Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha
Zimmerer mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam melaksanakan usaha barunya, yaitu:
- Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak mempunyai kemampuan dan wawasan mengurus usah merupakan aspek penyebab utama yang membuat perusahaan kurang sukses.
- Kurang terlatih baik dalam kesanggupan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, ketrampilan mengorganisir sumber daya insan, maupun kesanggupan mengintegrasikan operasi perusahaan.
- Kurang mampu menertibkan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik aspek yang paling utama dalam keuangan ialah memelihara ajaran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara ajaran kas akan menghambat operasional perusahaan dan menjadikan perusahaan tidak tanpa kendala.
- Gagal dalam penyusunan rencana. Perencanaan merupakan titik permulaan dari sebuah aktivitas, sekali gagal dalam penyusunan rencana maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
- Lokasi yang kurang mencukupi. Lokasi perjuangan yang seni manajemen ialah faktor yang menentukan keberhasilan perjuangan. Lokasi yang tidak strategis mampu menjadikan perusahaan sukar beroperasi sebab kurang efisien.
- Kurangnya pengawasan perlengkapan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
- Sikap yang kurang betul-betul dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah kepada perjuangan akan menimbulkan perjuangan yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan perilaku setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
- Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transaksi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melaksanakan pergeseran, maka dia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya mampu diperoleh jika berani mengadakan pergeseran dan bisa menciptakan peralihan setiap waktu.
Selain aspek-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan, Zimmerer mengemukakan beberapa peluangyang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu:
- Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun tahap kemajuan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus menemukan pendapatan yang berkesinambungan. Dalam kewirausahaan, ketika-waktu yakni rugi dan ketika-waktu juga ada untungnya. Kondisi ketidaktentuan inilah seseorang mundur dari aktivitas berwirausaha.
- Kerugian akhir hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi perjuangan gres sangatlah tinggi. Menurut Yuyun Wirasasmita, tingkat mortalitas/kegagalan perjuangan kecil di Indonesia meraih 78 persen. Kegagalan investasi menimbulkan seseorang mundur dari aktivitas berwirausaha. Bagi seorang wirausaha, kegagalan semestinya dipandang sebagai pelajaran berguna.
- Perlu perjuangan dan waktu yang usang. Wirausaha umumnya bekerja sendiri dari mulai pembelian, pembuatan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama dan kewajiban bersusah payah dalam berwirausaha menjadikan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur. Ia kurang terbiasa dalam menghadapi tantangan. Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan selaku potensi yang harus dihadapi dan ditekuni.
- Kualitas kehidupan yang tetap rendah walaupun usahanya mantap. Kualitas kehidupan yang tidak secepatnya meningkat dalam usaha, akan menjadikan seseorang mundur dari acara berwirausaha. Misalnya, pedagang yang mutu kehidupannya tidak meningkat, maka akan mundur dari perjuangan dagangnya dan masuk ke usaha lain.