Empat Pesona Pada Perempuan yang Meluluhkan Hati Laki-laki

Perempuan memang pesona yg hebat di hadapan lawan jenisnya yakni pria. Kita lihat saja di banyak sekali penjualan produk mirip  rokok maupun ekspo otomotif senantiasa menyertakan perempuan. Meski tak ada kaitan antara perempuan yg cantik serta produk rokok & otomatif.  Toh perempuan tetap dipakai sebagai daya tarik konsumen & mendongkrak pemasaran. Sayangnya pesona di sini justru malah merendahkan perempuan, perempuan menjadi komoditas. Barang barang jualan, jadi pajangan.

Kerap kali setiap akan menikah, seorang pria akan melihat perempuan dr berbagai aspek. Melihat pesona yg mana yg menarik hatinya untuk melanjutkan ke tahap serius berjulukan biduk rumah tangga.

Lalu, daya tarik apa saja yg dimiliki oleh seorang perempuan? Berikut beberapa pesona perempuan yg bisa meluluhkan hati seorang laki-laki.

Yang pertama ialah pesona harta. Perempuan hendaknya memiliki profesi yg sesuai dgn fitrahnya untuk mendapatkan kemandirian dengan-cara finansial & kemampuan antisipasi kepada banyak sekali duduk perkara keuangan yg terjadi dlm kehidupan pribadi atau keluarga nanti.

Kedua, pesona kehormatan. Kehormatan merupakan, awalnya, garis keturunan & korelasi kekerabatan. Jika lahir dr keluarga biasa, seorang perempuan masih punya kehormatan lewat kenaikan ketakwaan & menyingkir dari tindakan yg tak terpuji yg dapat merusak reputasi.

Ketiga, daya tarik kecantikan. Kecantikan kadang dapat menjadi sumber fitnah. Oleh sebab itu, seorang perempuan hendaknya merawat diri lewat busana yg mendekatkan pada ketakwaan yg dapat memancarkan keayuan & kesalehahannya. Kecantikan fisik hendaknya beriringan dgn kecantikan adab atau sikap.

“Ya Allah kamu-sekalian sudah menghiaspenciptaanku maka percantiklah ahlakku.” (HR.Ahmad).

Keempat, pesona keagamaan. Seorang perempuan yg berkomitmen kepada agama akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pria yg sholeh.

  Poligami Adalah Surga yang Dirindukan, Sebuah Jawaban

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dengan-cara marfu’, beliau menyampaikan: “Jangan menikahi wanita karena kecantikannya, lantaran bisa jadi kecantikannya itu akan memburukkannya; & jangan menikahi perempuan lantaran hartanya, bisa jadi hartanya menjadikannya melampui batas. Tetapi, nikahilah perempuan atas kasus agamanya. Sungguh hamba sahaya wanita yg sebagian hidungnya terpotong lagi berkulit hitam tetapi taat beragama ialah lebih baik.”

Wallahua’lam [Paramuda/Wargamasyarakat]