Lanjutan dr Fathimah, Pemimpin Kaum Wanita Surga yg Sangat Pemalu (Bagian 2)
Fathimah Radhiyallahu Anha lalu meneruskan perkataannya dgn berkata,
“Jika gue mati, mandikanlah gue olehmu & Ali, & jangan ada seorang pun yg masuk melihatku.”
Ini yaitu sebuah wasiat yg sangat tidak murah, tatkala ia hanya membatasi proses memandikan pada suaminya Ali Radhiyallahu Anhu dan Asma` istri dr Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anha karena besarnya rasa aib yg dimiliki oleh Fathimah Radhiyallahu Anha.
Ketika Fathimah wafat, diletakkanlah di atas tubuhnya pelepah kurma yg lunak untuk menutupi tubuhnya.
Dengan demikian ia adalah perempuan pertama yg kerandanya ditutupi di dlm agama Islam sebagaimana yg sudah disebutkan di atas.
Diceritakan sesungguhnya tatkala Fathimah Radhiyallahu Anha wafat, Aisyah datang & berencana untuk melihatnya, akan namun Asma` binti Umais, yg merupakan istri dr ayahnya, melarangnya.
Maka Aisyah pun menemui ayahnya, Abu Bakar & berkata,
“Sesungguhnya perempuan dr Khats’amiyah ini telah menghalangiku untuk menemui jenazah putri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Ia pula telah membuat untuk Fathimah suatu sekedup sebagaimana sekedup yg dipakai oleh pengantin.”
Abu Bakar merasa heran akan perbuatan istrinya, sehingga ia pergi menemuinya & bertanya,
“Wahai Asma`, apa alasanmu melarang istri-istri Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk masuk melihat putrinya. Engkau pula membuat sekedup untuknya seperti sekedup yg dipakai oleh pengantin?”
Asma` menjawab,
“Dia sudah memintaku untuk tak membolehkan siapa pun masuk melihatnya, & gue sudah pernah memberikan apa yg gue buat ini semasa ia hidup, & ia memintaku untuk membuatnya untuknya.”
Saat itu Abu Bakar Radhiyallahu Anhu berkata pada istrinya,
“Lakukanlah apa yg dimintanya.”
Kemudian Abu Bakar pun pergi, & Fathimah dimandikan oleh Ali & Asma` Radhiyallahu Anhuma.
Demi Allah, alangkah tepat rasa malu yg dimiliki Fathimah. Namun ini bukanlah sesuatu yg mengherankan darinya.
Ia yakni sosok perempuan yg sudah kita kenal, ia yaitu Fathimah binti Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Itulah kisahnya wacana rasa aib, yg menimbang-nimbang bagaimana ia dapat menutupi tubuhnya setelah kematiannya.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Fathimah, Pemimpin Kaum Wanita Surga yg Sangat Pemalu (Bagian 4)