Fungi (Jamur): Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh Dan Peranan Bagi Kehidupan

Mungkin kalian pernah memperhatikan halaman rumah, kebun, atau kawasan-daerah lain yg lembab & teduh pada dikala animo hujan. Di sana dapat kalian dapatkan sebuah organisme mirip flora kecil, bewarna-warni, & berbentuk payung. Organisme tersebut yakni jamur atau cendawan, yg merupakan anggota Kingdom Fungi (Dunia Jamur). Lantas, apa bantu-membantu jamur itu? Apa saja yg bisa disebut jamur & bagaimana cara hidupnya? Termasuk tanaman atau bukan? Mari kita cari tahu jawabannya.

Mungkin kalian pernah mengamati halaman rumah Fungi (Jamur): Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh Dan Peranan Bagi Kehidupan

Pengertian Fungi (Jamur)

Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yg pendek, mirip serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, & berkembang di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan ialah organisme yg biasa kita sebut selaku jamur (jamur yg sesungguhnya), & sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi mempunyai makna yg lebih luas.

Fungi atau jamur didefinisikan selaku kalangan organisme eukariotik, tak berpindah kawasan (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dr glukan, mannan, & kitin, tak berklorofil, memperoleh nutrien dgn menyerap senyawa organik, serta berkembang biak dengan-cara seksual & aseksual.

Banyak jenis jamur yg dimanfaatkan sebagai sumber makanan dengan-cara langsung atau untuk memproses materi masakan & digunakan dlm industri & laboratorium. Ilmu yg mempelajari jamur disebut mikologi. Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yg sudah dikenal & lebih dr 1.000 jenis baru yg berhasil dideskripsikan oleh para jago setiap tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yg hingga ketika ini belum didapatkan atau dideskripsikan.

Sementara itu, kegiatan insan dlm mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yg nyaris terjadi saban hari atau perusakan habitat jamur yg lain tak diragukan lagi berpeluang menenteng jenis- jenis organisme berspora tersebut pada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan & dipelajari oleh para mahir.

Mengapa jamur tak digolongkan selaku tanaman (Kingdom Plantae)?
Jamur bersifat heterotrof, menerima masakan dr organisme lainnya dgn cara mensekresikan enzim yg menguraikan makanan menjadi molekul sederhana sehingga mampu diserap sel-sel jamur. Sebagian besar anggota kingdom Fungi hidup dengan-cara saprofit, menerima masakan dr makhluk hidup yg sudah mati atau materi organik yg membusuk. Karena itulah, jamur memiliki kingdom tersendiri & dipisahkan dr kingdom Plantae.

Dimanakah habitat (kawasan hidup) jamur?
Jamur mampu tumbuh subur pada lingkungan yg sudah tersedia kuliner (zat organik), suhu, kelembaban yg sesuai, pH kurang dr 7 (asam), & lingkungan yg beroksigen meskipun keperluan oksigennya rendah. Kebanyakan jamur bersifat mesofilik yaitu berkembang optimum pada suhu 20°  30°C. Namun ditemukan pula jenis jamur termofilik yang bisa berkembang pada suhu di atas 50°C. Pada suhu 0°C atau kurang beberapa jamur psikrofilik dapat hidup & disebut jamur salju. Jamur inilah yg sering menghancurkan bahan kuliner yg didinginkan.

Bagaimanakah cara jamur mendapatkan masakan?
Jamur yg prinsip nutrisinya yakni heterotrof menyebabkannya mempunyai kesanggupan hidup selaku pemakan sampah (saprofit) maupun selaku penumpang yg mencuri masakan dr inangnya (parasit).
1. Jamur saprofit
Adalah jamur yg makanannya berupa senyawa organik yg telah diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yg mampu merombak senyawa-senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme yg telah mati, contohnya pada serasah atau batang kayu yg sudah lapuk.

2. Jamur parasit
Adalah jamur yg menyerap kuliner dr organisme yg ditumpanginya. Sifat parasit ini masih mampu dibedakan lagi menjadi benalu obligat & parasit fakultatif. Jamur parasit obligat ialah jamur yg hanya bisa hidup selaku benalu. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia akan mati.

Contohnya yaitu Pneumonia carinii (parasit pada paru-paru penderita AIDS), Epidermophyton floocosum (penyebab penyakit kaki atlet), dan Ustilago maydis (jamur parasit pada tumbuhan jagung). Sedangkan jamur parasit fakultatif yaitu jamur yg di samping hidup parasit, ia pula bisa hidup sebagai saprofit. Jamur tersebut akan bersifat parasit tatkala menerima hospes.

Jamur memperoleh masakan dgn menyerap karbohidrat terlarut dengan-cara pribadi mirip glukosa, sukrosa, & fruktosa. Jika yg tersedia ialah polisakarida tak larut mirip selulosa, pati, hemiselulosa, & lignin, maka jamur mengeluarkan enzim untuk mencerna dengan-cara ekstraseluler & menyerap hasilnya. Selain membutuhkan zat organik yg diperoleh dr makhluk hidup lain, jamur pula memerlukan beberapa zat anorganik dlm metabolismenya.

Bagaimanakah cara hidup jamur?
Jamur memiliki kesanggupan hidup yg sangat mengesankan. Jamur pula dapat hidup pada suhu sekitar 22o 30oC. Bahkan ada berbagai jenis jamur yg dapat berkembang dgn subur pada temperatur sekitar -5oC. Jamur pula dapat hidup pada daerah yg mengandung gula atau garam. Dan mekanisme hidup lainnya yaitu jamur mampu memanfaatkan banyak sekali materi kuliner untuk menyanggupi keperluan hidupnya, namun tak dapat memakai senyawa karbon anorganik, mirip halnya basil.

Ciri-Ciri Fungi (Jamur)
Jamur ialah organisme unik yg lazimnya berbeda dr organisme eukariotik lain. Perbedaan itu mampu kita lihat pada struktur tubuh & cara hidupnya. Adapun ciri-ciri atau karakteristik jamur dengan-cara lazim yakni sebagai berikut.
 Jamur merupakan makhluk hidup yg sudah mempunyai membran inti (eukariotik).
 Tidak mempunyai klorofil, sehingga jamur tak berfotosintesis.
 Jamur bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanannya sendiri).
 Dinding sel dr zat kitin dan β-glukan.
 Keturunan diploid singkat.
 Jamur merupakan generasi haloid (n).
 Jamur tak mempunyai jaringan-jaringan yg terspesialisasi yaitu mempunyai akar, batang & daun, mirip tumbuhan sehingga keseluruhannya disebut talus.
 Talus jamur ada yg membentuk struktur ibarat akar, batang, & daun tumbuhan.
 Tubuhnya terdiri dr filamen atau benang bercabang-cabang halus yg disebut hifa. Berdasarkan morfologinya, hifa dibedakan menjadi tiga macam mirip yg ditunjukkan pada tabel berikut.
Jenis Hifa
Pengertian
Hifa aseptat (senosit)
yakni hifa yg tak mempunyai sekat atau septum.
Hifa septat uninukleus
yaitu hifa yg disusun oleh sel-sel berinti tunggal & memiliki sekat yg membagi hifa menjadi ruang-ruang, & setiap ruang memiliki satu inti sel.
Hifa septat multinukleus
yaitu hifa yg disusun oleh sel-sel berinti banyak & mempunyai sekat yg membagi hifa menjadi ruang-ruang, & setiap ruang mempunyai inti sel lebih dr satu.

 Benang hifa berkumpul membentuk suatu anyaman masa atau gumpalan yg disebut miselium (miselium = kumpulan beberapa hifa). Terdapat dua jenis miselium jamur, yaitu mirip yg diperlihatkan pada tabel berikut.
Jenis Miselium
Fungsi
Miselium vegetatif/somatik
Menyerap zat organik dr lingkungannya
Miselium reproduktif
Menghasilkan spora untuk perkembangbiakan

 Hifa jamur berbentuk benang-benang halus yg berisi protoplasma. Setiap hifa lebarnya antara 5  10 mikrometer.
 Sebagian jamur hifanya bersekat-sekat yg disebut septa.
 Beberapa jenis jamur pada kondisi lingkungan yg tak menguntungkan membentuk miselium yg membulat yg tahan kepada imbas lingkungan yg disebut sklerotia.
 Jamur memiliki tubuh buah yg disebut sporofor. Tubuh buah inilah yg tampak sehari-hari & bervariasi dlm ukuran, bentuk, warna, & ketahanan hidupnya.
 Jamur ada yg bersel banyak (multiseluler) & ada pula yg bersel satu (uniseluler). Struktur tubuh jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas miselium, sedangkan jamur uniseluler misalnya khamir (ragi) tak membentuk miselium.
 Jamur ada yg bersifat saprofit & pula parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, & bangkai hewan, contohnya, jamur kuping, jamur merang, & jamur kayu. Sementara itu, jamur benalu dapat didapatkan melekat pada kulit manusia, contohnya, jamur panu.
 Selain bersifat saprofit & benalu, jamur pula ada yg hidup bareng (bersimbiosis) dgn organisme lain.
 Hidup di tempat-tempat yg lembab, sedikit asam, & tak begitu memerlukan cahaya matahari.
 Jamur hidup dr senyawa-senyawa organik yg diabsorbsi dr organisme lain.
 Bentuk & ukuran jamur sungguh bervariasi, ada yg berupa seperti lembaran, misalnya jamur telinga , & ada yg berbentuk seperti payung, contohnya jamur merang.
 Beberapa jamur ada yg bersifat dimorfisme, yaitu mampu berganti bentuk sesuai kondisi lingkungan. Contohnya jamur Histoplasma capsulatum (mampu mengakibatkan tuberculosis pada insan) berkembang normal di tanah membentuk miselium, tetapi bila berada di dlm tubuh insan akan berupa uniseluler balasan peningkatan suhu & tersedia cukup masakan.

Struktur Tubuh Fungi (Jamur)
Anggota kingdom Fungi terdiri atas organisme uniseluler & multiseluler. Jamur yg terdiri atas banyak sel (multiseluler) diklasifikasikan berdasarkan sporanya & bentuk tubuh sesudah cukup umur. Spora jamur mempunyai sifat dapat membentuk filamen multiseluler yg disebut dgn hifa.

Sel jamur mempunyai dinding sel yg tersusun atas karbohidrat & protein, disebut kitin. Sebagian besar jamur mempunyai bentuk berupa filamen, sedangkan jamur yg sering kita lihat berupa tubuh buah jamur. Perhatikan gambar berikut ini.
Mungkin kalian pernah mengamati halaman rumah Fungi (Jamur): Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh Dan Peranan Bagi Kehidupan

Tubuh buah merupakan struktur reproduksi jamur yg bersifat sementara. Struktur ini berasal dr bagian utama tubuh jamur, yakni miselium. Miselium terbentuk dr kumpulan hifa (jamak: hyphae), struktur jamur berupa lembaran-lembaran halus serupa benang. Hifa dibagi menjadi sel-sel oleh sekat atau septum (jamak, septa). Septa biasanya memiliki pori yg cukup untuk mengalirkan isi sel dr satu sel ke sel yg lain. Perhatikan gambar berikut.
Mungkin kalian pernah mengamati halaman rumah Fungi (Jamur): Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh Dan Peranan Bagi Kehidupan

Beberapa jamur yg hifanya tak bersekat, dikenal sebagai senositik. Sebagian besar jamur membentuk dinding selnya terutama dr kitin (chitin), sebuah karbohidrat yg mengandung nitrogen. Jamur parasitik biasanya mempunyai sejumlah hifa yg termodifikasi selaku hausteria, ujung hifa penyerap masakan yg menembus jaringan inang. Miselium jamur berkembang sungguh cepat, menyebar ke tempat sekitarnya.

Jamur tak mempunyai kesanggupan untuk bergerak. Namun, spora jamur banyak terdapat di udara & dapat berkembang dgn cepat di lingkungan yg menguntungkan, mirip pada roti yg lembap, batang yg membusuk, ataupun di tanah. Seperti halnya hewan, jamur merupakan organisme heterotrof.

Jamur bertahan hidup dgn menyerap nutrisi dr lingkungan atau tubuh hewan yg sudah mati. Jamur lainnya mendapat nutrisi dr organisme yg masih hidup & merupakan benalu penyebab penyakit. Ada pula jenis jamur yg melakukan simbiosis mutualisme dengan organisme lain, tergolong Lichenes & mikoriza.

Cara Reproduksi Fungi (Jamur)

Secara alamiah, jamur mampu berkembang biak dgn dua cara, yaitu dengan-cara aseksual & seksual. Secara aseksual dikerjakan dgn pembelahan, yaitu dgn cara sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yg serupa, penguncupan, yaitu dgn cara sel anak yg tumbuh dr penonjolan kecil pada sel inangnya atau pembentukan spora.

Spora aseksual ini berfungsi untuk membuatkan spesiesnya dlm jumlah yg besar dgn melalui mediator angin atau air. Ada beberapa macam spora aseksual, di antaranya mirip berikut.
 Konidiospora, merupakan konidium yg terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada yg berukuran kecil, bersel satu yg disebut mikrokonidium, sebaliknya konidium yg berukuran besar & bersel banyak disebut makrokonidium.
 Sporangiospora, merupakan spora bersel satu yg terbentuk dlm kantung yg disebut sporangium, pada ujung hifa khusus. Ada dua macam sporangiospora yg tak bergerak (nonmotil) disebut aplanospora & sporangiospora yg mampu bergerak karena mempunyai flagela yg disebut zoospora.
 Oidium/artrospora, yaitu spora bersel tunggal yg terbentuk alasannya terputusnya sel-sel hifa.
 Klamidospora, merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, & sungguh resisten kepada kondisi yg jelek. Spora ini terbentuk dr sel-sel hifa yg somatik.
 Blatospora merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.
Macam-macam bentuk spora aseksual dapat kalian amati pada gambar berikut ini.
Mungkin kalian pernah mengamati halaman rumah Fungi (Jamur): Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh Dan Peranan Bagi Kehidupan

Perkembangbiakan jamur dengan-cara seksual dilakukan dgn peleburan inti sel/nukleus dr dua sel induknya. Reproduksi dengan-cara seksual ini lebih jarang dijalankan & jumlahnya lebih minim ketimbang-cara aseksual. Perkembangbiakan ini terjadi apabila berada dlm kondisi tertentu. Seperti halnya spora aseksual jamur, jenis spora seksual jamur pun beragam, yaitu sebagai berikut.
Tabel Macam-Macam Spora Seksual Jamur
No.
Spora Seksual
Keterangan
1.
Askospora
Merupakan spora bersel satu yg terbentuk di dlm kantung yg dinamakan askus. Dalam setiap askus terdapat askospora
2.
Basidiospora
Merupakan spora bersel satu yg terbentuk di atas struktur berupa gada yg dinamakan basidium.
3.
Zygospora
Merupakan spora besar berdinding tebal, terbentuk dr ujung-ujung dua hifa yg harmonis yg dinamakan gametangia.
4.
Oospora
Merupakan spora yg terbentuk dr pertemuan antara gamet betina (oogonium) & gamet jantan (anteridium), sehingga akan terjadi pembuahan (oosfer) & akan menciptakan oospora.

Macam-macam bentuk spora seksual fungi atau jamur dapat kalian amati pada gambar berikut ini.
Klasifikasi Fungi (Jamur)
Seperti yg telah dibahas sebelumnya, bahwa banyak sekali macam jamur mempunyai ciri-ciri mirip spora seksual & struktur tubuh buah dgn tahap-tahap seksual dlm daur hidupnya. Oleh alasannya itu, berdasarkan pada cara & ciri reproduksinya, jamur dikelompokkan dlm empat divisi, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, & Deuteromycota. Berikut ini klarifikasi keempat divisi tersebut.
1. Divisi Zygomycota
Ciri-ciri Zygomycota
Zigomycota memiliki ciri-ciri selaku berikut:
 Hifa tak bersekat & bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
 Dinding sel tersusun dr kitin.
 Reproduksi aseksual & seksual.
 Hifa berfungsi untuk menyerap kuliner, yg disebut rhizoid.
Contoh: Rhizopus oligoporus (jamur tempe), Rhizopus nigricans.
Reproduksi Zygomycota
Aseksual
(1) Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yg menghasilkan spora.
(2) Bila spora jatuh di daerah yg cocok akan berkembang menjadi hifa gres.
(3) Hifa bercabang-cabang membentuk miselium.
(4) Tubuh jamur terdiri dr rhizoid, sporangiofor dgn sporangiumnya, & stolon.
(5) Sporangium menciptakan spora baru.
Seksual
(1) Dua ujung hifa berlainan, yaitu hifa dan hifa+ bersinggungan.
(2) Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yg terdapat banyak inti haploid.
(3) Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid.
(4) Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium.
(5) Di dlm sporangium terjadi meiosis & menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, bila jatuh di daerah cocok akan berkembang menjadi hifa.

2. Divisi Ascomycota
Ciri-ciri Ascomycota
Ascomycotina mempunyai ciri-ciri, antara lain:
 Hifa bersekat-sekat & di tiap sel biasanya berinti satu.
 Bersel satu atau bersel banyak.
 Beberapa jenis Ascomycota mampu bersimbiosis dgn ganggang hijau & ganggang biru membentuk lumut kerak.
 Mempunyai alat pembentuk spora yg disebut askus, yaitu sebuah sel yg berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dr reproduksi generatif.
 Dinding sel dr zat kitin.
 Reproduksi seksual & aseksual.
Contoh: Sacharomyces cereviceaePenicillium chrysogenumPenicillium notatumNeurospora sitophilla, dan Neurospora crassa.
Reproduksi Ascomycota
Reproduksi mampu dilakukan dengan-cara vegetatif (aseksual) & generatif (seksual).
Aseksual
 Bersel Satu (Uniselluler)
Dengan membentuk tunas, misalnya pada Sacharomyces cereviceae.
 Bersel Banyak (Multiseluler)
Dengan konidia (konidiospora), misalnya pada Penicillium. Konidiospora, yakni spora yg dihasilkan dengan-cara berantai berjumlah empat butir oleh ujung sebuah hifa, hifa tersebut disebut konidiofor.
Seksual
 Bersel satu
Konjugasi antara dua gametangia (contohnya dua sel Sacharomyces, berfungsi sebagai gametangia), menciptakan zigot diploid (2n). Zigot membengkak menjadi askus. Di dlm askus terbentuk delapan askospora yg tersusun dlm dua jalur atau satu jalur. Di dlm askus terjadi meiosis & terbentuk empat askospora haploid (n).
 Bersel banyak
(1) Hifa membentuk antheridium & askogonium (oogonium).
(2) Askogonium membentuk tonjolan yg disebut trikogen yg menghubungkan antara askogonium & antheridium.
(3) Inti-inti askogonium berpasangan & inti tersebut membelah membentuk hifa yg berisi satu pasang inti (hifa dikarion= hifa berinti dua).
(4) Hifa dikarion kemudian memanjang & membentuk miselium yg akan membentuk tubuh buah.
(5) Selanjutnya ujung-ujung dikarion membentuk askus.
(6) Dua inti sel bersatu, kemudian mengadakan pembelahan meiosis, sehingga terbentuk askospora yg haploid.

3. Divisi Basidiomycota
Ciri-ciri Basidiomycota
Basidiomycota mempunyai ciri-ciri, antara lain:
 Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
 Mempunyai tubuh buah yg bentuknya seperti payung yg terdiri dr penggalan batang & tudung. Pada pecahan bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yg merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
 Reproduksi dengan-cara seksual & aseksual.
 Miselium ada 3 macam, yaitu:
 Miselium primer, yaitu miselium yg sel-selnya berinti satu hasil pertumbuhan basidiospora.
 Miselium sekunder, yakni miselium yg sel-selnya berinti dua.
 Miselium tersier, yaitu miselium yg terdiri atas miselium sekunder yg terhimpun membentuk jaringan yg terencana pada pembentukan basidiokarp & basidiofor yg menghasilkan basidiospora.
Contoh: Volvariella volvacea (jamur merang), Auricularia politricha (jamur telinga ), Amanita caesarinaAmanita vermaGanoderma applanatum (jamur kayu), Puccinia graminisPuccinia arachidisPhakospora pachyrhizi.
Reproduksi Basidiomycota
Reproduksi dapat dikerjakan dengan-cara vegetatif (aseksual) & generatif (seksual).
Aseksual
Dengan membentuk spora vegetatif berupa konidia atau dgn fragmentasi.
Seksual
(1) Spora berinti haploid+ dan haploid berkembang menjadi hifa+ dan hifa.
(2) Hifa+ dan hifa akan melebur menjadi hifa dikariotik (2 inti).
(3) Hifa dikariotik tumbuh menjadi miselium & akhirnya membentuk tubuh buah (basidiokarp).
(4) Ujung-ujung hifa pada basidiokarp menggelembung (disebut basidium) & dua inti haploid menjadi satu inti diploid.
(5) Inti diploid membelah dengan-cara meiosis menjadi 4 inti haploid. Basidium membentuk 4 tonjolan & masing-masing tonjolan diisi 1 inti haploid yg akan berkembang menjadi spora disebut basidiospora.
(6) Basidiospora yg sudah masak akan terlepas dr basidium & bila jatuh di daerah yg cocok akan tumbuh menjadi hifa.

4. Divisi Deuteromycota
Ciri-ciri Deuteromycota
 Hifa bersekat & dinding sel tersusun dr materi kitin.
 Terbentuk spora dengan-cara vegetatif & belum diketahui fase kawinnya (jamur tak sempurna atau imperfekti).
 Reproduksi aseksual dgn konidium & seksual belum dimengerti.
 Banyak yg bersifat menghancurkan atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, insan, & tanaman budidaya.
Contoh: Epidermophyton floocosum, Epidermophyton, Microsporum, Melazasia fur-furAltenaria Sp., Fusarium, dan Trychophyton tonsurans.

Contoh & Peranan Fungi (Jamur) Bagi Kehidupan
Peranan jamur dlm kehidupan manusia sungguh banyak, ada yg merugikan & ada yg menguntungkan. Jamur bersifat menguntungkan alasannya adalah mampu dimanfaatkan dlm dalam berbagai bidang kehidupan insan mirip bikinan bahan pangan & kesehatan. Sedangkan jamur bersifat merugikan alasannya dapat menimbulkan penyakit, baik pada manusia, binatang, maupun tanaman. Berikut ini teladan-pola spesies jamur yg memiliki peran menguntunkan & merugikan.
Tabel Jenis-Jenis Jamur & Manfaatnya
Jenis Jamur
Manfaat
Rhizopus stolonifera
untuk menciptakan tempe
Rhizophus nigricans
menciptakan asam fumarat
Saccharomyces cerevisiae
untuk menciptakan tape, roti, minuman sake, & bir
Aspergillus oryzae
mengempukkan gabungan roti
Aspergillus wentii
untuk menciptakan sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, & asam formiat
Aspergillus niger
untuk menetralisir O2 dr sari buah, & menjernihkan sari buah
Penicillium notatum dan P. chrysogenum
menciptakan penicillin (antibiotik)
Ganoderma lucidum
materi obat
Penicillium roquefortii dan P. camemberti
meningkatkan mutu (aroma) keju
Trichoderma sp.
menciptakan enzim selulose
Neurospora crassa (jamur oncom)
untuk menciptakan oncom
Volvariella volvaceae (jamur merang), Auri cularia polytricha (jamur telinga ), dan Pleurotus sp. (jamur tiram)
jamur konsumsi

Tabel Jenis-Jenis Jamur & Penyakit yg Ditimbulkannya
Jenis Jamur
Penyakit yg Ditimbulkan
Aspergillus fl avus
menghasilkan aflatoksin, menyebabkan kanker pada manusia
Aspergillus fumigatus
kanker pada paru-paru burung.
Amanita phalloides
mengandung racun balin yg menimbulkan akhir hayat bagi yg memakannya
Ustilago maydis
parasit pada tanaman jagung & tembakau
Epidermophyton floocosum
penyakit kaki atlet
Microsporum sp. dan Trichophyton sp.
mengakibatkan kurap atau panu
Helminthosporium oryzae
parasit & menghancurkan kecambah & tubuh buah serta menyebabkan noda-noda berwarna hitam pada hospes (inangnya)
Candida albicans
jerawat pada vagina