dikapal tanker sewaktu :                                         
  • Tank cleaning untuk keperluan ballast atau perbaikan 
  • Loading atau Discharge Cargo  

Untuk itu dicarikan cara pencegahan biar jangan hingga terjadi kecelakaan ledakan atau kebakaran pada saat operasi demikian.

Kebakaran dapat terjadi jika menyanggupi persyaratan sisi tiga api atau “Fire Triangle” yaitu:

  • Source of Ignition berasal dr percikan api.  
  • Fuel dlm hal ini Hydrobarbon yg memenuhi tolok ukur.   
  • Oxygen yg cukup untuk mampu mengakibatkan kebakaran.

Untuk itu maka dipasanglah Instalasi Inert Gas Syatem

Fungsi Inert Gas System di Kapal

  1. Untuk mengontrol Atmosfir dlm tanki muatan guna menghalangi ancaman ledakan & kebakaran
  2. Untuk melindungi kapal, Instalasi-instalasi di darat & Pelabuhan serta orang-orang atau personil yg mengoperasikan kapal & Instalasi-instalasi tersebut.
  3. Kapal mampu naik dock untuk perbaikan dlm kondisi darurat tanpa perlu membongkar muatannya & tank cleaning lebih dahulu.
  4. Membantu memperlancar pembongkaran muatan alasannya adalah dgn adanya tekanan kasatmata dr inert gas dlm tanki muatan selama Inert gas digunakan, bermakna menghemat waktu bongkar muatan dipelabuhan.

baca: pesawat bantu yg menghsilkan inert gas

Metode memasukan Inert Gas System (IGS) kedalam Tanki Muatan

  1. Inerting yaitu Kadar O2 dlm tanki dikurangi dgn jalan memasukkan gas lembam atau inert gas kedalam tanki.
  2. Purging yakni Mengurangi kadar gas Hydrocarbon dlm tanki dgn memasukkan lagi inert gas untuk mendesak keluar gas Hydrocarbon.
  3. Gas Freeing yakni Dengan mengeluarkan campuran-adonan gas tersebut diatas yakni Inert gas & gas Hydrocarbon dgn memasukkan udara segar dgn Ventilasi. 
  Procedures start and stop Inert Gas Generator

Cara Penggantian Atmosfir dlm Tanki

Dilution dgn cara mencampur / mixing process.Yang perlu diamati dlm process ini yaitu inert gas yg dimasukan dlm tanki harus dgn kecepatan tinggi sehingga dapat mencapai dasar dr tanki untuk mendesak keluar gas Hydrocarbon. Dengan cara ini akan terjadi adonan gas yg balasannya gabungan-gabungan gas tersebut terdesak keluar dgn masuknya Inert Gas lebih banyak.
Gas Inert yg dimasukkan dlm COT, dimasukkan dengan-cara horizontal sehingga gas yg lebih berat didalam COT akan terdesak ke dasar tanki kemudian dengan-cara terencana keluar dr pipa (purging pipe), hingga COT terisi semua dgn inert gas. Cara ini membutuhkan kecepatan Inert gas masuk dlm tanki relatif lebih rendah. Untuk itu instalasi yg dipergunakan harus mampu mengontrol penggantian gas dengan-cara teratur pada seluruh bagian dr COT.  

Baca: Komponen Utama Inert Gas

Kontrol Atmosfir dlm Tanki muatan

  1. Tanki muatan & slop tanks apakah berisi cargo, air ballast atau sisa-sisa cargo. Kadar Oxygen harus senantiasa dipertahankan dibawah 8% by volume dgn tekanan yg senantiasa nyata dlm tanki
  2. Atmosfir dlm tanki akan berobah dr inert condition ke gas free condition tanpa melalui daerah “Flammable Condition”. Jadi dlm pelaksanaannya sebelum tanki tersebut diventilasi dgn udara segar untuk gas free harus dimasukkan inert gas sampai kadar gas hydrocarbon dlm tanki berada dibawah “Critical Dilution Line” (dinamakan Purging)
  3. Kapal atau tanki dlm kondisi Gas Free sebelum dimuati muatan, harus diisi Inert Gas (inerted) lebih dahulu.  Untuk mempertahankan COT dlm kondisi Non Flammable maka Inert Gas Plant dibutuhkan sewaktu :
  • Memuat atau Ballasting
  • Membongkar Muatan
  • Gas Freeing atau Pembebasan gas.