Energi Terbarukan (@V24-Adrian)

 POTENSI ENERGI ALTERNATIF DALAM SISTEM KELISTRIKAN INDONESIA.

Telah dikerjakan analisis tentang kesempatanenergi alternatif dalam sistem kelistrikan Indonesia. Energi fosil sebagai andalan utama energi Indonesia hingga dikala ini ketersediaannya menyusut dari hari ke hari, sementara laju ajakan selalu meningkat. Untuk itu berbagai alternatif diupayakan untuk menghadapi kelangkaan energi di kala depan. Energi alternatif ialah harapan bagi sebagian penduduk untuk menyanggupi keperluan energi, terutama listrik. Beberapa jenis energi alternatif yang dapat dikembangkan dengan kapasitas, ongkos dan keandalan teknis tertentu, seperti biofuel, surya, angin, gelombang maritim, arus maritim, pasang surut, dan yang lain memiliki kelebihan dan kelemahan dalam memenuhi tolok ukur mutu layanan pada setiap jenis demand yang berlawanan. Pada kenyataannya tidak semua energi alternatif mampu memenuhi usul listrik dengan intensitas tinggi pada sektor tertentu yang menuntut derajat mutu dan pasokan yang terjamin. Meskipun energi alternatif bersifat terbarukan, umumnya kesanggupan layanannya begitu terbatas dalam skala kapasitas, waktu, faktor lingkungan, kontinuitas, dan kebutuhan akuisisi lahan yang signifikan, sehingga menimbulkan keluhan pada sisi demand tertentu.

PENDAHULUAN

Harga bahan bakar fosil, terutama minyak dan gas alam, telah berkembangtajam selama bertahun-tahun terakhir. Akibatnya, sumber alternatif energi yang dipakai terutama pada pembangkit listrik dan transportasi kian menarik perhatian. Meskipun mereka masih bertemu hanya sebagian kecil dari usul energi global, sumber lebih komersial energi alternatif yang berkembang pesat, menghadirkan investor dengan potensi kesempatan jangka panjang yang menarik. 

Energi gres dan terbarukan telah menjadi impian masyarakat untuk dapat memenuhi keperluan energi abad depan. Energi ini dianggap berlimpah lestari dan ramah lingkungan sehingga pengembangannya sangat ditunggu semoga kelak berperan menjadi andalan utama pasokan energi nasional. Energi terbarukan khususnya meliputi biomassa, energi surya, energi angin, energi pasang surut, energi gelombang maritim dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion). Energi gres dari aspek lingkungan biasanya lebih bersih dan aman. Ketersediaannya juga meraih segala penjuru tempat di permukaan bumi.

  Bahan Bakar Fosil By Adrian Adiputra Danny Prasetya (@V24_Adrian)

BERBAGAI JENIS ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Energi ialah kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam segala aspek kehidupan energi merupakan kemudahan memajukan kemampuan insan untuk melaksanakan kerja dan insan menggunakannya untuk tujuan konstruktif secara ekonomi dalam menjalankan kegiatan yang tidak mungkin dihadapi oleh insan sebelum adanya teknologi energi.

Sedangkan energi alternatif mengacu pada sumber energi yang tidak didasarkan pada pembakaran bahan bakar fosil. Ketertarikan dalam bidang studi energi pada mulanya berasal dari imbas yang tidak diinginkan dari polusi (mirip yang berlangsung dikala ini) baik dari pembakaran bahan bakar fosil dan dari produk sampingan limbah nuklir. 

Ada beberapa alternatif untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi yang diharapkan tidak terlalu besar pengaruh lingkungannya. Energi baru sering diasosiasikan dengan energi alternatif. Segmen energi alternatif dalam industri energi meliputi aneka macam sumber dari sejumlah teknologi yang dinyatakan cukup memiliki potensi, mirip energi nuklir dan pembangkit listrik tenaga air, energi angin, energi surya dan bio fuel.

1. Energi Surya

Matahari merupakan sumber utama panas dan cahaya di bumi. Pada lapisan atmosfir terluar radiasi matahari rata-rata sebesar 1.373 watt/m2 . Sedangkan daya maksimum sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi sebesar 1.000 W/m2 secara eksklusif.

beberapa laba : 

a) Energi terbarukan, sehingga mampu dianggap tidak akan habishabisnya. 

b) Selama operasi bebas dari polusi udara. 

c) Sel surya sesuai untuk pengguna kecil.

2. Energi angin

teknologi yang terkait dengan penggunaan energi kekuatan angin sudah meningkat secara signifikan. Kapasitas listrik rata-rata yang dihasilkan turbin baru telah meningkat dari 200 kilowatt pada tahun 1990 menjadi 2,5 megawatt tahun kemudian. Inovasi mengarah pada efisiensi dan upgrade pembangkit yang ada. Industri turbin angin telah mengalami pertumbuhan yang pesat berpengaruh sejak 1990-an.

  Termodinamika, Energi Pada Lingkungan. @V24-Adrian

beberapa laba : 

a) Sumber energi bersih dan terbarukan. 

b) Tidak ada bagian materi bakar. Setelah dibangun tidak ada ketergantungan pada pasokan bahan bakar. 

c) Dapat dipraktekkan dan sesuai di tempat terpencil, tergolong di area lepas pantai.

3. Tenaga air 

Pertumbuhan pembangkit listrik tenaga air global akan terus meningkat dengan pesat selama beberapa puluhan tahun ke depan, tetapi lazimnya terkonsentrasi di negara berkembang. Salah satu kontributor paling besar terhadap pertumbuhan tenaga air ketika ini yakni proyek kontroversial Bendungan Three Gorges di China, yang dijadwalkan untuk meraih tahap final konstruksi pada tahun 2009[6] pada kapasitas penuh sebesar 19,2 ribu megawatt.

beberapa keuntungan : 

a) Dapat menghasilkan listrik pada tingkat konstan. 

b) Dapat mengatur tingkat daya hingga kapasitas maksimum relatif besar. 

c) Tidak menyebabkan polusi udara secara eksklusif.

Untuk memenuhi target bauran energi terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, pemerintah terus menggenjot pemanfaatan EBT selaku tulang punggung energi nasional. Sebagai gambaran, bauran EBT berkembangrata-rata 0,54% setiap tahun.
Pada tahun 2016 capaian bauran EBT sebesar 7,7%. Angka ini lebih besar dari tahun 2015 (6,7%), 2014 (6,4%) dan 2013 (5,3%). Sementara, untuk triwulan II tahun 2017 melebihi sasaran, di mana energi geothermal dan EBT yang lain mencapai 5,23% (target 4,96%) dan bauran energi dari air mencapai 8,07% (sasaran 6,16%).
Porsi Energi Baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi pembangkit listrik terus mengalami kenaikan pada 2017. Tercatat takaran EBT dalam bauran energi pembangkit listrik meraih 12,52 persen realisasi per November 2017. Angka tersebut melampaui target APBN-P 2017 yang sebesar 11,96 persen, terutama dari PLTA dan PLTP.
Bauran EBT sebesar 12,52 persen tersebut, berisikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar lima persen, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 7,27 persen dan EBT lainnya sekitar 0,25 persen. Bauran EBT sebesar 12,52 persen tersebut, terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar lima persen, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 7,27 persen dan EBT yang lain sekitar 0,25 persen.
mengapa energi terbarukan ?
banyak alasan mengapa energi terbarukan menjadi pilihan, diantaranya; relatif tidak mahal, bersifat netral karbon, kebanyakan tidak menyebabkan polusi dan makin menerima santunan dari banyak sekali LSM untuk mengambil alih penyelesaian energi tidak terbarukan berbasis materi bakar minyak.
Lebih lanjut, mengimplemantasikan teknologi ini dalam masyarakat perdesaan bisa menunjukkan peluang kemandirian terhadap masyarakat perdesaan untuk mengorganisir dan mengupayakan keperluan energi mereka sendiri beserta solusinya.
KESIMPULAN 
Beberapa jenis energi alternatif yang diuraikan dimuka memberikan bahwa masingmasing jenis memiliki keunggulan dan kekurangan. Energi terbarukan terutama surya, angin, biomass, dan gelombang maritim merupakan energi yang mau selalu tersedia, tetapi keandalan yang ditawarkannya sangat rendah, karena intensitasnya rendah, tidak kontinyu, ongkos investasi tinggi, dan kesanggupan kapasitas daya terbatas, meskipun sesuai untuk kawasan yang keperluan energinya kecil.
Dari faktor teknis banyak sekali pembangkit memiliki karakteristik teknik dan ekonomi yang berbeda yang mau menentukan apakah sesuai untuk dipraktekkan di suatu lingkungan demand yang bermacam-macam pula kondisinya. Energi nuklir mampu menyuplai listrik untuk tempat industri dan kota-kota besar dan kawasan demand yang kebutuhannya besar.