Fungi (Jamur) : Pengertian, Ciri ciri, Struktur dan Klasifikasi Jamur

Klasifikasi Jamur – Pasti diantara teman lentera ada yg pernah makan jamur? Hayo ngaku! Mungkin pula kalian pernah mengamati halaman rumah, kebun atau daerah-tempan yg teduh saat isu terkini hujan?

Jika iya, disana kalian akan menemukan suatu organisme mirip tumbuhan namun kecil, berwarna-warni mirip payung? Nah, organisme tersebut berjulukan jamur atau fungi. Lalu apa sih ciri ciri jamur? Apa saja penjabaran jamur? Yuk kita cari tahu bersama-sama dlm postingan ini!

Daftar Isi

Pengertian Jamur

pengertian jamur
pict by pixabay.com

Jamur adalah kelompok organisme eukariotik yg bersifat uniselular atau multiselular, tak berpindah tempat & berkembang biak dgn cara seksual & aseksual.

Mikologi adalah ilmu yg mempelajari ihwal jamur.

Macam-macam jamur yg dimanfaatkan sebagai sumber makanan sungguh aneka macam. Sekitar 100.000 jenis jamur yg ada di alam sudah dikenal. Sedangkan 1.000 jenis jamur baru selalu dideskripsikan oleh para andal setiap tahunnya.

Sementara itu, acara manusia yg mengeksploitasi alam berpotensi dlm mengancam kelancaran hidup organisme jamur.

Perusahan habitat jamur & pembakaran hutan hujan tropis nyaris terjadi setiap hari. Hal ini pasti akan mengancam kepunahan macam macam jamur, bahkan sebelum didapatkan oleh para andal.

Mengapa Jamur Tidak Dapat Digolongkon Ke Dalam Tumbuhan?

Sifat jamur yaitu heterotrof . Heterotrof ialah tak dapat menciptakan makanannya sendiri sehingga menerima kuliner dr organisme lain. Prosesnya yakni dgn cara menguraikan menjadi makanan sederhana sehingga dapat diserap sel-sel jamur.

Sebagian besar jamur atau fungi bersifat saprofit. Saprofit yaitu mendapatkan makanan dr makhluk hidup lain yg sudah mati & ata berasal dr materi organik yg membusuk.

Oleh sebab itu, jamur mempunyai kingdom sendiri & tak tergolong kingdom plantae.

Habitat Jamur

Jamur bisa berkembang dgn subur pada lingkungan dgn suhu, kelembapan yg sesuai, pH kurang dr 7 (bersifat asam) dgn lingkungan yg beroksigen & daerah yg menawarkan makanan bagi jamur (zat organik).

Sebagian besar jamur bersifat mesofilik. Mesofilik yakni jamur akan tumbuh pada suhu optimum 20°  30°C. Namun beberapa waktu sudah didapatkan jenis jamur termofilik. Jamur termofilik ialah jamur yg bisa berkembang pada suhu diatas 50°C. 

Sedang jenis jamur psikrofilik ialah jamur yg bisa berkembang pada suhu 0°C atau kurang, jamur psikrofilik umumnya disebut jamur salju. Jamur inilah yg sering merusak materi makanan ketik didinginkan.

 

Baca Juga : Bakteri : Pengertian, Sejarah, Struktur & Bentuk Bakteri Lengkap

Cara Jamur Memperoleh Makanan 

Jamur memperoleh kuliner dgn menyerap karbohidrat yg larut dengan-cara eksklusif contohnya sukrosa, fruktosa & glukosa. 

Namun jikalau kuliner yg tersedia adalah polisakarida misalnya selulosa, pati & lignin maka jamur akan mengeluarkan enzim yg dapat mencerna ekstraseluler & mengalah hasilnya.

Ciri Ciri Jamur 

Jamur yaitu salah satu organisme yg unik & berbeda ddari organisme eukariotik lain, ciri ciri jamur yaitu selaku berikut:

  • Tidak mempunyai klorofil sehingga jamur tak berfotosintesis
  • Jamur ialah makhluk hidup yg memiliki memberan inti (bersifat eukariotik)
  • Jamur bersifat heterotrof (tidak dapat menciptakan kuliner sendiri)
  • Dinding sel jamur yang dibuat dr zat kitin dan β-glukan.
  • Jamur atau fungi tak memiliki akar , batang, daun seperti flora & seluruh jaringannya disebut talus
  • Talus yg dimiliki jamur dapat menyerupai akar, batanf & daun seperti milik tanaman
  • Tubuh jamur terdiri dr benang-benang bercabang atau disebut hifa
  • Benang hifa yg membentuk suatu anyaman disebut miselium. Miselium ialah kumpulan dr beberapa hifa.
  • Beberapa jamur ada yg hifanya bersekat disebut septa.
  • Habitat jamur di tempat yg lembab, tak membutuhkan cahaya matahari & sedikit asam.
  • Bentuk jamur bermacam-macam misalnya bentuk jamur lembaran ialah jamur kuping`dan bentuk jamur seperti payung contohnya jamur merang.
  • Sebagian jamu bersifat dimorfisme. Dimorfisme yaitu sifat jamur yg berganti bentuk sesuai dgn kondisi lingkungan.
  • Sifat jamur yakni saprofit & benalu, disamping itu sifat jamur ialah bersimbiosis (hidup bareng ) dgn organisme lain.
  • Jamur ada yg bersifat multiseluler (bersel banyak) & ada pula yg bersifat uniseluler (bersel satu).

Struktur Jamur (Fungi)

struktur tubuh jamur
pict by biologijk.com

Struktur badan jamur terdiri dr beberapa cuilan, diantaranya :

  • Talus yaitu keseluruhan dr jamur, lantaran jamur masih belum mempunyai akar, batang & daun sejati. Talus jamur ada yg strukturnya menyerupai akar, batang & daun tanaman.
  • Dinding Sel jamur tersusun dari zat kitin dan β-glukan. Kitin yakni polimer karbohidrat yg mengandung nitrogen. Ciri ciri kitin yaitu besar lengan berkuasa tetapi tetap fleksibel. Hal ini berlainan dgn dinding sel flora yg tersusun dr selulosa & bersifat kaku.
  • Septa adalah dinding pemisah nukleus satu dgn nukleus yg lain.
  • Hifa yaitu formasi sel yg membentuk benang pada jamur multiseuler (bersel banyak).
  • Pori ialah lubang pada pecahan septa yg membuat sitoplasma bergerak dr sel satu ke sel lainnya untuk berbagi nutrisi.
  • Haustoria ialah bentuk hifa adaptasi yg dimiliki jamur parasit & berfungsi untuk menyerap makanan dr inang daerah jamur.
  • Miselium yaitu kumpulan beberapa hifa yg bercabang. Fungsi miselium yaitu tempat pembentukan spora & alat reproduksi jamur.
  • Sporofor ialah hifa yg timbul pada tanah atau kayu yg lapuk.
  • Spora ialah alat perkembangbiakan jamur yg utama.
  • Enzim hidrolitik ekstraseluler yakni enzim yg menguraikan zat masakan yg masih kompleks kemudian diabsorbsi oleh jamur.

Cara Reproduksi Jamur 

Secara alamiah, cara reproduksi jamur dibedakan menjadi dua cara yaitu jamur meningkat biak dengan-cara aseksual (vegetatif) & seksual (generatif). 

Banyak spesies jamur yg melakukan reproduksi aseksual & seksual memakai spora.

Reproduksi Jamur Secara Aseksual (Vegetatif)

Reproduksi jamur dengan-cara aseksual akan dilaksanakan oleh jamur tatkala sumber kuliner jamur sedang melimpah.

Secara umum, perkembang biakan jamur dengan-cara aseksual dapat dilakukan lewat tiga cara. Seperti apa cara reproduksi jamur dengan-cara aseksual, berikut ulasannya :

  • Pembentukan Tunas (Budding)

Cara reproduksi jamur yg paling sederhana yaitu dgn pembentukan tunas (budding) yg terjadi pada jamur uniseluler (bersel satu), contoh jamurnya Saccharomyces cerevisiae.

Cara reproduksi jamur dgn metode budding yakni jamur membentuk sel yg berukuran kecil, kemudian jamur akan tumbuh menjadi sel ragi dgn ukuran tepat yg pada hasilnya akan terlepas dr sel induknya kemudian menjadi individu baru.

  • Fragmentasi (Pembelahan Sel)

Fragmentasi adalah pemotongan pecahan-bagian hifa jamur & setiap potongan hifa jamur nantinya akan tumbuh menjadi hifa gres.

Reproduksi jamur dengan-cara fragmentasi diawali dgn terjadinya pemisahan hifa dr miselium. Selanjutnya, potongan hifa akan membentuk tunas atau kuncup. Kuncup ini nanti akan berkembang dr permukaan hifa.

Sel pada hifa berikutnya akan mengalami pembelahan nukleus, satu nukleus mengisi kuncup & nukleus lain akan tetap berada didalam sel semula.

Dalam satu hifa bisa terbentuk lebih dr satu kuncup sekaligus. Kuncup akan secepatnya melepaskan diri dr hifa induk & tumbuh membentuk jamur baru. Namun, pada suatu kondisi tertentu hifa akan terdegeneralisasi menjadi sporangia (penghasil spora aseksual).

  • Membentuk Spora Aseksual 

Reproduksi jamur dengan-cara aseksual yg paling utama yaitu dgn membentuk spora aseksual haploid (mitospora adalah spora yg dihasilkan dr pembelahan mitosis).

Pembentukan spora aseksual pada jamur terjadi melalui spora yg dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora aseksual yaitu sel reproduksi yg dapat menciptakan jamur pribadi tumbuh.

Spora adalah alat penyebaran utama jamur. Macam macam spora aseksual terdiri dr berbagai macam, diantaranya :

Spora Aseksual  Keterangan 
Konidiospora Kondiospora yakni spora yg dibentuk di ujung atau sisi suatu hifa. Kondiospora atau konidium kecil bersel satu disebut mikrokonidia, sedangkan konidium yg besar & bersel banyak disebut makrokonidia.
Sporangiospora Sporangiospora terbentuk di dlm kantong yg disebut sporangium. Sporangium terletak pada ujung hifa khusus yg disebut sprangiosfor. Sporangiospora ada yg bergerak memakai flagella disebut zoospora & ada yg tak mampu bergerak (nonmotil) disebut aplanospora.
Arthrospora Arthrospora disebut pula oidium merupakan spora yg terbentuk pada sel-sel hifa yg terputus.
Klamidospora Klasmidospora ialah spora yg bersel satu & mempunyai dinding tebal yg dibentuk tatkala keadaan lingkungan tak menguntungkan bagi jamur. 
Blastospora Blastospora yaitu kuncup atau tunas pada jamur uniseluler yaitu khamir.

Reproduksi Jamur Secara Seksual (Generatif)

Reproduksi jamur dengan-cara seksual akan dijalankan tatkala ada pergantian lingkungan terutama tatkala sumber masakan sedikit atau lingkugan kurang menguntungkan. 

Perkembang biakan jamur dengan-cara seksual dikerjakan dgn peleburan dua sel inti yakni gametangium & konjugasi. Gametangium menjadi penyebab terjadinya singami. Singami yakni penyatuan sel dr dua individu. Singami terjadi melalui tiga tahapan, yakni :

  • Plasmogami  

Jamur tak mempunyai alat kelamin jantan & betina, yg ada pada jamur adalah hifa (+) & hifa (-). 

Plasmogami yakni proses tejadinya fusi dr dua protoplas dr sel-sel hifa (+) & (-) yg bersesuaian. Plasmogami bisa terjadi melalui konjugasi. Konjugasi yakni peleburan gamet (sel kelamin) yg didahului dgn penyatuan dua hifa yg berlainan.

Berdasarkan gametnya proses konjugasidibedakan menjadi enam macam yaitu isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami & spermatisasi.

  • Kariogami 

Setelah plasmogami, dihasilkan sebuah sel yg mempunyai dua nukleus (dikarion) lantaran nukleus dr kedua sel tak langsung bergabung.

 

Pada beberapa jamur, periode dikarion ini berlangsung cukup lama. Dua nukleus itu kemudian mengalami kariogami. Kariogami yaitu penyatuan dua inti nukleus haploid menciptakan sel dgn nukleus diploid yg disebut zigot.

 

  • Meiosis

Setelah terjadi kariogami, zigot yg terbentuk segera melaksanakan pembelahan meiosis. Pembelahan meiosis menciptakan spora seksual yg haploid (spora seksual sering disebut meiospora).

Meiosis yakni pembelahan sel yg mereduksi kromosom menjadi setengahnya (diploid menjadi haploid).

Macam macam spora yg dihasilkan dlm proses meiosis yaitu askospora, basidiospora, zigospora, & oospora. Berikut penjelasannya :

 

Konjugasi  Keterangan 
Isogami Peleburan 2 gamet dimana bentuk & ukurannya sama.
Anisogami Peleburan 2 gamet dimana ukurannya berlainan tetapi bentuknya sama . 
Oogami Peleburan 2 gamet dimana ukuran & bentuknya berbeda. 
Gametangiogami Peleburan isi 2 gametangium yg jenisnya berlawanan & menghasilkan zigospora.
Somatogami Peleburan 2 sel hifa. Dua sel hifa yg tak terdeferensiasi inti selnya berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid yg selanjutnya akan dibuat askospora.
Spermatiasi Spermatiasi yaitu peleburan antara spermatium (gamet jantan) dgn gametangium betina (hifa) yg kemudian berkembang membentuk hifa gres (diploid) & menghasilkan askospora.

Klasifikasi Jamur 

Pada awalnya penjabaran jamur dikelompokkan menjadi empat filum, namun seiring kemajuan tata cara penjabaran jamur membagi jamur menjadi enam filum. Berikut macam-macam jamur :

  • Filum Chytridiomyta 
  • Filum Zigomycota 
  • Filum Glomeromycta 
  • Filum Ascomycota 
  • Filum Basidiomycota 
  • Filum Deuteromycota

Baca Juga : Virus : √5+ Ciri Ciri Virus, Pengertian Virus & Struktur Virus

Gimana sahabat? Sudah paham kan perihal pemahaman jamur, ciri ciri jamur, cara reproduksi jamur & pembagian terstruktur mengenai jamur? Mudah dipahami kan sobat? Semoga artikelnya membantu & mudah-mudahan berguna. Terimkasih sudah berkunjung ke situs web kami. 

 

 

  Bioteknologi (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9)