Cahaya ialah salah satu bentuk energi yang aneka macam keuntungannya. Cahaya juga memiliki beberapa sifat. Nah pada eksperimen kali ini ternyata cahaya mampu terperangkap. Hah, cahaya mampu terperangkap, kog bisa. Mari kita simak eksperimen fisika berikut ini.
Tujuan Eksperimen
Eksperimen ini bermaksud bahwa cahaya ternyata dapat terperangkap melalui suatu tabung sederhana berisi air yang bisa diukur. Selain itu, kalian juga bisa mengenali secara terperinci perihal seberapa jauh panjang cahaya yang terperangkap tersebut.
Bahan-materi Eksperimen
1. Tangki air penuh yang terbuat dari kaca
2. Susu
3. Senter terang dengan berkas cahaya yang sempit atau proyektor berkas cahaya berukuran kecil
4. Spidol yang dapat dihapus
5. Busur
6. Penggaris
Prosedure Eksperimen
1. Bersihkan tangki dan isilah dengan air, lalu tambahkan beberapa tetes susu. Dalam tahap ini, kalian harus mampu menembus air secara terang kemudian, tutuplah tirai dan matikan lampu.
2. Sorotkan cahaya melalui sisi tangki. Selanjutnya, miringkan berkas cahayannya ke atas sehingga menabrak permukaan air dari bawah. Apakah cahaya itu dipantulkan kembali ke bawah atau muncul ke udara? Atau, apakah keduanya terjadi ?
3. Gerakkan senter sehingga berkas cahayannya menabrak permukaan dengan sudut yang berbeda. Dapatkah kalian memperoleh sudut kritisnya? Itu ialah sudut saat cahaya bergerak di sepanjang permukaan air.
4. Gunakan spidol untuk menandai lintasan berkas cahaya dengan tanda silang pada tangki hingga permukaan air, saat kalian sudah menemukan sudut kritisnya.
5. Gambarlah garis lurus melalui tanda silang itu dengan penggaris. Gambarlah garis vertikal di tempat pertemuan garis dengan permukaan air. Inilah garis wajar .
6. Gunakan busur untuk mengukur sudut antara kedua garis tersebut. Itulah sudut kritis air.
Fisika dibalik Eksperimen
Meskipun permukaan cahaya berada di bawah tumpukan buku, kalian masih dapat melihat cahaya. Ini terjadi alasannya adalah sisi lingkaran mangkuk bertindak seperti atmosfer bumi dengan membelokkan cahaya. Dengan melakukan ini, cahaya pun menjadi terlihat. Jika hal tersebut tidak terjadi, sesuaikan permukaan mangkuk sehingga itu bisa terjadi.
Dalam membelokkan cahaya, mangkuk membuat sebuah bayangan udara yang serupa dengan yang terlihat di padang pasir, laut, trotoar yang panas, dan langit. Gelombang cahaya dari matahri yang sedang terbit atau karam niscaya melalui ketebalan atmosfer yang lebih besar ketimbang dikala siang.
Oleh alasannya itu, sinar matahari terlihat bengkok. Dan, saat matahari timbul diatas cakrawala, suatu gambaran atau bayangan udara matahari mampu dilihat dicakrawala sebelum matahari benar-benar mencapainnya. Kalian pun melihat sebuah gambaran matahari, tidak lama sesudah matahari telah terbenam.
Meskipun permukaan cahaya berada di bawah tumpukan buku, kalian masih mampu melihat cahaya. Ini terjadi sebab segi lingkaran mangkuk bertindak seperti atmosfer bumi dengan membelokkan cahaya.
Itu tadi sedikit postingan ihwal Eksperimen Membuat Cahaya Terperangkap di Dalam Sebuah Tabung. Semoga mampu bermanfaat. Sekian dan hingga jumpa pada postingan berikutnya. Terima kasih.
Sumber: Nurjatmika, Yusep. 2012. Ilmu Pengetahuan Seputar Bumi & Alam Semesta. Depok Jawa Barat: Penerbit Kirr Direction.