Faktor yg mempengaruhi Perkembangan Emosi Anak Usia Dini (PAUD). Berdasarkan para andal pendidikan anak, terdapat beberapa faktor yg mensugesti pertumbuhan emosional anak usia dini diantaranya ialah :
- Kematangan, kematangan mental lazimnya dipengaruhi usia kronologis .
- Belajar: penyesuaian & acuan Anak yg dibiasakan untuk mengekspresikan emosinya dengan-cara masuk akal akan mempunyai pertumbuhan emosi yg baik dibandingkan dgn anak yg tak menerima potensi . Anak akan menerima keseimbangan emosiyang mendukung pertumbuhan & kemajuan lainnya.
- Contoh melalui penyesuaian untuk bersikap positif kepada verbal emosi Yang timbul akan menimbulkan anak tak mengalami gangguan dlm perkembangan emosi.
- Inteligensi;
- Jenis kelamin; Perbedaan jenis kelamin akan menghipnotis kemajuan emosi terutama alasannya perbedaan hormonal antara laki-laki & perempuan. Peran jenis kelamin & tuntutan sosial sesuai jenis kelamin pula akan mensugesti perkembangan emosi anak.
- Status Ekonomi
- Kondisi fisik;
- Pola Asuh; Keluarga berperan optimal dlm perkembangan jika menerapkan pola pengasuhan demokratis. Pola asuh ini akan menyanggupi kebutuhan psikologis anak alasannya orang bau tanah condong menawarkan perlakuan yg tepat terhadap lisan emosi anak. Pola asuh demokratis pula akan membuat keluarga menjadi harmonis yg sungguh membantu anak dlm membangun kecerdasan emosinya.
Menurut Piaget, anak yg berada pada tahap pertumbuhan kognitif pra operasional (2-7 tahun) ditandai dgn egosentrisme yg besar lengan berkuasa, pemikiran imajinatif, bertindak menurut anutan intuitif atau tak menurut fatwa yg rasional.
Kroh menyatakan bahwa emosi anak usia 4-5 tahun berada pada masa kegoncangan atau biasa disebut selaku trotz period. Pada masa ini muncul tanda-tanda ‘kenakalan’ yg umum terjadi pada anak, dimana anak menunjukkan sikap menentang pada hasratorang bau tanah, kadang menggunakan kata-kata kasar, dgn sengaja melanggar hal yg dilarang & sebagainya.
Pada usia ini, anak pula tekadang mengalami temper tantrum yaitu letupan kemarahan atau mengamuk. Bentuk sikap misalnya dgn menangis, menjerit, melempar barang, menciptakan tubuhnya kaku, memukul, berguling atau tidak mau beranjak ke daerah lain.
Temper yaitu sebuah gaya, sikap atau sikap yg memperlihatkan kemarahan. Tantrum yaitu sebuah ledakan emosi yg besar lengan berkuasa, disertai rasa marah, serangan yg bersifat bernafsu, menangis, menjerit, melempar, berguling atau menghentakan kaki.