Fungsi, Efek Warna Dan Tekstur Dalam Seni Rupa

Fungsi, Pengaruh Warna dan Tekstur dalam Seni Rupa

Warna

Warna ialah suatu kualitas rupa yang membedakan kedua objek atau bentuk yang identik raut, ukuran, dan nilai gelap terangnya. Warna yang kita cerap, sungguh ditentukan oleh adanya pancaran cahaya (Sunaryo, 2002 :12). Menurut Soegeng dalam Kartika (2004 : 48) warna ialah kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata. Warna pada benda-benda tersebut tidak mutlak, melainkan setiap warna akan dipengaruhi oleh kepentingan penggunaannya.

Pada setiap patung mempunyai warna berlawanan-beda dengan patung yang yang lain tergantung medium yang digunakan dalam membuat patung. Dari komponen warna dapat memperbesar nilai keindahan patung yang diperoleh dari karakteristik warna medium yang dipakai, sehingga komponen warna yang ada pada patung dapat dimanfaatkan sebagai salah satu nilai estetis pada karya seni patung.

Tekstur

Tekstur (texture) ialah bagian rupa yang memberikan rasa permukaan bahan, sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memperlihatkan rasa tertentu pada permukaan bidang padaperwajahan bentuk pada karya seni rupa secara kasatmata atau semu (Kartika, 2004 : 47-48).

Menurut Susanto (2002:20) tekstur atau barik merupakan nilai raba, mutu permukaan yang mampu melukiskan sebuah permukaan objek seperti kulit, rambut, dan bisa merasakan kasar-halusnya, terorganisir-tidaknya suatu objek.

Tekstur yakni sifat permukaan yang memiliki huruf halus, licin, polos, kasap, mengkilap, berkerut, dan sebagainya (Sunaryo, 2002:11). Sesuai dengan Nursantara (2007:15), tekstur yakni nilai raba dari sebuah permukaan, bisa halus, bergairah, licin, dan lain-lain. Dalam seni patung tekstur dapat diperoleh dengan memakai komponen warna, garis, raut yang mempunyai hasil nilai raba yang berlawanan-beda dan disamping itu tekstur juga mampu diperoleh dari medium patung yang dipakai.

  Corak Imitatif, Deformatif, Dan Non Figuratif Pada Patung