Komunikas yang efektif yakni komunikasi dalam mana makna yang distimulasikan serupa atau sama dengan yang dimaksudkan komunikator. Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, alasannya adalah selaku proses dimana fungsi manajemen mirip fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian mampu diraih. Komunikasi lazimnya sering terganggu hal ini dikarenakan problem sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, akses komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.Ada aliran untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang mesti menyimak secara aktif, usahakan memperlihatkan umpan balik, lansung pada problem, menerangkan situasi,dan meringkas
> efektif-tidaknya komunikasi ditunjukan oleh imbas kognitif, efek afektif, dan efek behavioral.
= Dampak kognitif ialah dampak yang timbul pada diri komunikan yang menyebabkan beliau menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya.
= Dampak afektif ialah pengaruh yang lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Disini tujuan komunikator bukan cuma sekedar supaya komunikan tahu, namun tergerak hatinya yang mampu menimbulkan perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, bahagia dan sebagainya.
= Dampak behavioral ialah imbas yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak yang muncul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau acara.
> Ada banyak aspek yang dapat menghipnotis proses komunikasi . Faktor-aspek ini terdapat pada setiap bagian komunikasi mirip: komunikator, pesan, medium dan resipiens.
=> PADA KOMUNIKATOR
Faktor-faktor yang dapat mensugesti proses komunikasi adalah:
1) Pengetahuan ihwal komunikasi dan keterampdan berkomunikasi.
Yang dimaksudkan yaitu penguasaan bahasa, keterampiIan memanfaatkan bahasa,dan kesanggupan untuk mengenal dan menganalisis suasana pendengar sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan keperluan mereka.
Faktor-faktor yang dapat mensugesti proses komunikasi adalah:
1) Pengetahuan ihwal komunikasi dan keterampdan berkomunikasi.
Yang dimaksudkan yaitu penguasaan bahasa, keterampiIan memanfaatkan bahasa,dan kesanggupan untuk mengenal dan menganalisis suasana pendengar sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan keperluan mereka.
=> FAKTOR-FAKTOR PADA RESIPIENS
Faktor-aspek ini pada umurnnya sama dengan faktor-aspek yang mensugesti komunikator.
1) Pengetahuan perihal komunikasi dan kemampuan berkomunikasi resipiens harus menguasai Bahasa yang dipergunakan, Komunikasi tidak akan terjadi apabila bahasa yang dipergunakan oleh komunikator tidak dikenali oleh resipiens. Faktor ini juga ikut menentukan efektivitas komunikasi retoris.
Faktor-aspek ini pada umurnnya sama dengan faktor-aspek yang mensugesti komunikator.
1) Pengetahuan perihal komunikasi dan kemampuan berkomunikasi resipiens harus menguasai Bahasa yang dipergunakan, Komunikasi tidak akan terjadi apabila bahasa yang dipergunakan oleh komunikator tidak dikenali oleh resipiens. Faktor ini juga ikut menentukan efektivitas komunikasi retoris.
=> FAKTOR-FAKTOR PADA PESAN DAN MEDIUM
Dalam proses ini, komunikator mesti memperhatikan elemen-unsur yang membentuk pesan, biar komunikasi mampu menenteng imbas yang bestir yang berupa kata-kata dan kalimat, pikiran atau ilham.
– Ada 2 aspek yang mempengaruhi komunikasi, yaitu :
1. Faktor Sender (komunikator), mencakup ketermpilan, sikap, pengetahuan dan media jalan masuk yang digunakan.
2. Faktor Receiver (komunikan), ketermpilan, sikap, pengetahuan dan media jalan masuk yang dipakai.
Tanda-tanda komunikasi efektif menjadikan lima hal :
1. Pengertian / Pemahaman
2. Kesenangan
3. Mempengaruhi sikap
4. Memperbaiki kekerabatan/ relasi sosial yang bagus
5. Tindakan
v Komunika si terdiri dari :
1.Komunikasi satu arah,bila dalam proses komunikasi cuma berjalan dari pengirim terhadap penerima tanpa respon yang balik dari peserta.
2.Komunikasi dua arah, dalam proses komunikasi berlangsung dari pengirim terhadap peserta dan ada tanggapanbalik dari penerima terhadap pengirim.
3.Komunikasi formal, komunikasi antara pengirim dan akseptor gosip mempunyai relasi formal dalam organisasi.
4.Komunikasi informal, komunikasi antara pengirim dan akseptor informasi tidak mempunyai relasi formal dalam organisasi.
5.Komunikasi internal yakni komunikasi yang berlangsung dalam organisasi yang mempunyai hubungan formal dalam organisasi dan terjadi dalam organisasi.
6.Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara pengantardan akseptor informasi yang berada dalam organisasi dan lainnya berada diluar organisasi.
7.Komunika si horizontal.Jika pengirim dan peserta berada dalam posisi yang sederajat (misal antar manajer dalam organisasi).
8.Komunikasi vertikal. Jika pengirim dan akseptor berada dalam posisi yang tidak sederajat (misalnya antara manajer dan bawahan). MERTI MAESAROH