Filsafat Cara Mendapatkan Kebenaran

Saat ini manusia lebih sering mencari sebuah “pembenaran” dibandingkan kebenaran. Lalu seperti apa sih kebenaran itu dalam ilmu filsafat dan bagaimana cara memperoleh suatu “kebenaran”?. 

Cara memperoleh suatu kebenaran itu berlawanan-beda. Dari berbagai cara untuk menemukan kebenaran dapat dilihat cara yang ilmiah dan non ilmiah. 

Cara-cara utuk menemukan kebenaran adalah selaku berikut:

1. Penemuan Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan adalah inovasi yang berjalan tanpa disengaja. Dalam sejarah manusia, penemuan secara kebetulan banyak juga yang berkhasiat meskipun terjadinya tidak dengan cara ilmiah, tidak disengaja dan tanpa rencana. 

Cara ini tidak dapat diterima dalam sistem keilmuan untuk menggali pengetahuan atau ilmu.

2. Penemuan “Coba dan Ralat alias Trial dan Error”
Penemuan coba dan ralat terjadi tanpa adanya kepastian akan sukses atau tidak berhasil kebenaran yang dicari. Memang ada aktifitas mencari kebenaran namun aktifitas itu mengandung unsur spekulatif atau untung-untungan. 

Penemuan dengan cara ini terkadang memerlukan waktu yang lama karena memang tanpa renca, tidak terarah dan tidak dikenali maksudnya. Cara coba dan ralat ini pun tidak mampu diterima sebagai cara ilmiah dalam usaha untuk mengungkapkan kebenaran.

Saat ini manusia lebih sering mencari sebuah  Filsafat Cara Menemukan Kebenaran
Kebenaran bukan pembenaran

3. Penemuan Melalui Otoritas atau Kewibawaan
Pendapat orang-orang yang mempunyai kewibawaan misalnya orang-orang yang punya kedudukan dan kekuasaan sering diterima selaku kebenaran meski pertimbangan itu tidak didasarkan pada pembuktian ilmiah. 

Pendapat itu tidak bermakna dan tidak ada gunanya. Pendapat itu tetap berkhasiat terutama dalam merangsang perjuangan inovasi gres bagi orang-orang yang menyangsikannya. Namun begitu ada kalanya pendapat itu ternyata tidak mampu dibuktikan kebenarannya. 

Dengan begitu usulan pemegang otoritas bukanlah pendapat yang ebrasal dari observasi tetapi cuma menurut aliran yang diwarnai subjektivitas.

4. Penemuan Secara Spekulatif
Cara ini seperti dengan cara coba dan ralat namun bedanya yaitu seseorang yang menghadapi sebuah duduk perkara yang mesti dipecahkan pada penemuan secara spekulatif mungkin sekali beliau menciptakan sejumlah alternatif pemecahan. 

Kemudian ia mungkin memilih satu alternatif pemecahan, sekalipun beliau tidak yakin benar perihal keberhasilannya.

5. Penemuan Kebenaran Lewat Cara Berfikir Kritis dan Rasional
Telah banyak kebenaran yang dicapai oleh insan sebagai hasil dari upayanya memakai kemampuan berpikirnya. 

Dalam menghadapi problem, insan berusaha menganalisanya menurut pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk hingga pada pemecahan yang tepat. 

Cara berpikir yang ditempuh pada tingkat awal dalam memecahkan dilema yaitu dengan berpikir analitis dan cara sintetis.

6. Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah
Cara ini adalah lewat penelitian alias riset. Penelitian adalah penyaluran keinginan ingin tahu pada insan dalam taraf keilimuan. 

Pada setiap penelitian ilmiah melekat ciri-ciri biasa ialah pelaksanaannya yang metodis harus mencapai sebuah keseluruhan yang logis dan koheren. 

Ciri yang lain yaitu universalitas ialah setiap observasi ilmiah mesti objektif artinya terpimpin oleh objek dan tidak mengalami distorsi sebab adanya berbagai dugaan subjektif. Gambar: disini