Fathimah, Pemimpin Kaum Wanita Surga yang Sangat Pemalu (Bagian 4)

Lanjutan dr Fathimah, Pemimpin Kaum Wanita Surga yg Sangat Pemalu (Bagian 3)

Inilah yg menciptakan kita sedikit berpikir, bagaimanakah rasa malunya saat ia berjalan di paras bumi semasa hidupnya?

Diriwayatkan dlm Ash-Shahihain (Shahih Al-Bukhari & Muslim) bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ

“Rasa aib tak akan menenteng apa-apa kecuali kebaikan.”

Dalam lafazh lain dinyatakan,

الْحَيَاءُ كُلُّهُ خَيْرٌ

“Malu itu seluruhnya yakni baik.”

Di sini kita bertanya, apakah kabar dr langit yg berkenaan dgn Fathimah Radhiyallahu Anha?

Jawabannya yaitu, malaikat turun dr langit, tiba menemui Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan memberi isu bangga pada ia perihal Fathimah bahwa ia akan menjadi pemimpin kaum wanita di rumahnya? Tidak sama sekali.

Di kotanya? pula tidak.

Pemimpin kaum wanita di dunia? Tidak sama sekali. Melainkan yaitu “Fathimah yaitu pemimpin kaum wanita di nirwana.

Maka tidakkah kita mengambil pelajaran wacana rasa aib dr Fathimah?

Ada beberapa hadits yg menandakan perihal keistimewaan rasa aib. Di antaranya adalah sebuah hadits yg diriwayatkan dlm Shahih Al-Bukhari.

Disebutkan bahwa seorang pria Anshar mencela saudaranya & mengecamnya karena begitu besarnya rasa aib yg dimilikinya.

Ia memintanya untuk mengurangi itu, sampai seolah ia mengatakan, “Rasa aib itu bisa-bisa nanti membuatmu sukar.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berlangsung melewati keduanya & mendengar perkataannya, sehingga dia berkata kepadanya,

“Biarkan dia, bahu-membahu malu itu sebagian dr dogma.”

Wahai para perempuan yg beriman, ketahuilah bahwa aib adalah suatu budbahasa yg mendorong seseorang untuk melakukan setiap kebaikan & meninggalkan setiap kejelekan.

  Pengumpulan Al-Quran di Masa Abu Bakar

Malu ialah termasuk sifat-sifat yg terpuji, yg menyebabkan seseorang menjauh dr segala kejelekan & meninggalkannya.

Sungguh, rasa aib merupakan salah satu sifat manusia yg paling utama & yg paling mulia. Malu ialah adab orang-orang terhormat, & ciri dr orang-orang yg memiliki kehormatan & kemuliaan.

Semoga kita semua dianugerahi Allah rasa aib karena melaksanakan kemaksiatan kepada-Nya, malu untuk melanggar perintah-Nya, malu untuk menolak syariat-Nya, & aib untuk melanggar sunnah Rasul-Nya.

Ditulis kembali dr goresan pena Sayyid Hasan Al-Husaini dlm bukunya Uzhama’ min Ahlil Bait.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]