![]() |
Falsafah Hidup |
Dengan perjuangan kita dilahirkan. Di dlm gerak tangis kita mulai membuka mata. Di dlm bedungan ibu kita menggerakkan tubuh melepaskan ikatan bedung. Lepas dr asuhan ibu, kita merangkak, kita ansur tegak & kita jatuh, kemudian kita tegak lagi & jatuh lagi. Kemudian tegak terus untuk pergi berjuang ke medan permainan, kemudian ke medan hidup, lalu ke perjuangan dlm batin kita sendiri, menegakkan yg baik & melawan yg jelek. Selama hidup kita kerjakan demikian, mengerjakan titah perintah Tuhan Yang Maha Esa. Berapa pun yg dapat kita kerjakan, mesti kita syukuri. Setiap hari atau masa kita hitunglah keuntungan & rugi. Sampai kelak datang panggilan. Panggilan yg tak mampu ditakhirkan walau satu ketika & tak dapat pula ditaqdimkan meskipun satu saat. Panggilan yg tak mampu dielakkan oleh setiap yg bernyawa. Maka terbukalah pintu kubur. Maknanya pindahlah kita dr hidup fana pada hidup baqa, dr hidup dunia pada hidup akhirat. Demikianlah kita menempuh hidup; lahir, berjuang & karenanya mati. Betapa juapun kita mesti yakin, bahawa kebaikan pula yg menang. Sebab asal-undangan kejahatan kita bukan jahat, hanya baik semata. Kalau kejahatan pernah menang, hanyalah lantaran dorongan nafsu. Bila nafsu sudah reda, kebaikan jualah yg kita junjung. Sebab itu hendaklah kita percaya hidup penuh dgn Iman & baik sangka pada Tuhan. Itulah Falsafah Hidup.
Akhirnya Buya hingga pada kesimpulan, “Islam memulangkan kekuasaan pada Allah belaka, yg Esa di dlm kekuasaan-Nya. Itulah Tauhid, yg mengakui Tuhan hanya Satu. Setelah itu menatap manusia sama derajatnya. Tidak ada kelebihan si anu & si fulan, semuanya sama di sisi Tuhan; keunggulan seorang diri yg lain hanyalah takwanya, budinya & kecerdasan akalnya. Bukan alasannya pangkat atau harta kekayaan. Tangan si lemah dibimbing sehingga beroleh kekuatan. Diambil hak dr tangan yg berpengaruh & kuasa lalu dipindahkan pada yg lemah, sehingga tegaklah perimbangan. Inilah hidup yg diharapkan Islam. Inilah Falsafah Hidup yg kita inginkan…”
Hidup seperti inilah yg menghasilkan ribuan orang mulia yg memiliki kegunaan di kehidupan dunia hingga akhirat. Dan, bila kita mampu mewujudkannya dlm kehidupan sehari-hari, kita akan menjadi “garam” dunia. Insya Allah.